2

558 88 82
                                    

Author pov.
Setelah liburan kenaikan kelas yang cukup panjang, kini proses pembelajaran telah berjalan selayaknya hari-hari produktif pada umumnya.
Dan saat ini, di dalam kelas barunya, Hwang Yeji tampak sedang meletakkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam. Padahal anak-anak lain di kelas itu sedang fokus memperhatikan guru yang tengah mengajar.

Yoo Jimin, gadis teramat cantik yang akrab dipanggil Karina itu akhirnya mengalihkan pandangannya pada Yeji setelah beberapa menit hanya fokus pada guru yang sedang menjelaskan materi.

Dalam diamnya, Karina memperhatikan wajah tenang teman sebangkunya yang sedang terlelap itu dengan berbagai macam perasaan yang mulai muncul di hatinya.
Rasa kagum karena Karina tidak dapat mengelak bahwa wajah teman sebangkunya itu adalah karya Tuhan yang sungguh luar biasa, namun juga rasa iba karena Karina mengetahui masalah yang sedang menimpa Yeji.
Ah tidak, sepertinya hampir seluruh penghuni sekolah mengetahui itu.



"Is she the one who made you this broken ?"



Pertanyaan itu tidak keluar secara lantang dari mulut Karina, melainkan hanya keluar seperti sebuah gumaman, atau bahkan mungkin lebih tepat disebut dengan bisikan.

Setelah puas mengamati wajah teman satu bangkunya itu, Karina mengambil bolpen yang sempat ia letakkan sejenak di atas meja, lalu gadis cantik itu kembali fokus mecatat materi yang sedang dijelaskan oleh guru mereka. Namun tanpa disangka-sangka, entah hanya karena merasa iba atau karena perasaan lain, Karina mengangkat tangan kirinya tepat di atas wajah Yeji sehingga sinar mentari yang sejak tadi menerpa wajah sempurna teman satu bangkunya itu terhalangi.

Namun ternyata, sejak tadi Yeji tidak benar-benar tidur, sehingga gadis bertubuh jangkung itu langsung membuka kedua matanya secara perlahan-lahan saat dirinya tidak lagi merasakan hangatnya sinar matahari yang sejak tadi menerpa permukaan kulit wajahnya.
Dan tanpa berucap apa-apa, Yeji meraih tangan teman satu bangkunya itu sampai-sampai membuat Karina kembali menghentikan kesibukannya karena terkejut.

Entah apa yang sedang ada di pikiran masing-masing, kedua anak itu malah saling menatap dalam keheningan.
Tatapan yang mereka berikan untuk satu sama lain tampak tidak biasa.



"Are you a different person ? Tumben lo ga ngomel atau marahin gue karena gue tidur di kelas ?"



Akhirnya Yeji memecahkan keheningan yang telah berlangsung cukup lama itu dengan pertanyaan yang berhasil membuat Karina menghela nafas dalam.



"Orang juga bisa ngerasa capek, dan itu yang gue rasain sekarang karena mau gue ngomel sampe mulut berbusa pun lo ga bakal peduliin itu. Gue capek, banget, sama lo Hwang."



Yeji kembali menatap Karina dalam diam, karena entah kenapa tiba-tiba saja hatinya terasa sangat nyeri setelah mendengar perkataan teman satu bangkunya itu.



"Bener, orang juga bisa ngerasa capek."



Setelah berucap demikian, seperti sudah menjadi kebiasaannya, Yeji langsung mengubah posisi kepalanya menghadap ke arah yang berlawanan. Namun kembali dengan kesialannya, Yeji malah mendapati Lia yang tengah menatapnya.

Kalian pasti tau perasaan itu, perasaan saat semua yang telah diperjuangkan berujung sia-sia.
Seperti apa yang baru saja dialami oleh Yeji.
Jika dipikir-pikir, apa kurangnya seorang Hwang Yeji sampai-sampai gadis itu harus berkali-kali dikecewakan oleh orang-orang yang sangat amat disayanginya ?
Yeji adalah orang yang memiliki perasaan sangat tulus ketika sudah menyayangi seseorang. Namun entah kenapa ketulusannya itu malah membuatnya berkali-kali dikecewakan.

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang