Author pov.
Di dalam ruang UKS, Lee Chaeryeong terlihat sedang terbaring lemah di atas salah satu dari banyaknya ranjang di sana. Chaeryeong harus merelakan waktu belajarnya itu untuk beristirahat di UKS karena kondisi tubuhnya sedang kurang sehat.*ceklek
Pintu UKS itu terbuka, dan muncul lah seorang gadis berparas cantik sekaligus tampan.
Gadis itu berjalan dengan sangat hati-hati dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara karena ia tidak ingin membangunkan satu-satunya orang di ruangan itu yang merupakan mantan kekasihnya.Benar, gadis cantik yang terkadang juga bisa terlihat tampan itu adalah Kim Winter, mantan kekasih Lee Chaeryeong yang sampai detik ini namanya masih belum bisa Chaeryeong singkirkan dari hatinya.
"Hai cantik."
Setelah sapaan itu keluar dari mulut Winter, Chaeryeong dapat mendengar helaan nafas berat dari mantan kekasihnya itu.
Sejak tadi Chaeryeong memang memejamkan matanya, namun entah kenapa gadis itu sulit sekali untuk masuk ke alam mimpi.
"Kenapa bisa sampai sakit gini sih ?"
Chaeryeong dapat merasakan rambutnya dirapihkan dengan sangat hati-hati oleh Winter. Bahkan Winter juga berucap dengan nada lirih namun terdengar sangat lembut.
"Jangan bikin gue khawatir dong, cantik. Dulu kan lo sendiri yang bilang kalau lo bisa jaga diri baik-baik walau tanpa gue. Kalau kayak gini, mana bisa gue bener-bener ngelepasin lo ?"
Di akhir perkataan Winter itu, lagi dan lagi Chaeryeong mendengar sang mantan kekasih menghela nafas dengan berat.
Sakit,
Chaeryeong seakan bisa merasakan sakit yang Winter rasakan melalui helaan nafas itu."Maaf...
karena gue belum sepenuhnya siap buat kehilangan lo.
I miss you so much, Cher.
Lo tau ? Gue pengen banget ngobrol lagi sama lo kayak dulu. Ada banyak hal yang pengen gue ceritain ke lo. Tapi kayaknya lo udah ga tertarik sedikitpun sama kehidupan gue ya, Cher ?
Hehe tapi gapapa, lo berhak milih apa yang menurut lo terbaik."Ada jeda cukup panjang setelah Winter mengungkapkan seluruh isi hatinya yang selama ini sudah ia simpan rapat-rapat.
Namun hari ini, pertahanan Winter sepertinya runtuh. Winter tidak dapat lagi menyembunyikan rasa rindunya itu terhadap Chaeryeong. Winter lelah harus terus berpura-pura bahwa dirinya baik-baik saja tanpa Chaeryeong. Winter tidak pernah baik-baik saja setelah putus dengan Chaeryeong. Dan sebenarnya Chaeryeong pun sama, namun entah kenapa Chaeryeong bisa begitu hebat menutupi semua perasaannya itu seperti seorang aktris yang sedang memerankan karakternya dengan sangat profesional."I love you, Cher. I still love you, and will always love you."
Selalu saja, semua yang dilakukan Winter, entah itu perkataannya atau perbuatannya, berhasil mencubit keras hati Chaeryeong sampai-sampai adik kandung dari Lee Chaeyeon itu tidak dapat menahan air matanya yang sudah merembes keluar melalui celah matanya yang masih terpejam.
Namun Winter tidak mengetahui itu karena Chaeryeong berhasil membalikkan tubuhnya tanpa membuat mantan kekasihnya itu curiga.Hujan deras kembali mengguyur kota Seoul dan tentunya kawasan Seoul International School. Menyadari kecerobohannya, Ningning hanya bisa menghela nafas saat mengingat bahwa dirinya lagi-lagi tidak membawa payung. Mau tidak mau, gadis cantik yang memiliki garis keturunan Cina itu harus menunggu setidaknya sampai hujan reda.
Sepi, tidak ada yang menemani Ningning selain rintikan air hujan dan suaranya yang begitu menenangkan untuk didengar.
Namun beberapa menit selanjutnya, Ningning menoleh karena merasa seseorang berdiri di sampingnya.
Dan benar saja, Ningning melihat seorang kakak kelasnya tampak seperti sedang kesusahan membuka payung yang dibawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
FanfictionApakah setelah bahagia memang harus ada air mata dan luka di hati ?