𝗔𝘄𝘄 𝗯𝗼𝘆!

💌: Hubungan

Aww boy!

💌

"Won? Hati masih aman?"

Wonyoung mengacuhkan pertanyaan dari keempat teman nya.

Tubuhnya membeku melihat pemandangan di depan nya.

Jihan yang melihat juga ikut emosi dan sudah berancang-ancang akan menghampiri- eh lebih tepatnya melabrak.

Tapi niat jihan diurungkan karna wonyoung mencegah nya.

Wonyoung menatap jihan lirih, "ga usah han, pulang aja yuk." ujar nya dengan senyum yang dipaksakan.

"Lo kalau mau marah, marah aja won, lo juga kalau mau nangis, nangis aja, ga usah dipaksa senyum gitu, ngenes gue lihatnya." ujar hiyyih dan mengelus punggung wonyoung pelan.

Awalnya mereka berniat mencari sesuatu di mall hari ini, tapi ketika melihat haruto yang juga ada di sana suasana bahagia mereka harus menjadi muram.

Sebenernya ga masalah kalau ketemu sama haruto, justru wonyoung malah seneng, tapi masalahnya, haruto ke bioskop bareng sama cewek, mana kelihatan deket banget, wonyoung kan jadi cemburu.

Tunggu...cemburu?

"Gue juga ga perduli kok, cowok banyak, tinggal ngambil." ujar wonyoung dengan santai nya.

Jihan, hiyyih, rei, dan liz, hanya bisa menganga mendengar jawaban dari wonyoung.

"Ya ga tinggal ngambil juga dong tolol!" maki rei kesal.

"Tau di kata barang kali." tambah liz ikut kesal.

"Tau ga sih? Gue awalnya kasihan sama lo, malah sekarang jadi pengen nimpuk lo." jihan udah berancang-ancang nimpuk wonyoung tapi segera di tenangkan oleh hiyyih.

"Sabar han sabar, won lo- loh lo nangis?"

Hiyyih dan yang lain seketika terdiam ketika melihat wonyoung nangis.

"G-gue...hiks...ga nangis kok...huaaa!"

Pada akhirnya tangisan wonyoung pecah juga, gatau kenapa rasanya nyesek banget, padahal biasanya wonyoung ga perduli kalau mantan-mantan nya selingkuh.

Tapi entah kenapa hati nya ga rela aja kalau haruto deket sama cewek lain, wonyoung juga ga paham sama dirinya sendiri.

Harusnya wonyoung sadar diri, kalau hubungan mereka cuma pura-pura.

Tapi kali ini, wonyoung mengakui kalau dia ga sadar diri.

"LOH WON, MAU KEMANA?!"

Tanpa memperdulikan teriakan keempat sahabat nya, dengan langkah kaki yang terburu-buru dan masih dengan tangisan dan wajah sembab nya, wonyoung mencoba menghampiri haruto dan perempuan tersebut.

Bodo amat! Intinya haruto itu miliknya! Ya, walaupun status mereka ga jelas.

Pletak!

"Aaah!" haruto memekik kesakitan ketika kepala belakang nya di pukul oleh seseorang.

Haruto pun menoleh marah, "maksud lu ap- loh wony??!" amarah haruto tergantikan menjadi kaget.