7

459 94 56
                                    

Author pov.
Hari ini, kelas Chaeryeong mendapat jadwal untuk membersihkan taman sekolah. Maka dari itu pagi ini, seluruh anak-anak di kelas itu berada di taman untuk menjalankan tugas mereka.
Walaupun masih pukul delapan pagi, namun panasnya terik matahari berhasil membuat kulit putih Chaeryeong berubah kemerahan.

Dan dengan sangat tiba-tiba, seperti pahlawan kesiangan, seseorang berdiri di hadapan Chaeryeong yang sedang mencabuti rumput sehingga sinar matahari itu tidak lagi mengenai tubuh Chaeryeong.

Chaeryeong menghentikan kegiatannya, lalu mendongakkan kepala.

Orang yang sedang berdiri di hadapan Chaeryeong itu malah menunjukkan cengiran khasnya saat Chaeryeong menatapnya dengan bingung.



"Ngapain ?"

"Udah jangan banyak wawancara, terusin aja tugas lo."

"Terus lo ga ngelakuin tugas lo gitu ?"

"Tugas gue ? Ini tugas gue."

"Lo-"



Dengan sangat kurang ajarnya, orang itu malah menempelkan jari telunjukknya di bibir Chaeryeong.



"Sstt...
Udah ya ngocehnya Lee Chaeryeong, liat kulit lo udah kayak babi tuh."



Karena perbuatan orang itu berhasil membuat Chaeryeong merasa sangat kesal, akhirnya Chaeryeong menahan tangan orang itu lalu menggigit jari yang orang itu gunakan untuk membungkam mulutnya tadi.



"Aduh aduh! Sakit Cher sakit! Ampun deh ampun!"



Dilihatnya orang itu tampak benar-benar kesakitan, Chaeryeong memutuskan untuk menyudahi gigitannya.



"Lo kanibal atau gimana sih ?" Sambil meringis kesakitan dan memegangi jarinya, orang itu kembali berucap.

"Hah...
Makanya jangan nyebelin, coba sini liat."



Setelah berdiri, Chaeryeong meraih tangan orang itu secara paksa untuk melihat jari temannya yang ia gigit tadi.
Dan sepertinya raut kesakitan yang ditunjukkan oleh temannya itu bukan kebohongan belaka, karena pada bekas gigitannya tadi Chaeryeong melihat ada sedikit darah yang keluar.



"Hadeh, masih pagi loh tot ini. Lo kalau ga gangguin hidup Chaeryeong tuh kelaparan atau gimana sih sebenernya ?"



Seperti biasa, dengan sangat tiba-tibanya Yujin muncul di saat-saat sang sahabat yang tidak lain adalah Winter itu menjahili ketua kelas mereka.



"Mata lo gangguin, jari gue hampir put-"

"Ikut gue."



Tanpa mempedulikan keberadaan Yujin, Chaeryeong langsung menarik tangan Winter untuk diajaknya pergi.

Yujin yang melihat sang sahabat menatapnya dengan bingung sambil berjalan menjauh itu hanya mengangkat kedua bahunya.



"Kemana sih Cher ?"



Tentu saja Chaeryeong tidak berniat untuk menjawab pertanyaan teman satu kelasnya itu. Dan padahal Winter pun juga mengetahui hal itu, namun entah kenapa mulutnya terasa sangat gatal jika tidak mengajak Chaeryeong berbicara.



"Jawab dong sayang."

"Lo manggil gitu lagi gue pukul ya." Ujar Chaeryeong sambil memberikan tatapan tajamnya tanpa menghentikan langkah mereka.

"Ya abisnya lo diajak ngomong kayak orang sakit gigi mulu."



Tidak lama setelah Winter berucap demikian, Chaeryeong berbelok ke dalam UKS. Walaupun Winter tidak paham kenapa temannya itu mengajaknya ke tempat yang sangat tidak ia sukai, namun sahabat Yujin itu tidak protes sedikit pun dan hanya mengikuti Chaeryeong.



BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang