Apakah kalian percaya persahabatan antara laki-laki dan perempuan bisa berjalan dengan lancar tanpa melibatkan perasaan ? Pasti enggakkan
Hal inilah yang dialami seorang Hannasta Sapta sadira, Gadis cantik, imut bin petakilan dengan seorang Januar biantara, Pria tampan idaman para kaum hawa . Sudah sejak SMP Hanna secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya kepada sahabatnya itu, Tetapi Janu belum berani memberi keputusan dengan alasan " belum ada rasa "
" Gimana nu ? Udah ada rasa lom sama gue ? " Tanya Hanna keseratus kalinya
" Beluan " jawab Janu sambil tersenyum
" Yaelah nu , kan kita tinggal beli perasa aja ya ga sih " Ucap Hanna sambil Cengar-cengir
" Dipikir hati gue kaya minuman apa ? Banyak rasa " Sahut Janu
" Eu sih kelamaan, keburu Basi ah perasaan gue " Ucap Hanna sambil cemberut
" Elu jadi sahabat gue udah cukup kok Han " Janu mengusap kepala Hanna
" Ngga mau ih , Gue maunya lebih dari sahabat tau " Hanna masih cemberut
" Langsung nikah mau ? " Tawar Janu dengan nada bercanda
" Mauuu...." Teriak Hanna
" Hahahaha langsung dah lu " Janu menggeleng- gelengkan kepala melihat tingkah hanna
" Elu mah ngga pasti " Ucap Hanna lagi
" Nanti gue cariin yang pasti ya " Sahut Janu
" Kalau ngga kamu, Aku ngga mau " Hanna langsung memeluk Janu
" Hadeh iya-iya " Janu membalas pelukan Hanna
" Mau dipeluk kamu terus " Ucap Hanna sambil menatap Janu
" Iya Hanna sayang " Ucap Janu dengan nada lembut membuat hanna semakin mabuk kepayang
" Tuhkan makin sayang "
" Alay ih " Janu melepas pelukan hanna
Itulah percakapan yang terjadi saat mereka pulang sekolah
Tuhkan Janu mah gitu sama Hanna ih, Sebenarnya Janu mau kok menjalin hubungan dengan Hanna lebih dari Sahabat tapi Perasaan Janu sepenuhnya bukan untuk Hanna ada seseorang yang Janu kagumi sejak masuk SMA.
Oh ya... Hanna dan Janu sudah sahabat dari mereka kecil sampai sekarang mereka menginjak bangku Sekolah menengah atas ( SMA).Tepat tahun ini mereka sudah menduduki kelas 11 yang kebetulan juga mereka berdua ini juga satu kelas dan juga duduk berdua
Hanna dan Janu memilih masuk jurusan IPA, awalnya Hanna menolak tapi Janu meyakinkan Hanna untuk masuk jurusan itu. Dengan uring-uringan Akhirnya Hanna mengiyakan keputusan Janu
Skip
" Yang ini gimana sih nu..? " Ucap Hanna sambil menunjuk kertas berisi soal berwujud angka ini
" Kan udah dijelasin tadi Han " Janu menatap Hanna
" Ih tapi tetep ngga ngerti, nyesel masuk IPA " Jawab Hanna dengan nada kesal
" Makanya kalau dikelas kalau gurunya nerangin itu dipasang kupingnya " Omel Janu
" Iya- iya januuuu " ucap Hanna sambil cengar-cengir
Malam ini Hanna datang kerumah Janu alasannya sih belajar, Tapi tetap saja ada udang dibalik bakwan dari semua ini. Ini sih bisa dinamakan PDKT berkedok belajar.
Mereka berdua duduk disofa ruang keluarga milik Janu, Dari ruangannya aja udah kelihatan kalau Janu ini cowok tajir wkwk.
" Sepi amat nu , Mamah Mila mana ? " Tanya Hanna, Oh ya Mila itu nama ibunya Janu
" Keluar kota han sama papa " Jawa Janu, Bisa dibilang Janu ini anak tunggal kaya raya karena papanya adalah seorang Mikail Prayoga yang berprofesi sebagai CEO diperusahaan ternama
" Kalau kesepian kerumah gue aja ya ayank " Hanna keceplosan
" Iyaa...." jawab Janu singkat
" Elu marah gue panggil ayank ? " Tanya Hanna dengan tatapan sedih
" Biasanya gimana han " Jawab Janu lagi
Janu ini agak cuek-cuek bebek gitu, tapi Hanna sifat cueknya hilang jika berhadapan dengan seorang Hanna
" Kalau gue bilang enggak takutnya ni anak makin berharap sama gue " batin Janu
" Haduh Han cepet sadar deh elu " batin Janu lagi...
Wkwkwk cepet sadar deh lu Hanna
See youuuu......
KAMU SEDANG MEMBACA
Vriend H&J ( On Going )
Novela Juvenil" Kalau gue diambil orang, Lu ngga marah nu ? " Tanya Hannah sambil cengar-cengir " Kagak " Dengan entengnya Janu menjawab " Ih kok gitu sih " Hannah menatap Janu sinis " Kan kita nggak ada hubungan " Sahut Janu " Gimana caranya dong ? Supaya kit...