Author pov.
Hari ini, kelas Yuna mendapatkan jadwal untuk melakukan Jum'at bersih. Di bawah teriknya sinar matahari, Yuna ditugaskan untuk membersihkan area rooftop sekolah. Panas-panas seperti itu, siapa pun pasti akan ikut merasa gerah jika melihat rambut panjang Yuna tergerai dan sesekali tampak mengganggu aktivitasnya. Namun gadis cantik itu tidak dapat berbuat banyak karena ia lupa membawa ikat rambut."Yuna."
Si cantik yang sedang fokus mengambil bunga-bunga kering di atas lantai rooftop itu langsung mendongakkan kepala saat mendengar namanya dipanggil.
"K-kak ?"
Sambil menunjukkan senyuman menawannya dan tidak lupa lesung pipi yang selalu berhasil membuat siapa pun jatuh hati, Ahn Yujin menyodorkan tangannya yang sedang membawa sebuah ikat rambut kepada Yuna.
"Nih."
Bukannya menerima ikat rambut itu, Yuna malah tampak kebingungan. Bukan bingung karena perbuatan Yujin itu, melainkan bingung karena saat ini Yuna sedang memakai sarung tangan dan membawa sebuah karung. Jadi ia tidak tau bagaimana caranya menerima ikat rambut itu.
Seakan paham dengan kebingungan adik kelasnya itu, tanpa berucap apa-apa Yujin langsung berjongkok untuk membantu Yuna mengikat rambut panjangnya itu.
"Maaf ya."
Dengan lembut dan sangat hati-hati, Yujin mulai menyisir rambut Yuna menggunakan jari jemarinya, lalu menyatukan rambut tebal itu ke belakang.
Dan tanpa Yujin ketahui, saat Yuna sedang berusaha keras mengatur detak jantungnya agar tidak terpompa terlalu cepat hanya karena perlakuan manis kakak kelasnya itu.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Yujin berhasil mengikatkan rambut Yuna dengan hasil yang sangat cantik.
"K-kenapa kak ?" Tanya Yuna dengan sangat gugup saat mendapati Yujin tengah menatapnya setelah mengikatkan rambutnya.
"Cantik." Bersamaan dengan tangannya merapikan bagian depan rambut Yuna yang tidak dapat ikut terkuncir, Yujin berucap.
Lalu bagaimana dengan Yuna yang mendapat pujian seperti itu ?
Sudah pasti hati kecilnya sedang berteriak sekencang mungkin di dalam sana. Karena Yuna sangat tau, Yujin bukan lah tipe orang yang suka membual. Jika perkataan itu keluar dari mulut Yujin, itu adalah yang sebenar-benarnya berasal dari hati Yujin.
"Ah m-makasih kak."
Tanpa menghilangkan senyuman di bibirnya, Yujin menganggukkan kepala sebagai jawaban dari ucapan terimakasih Yuna itu.
Dan detik berikutnya, Yuna kembali dibuat bingung karena tiba-tiba saja Yujin melepaskan cardigan yang sedang dipakainya.
Namun kebingungan Yuna itu langsung mendapatkan jawaban saat ia melihat Yujin berdiri sambil merentangkan cardigannya itu di atas kepalanya."Muka lo udah merah banget."
"T-tapi kak-"
"Udah ga usah kebanyakan tapi, lanjutin aja bersih-bersihnya."
Coba katakan, siapa yang tidak jatuh hati jika diperlakukan dengan sangat manis seperti itu ?
Apa lagi pelakunya adalah seseorang yang bisa dibilang tipe idaman kebanyakan orang.
Wanita mana yang bisa menolak orang seperti itu ?
Bahkan Shin Yuna, gadis populer yang selalu di dewi kan anak-anak di sekolah mereka saja berhasil dibuat jatuh hati oleh perlakuan manis Yujin itu. Lalu apa kabar dengan orang biasa ?
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
FanfictionApakah setelah bahagia memang harus ada air mata dan luka di hati ?