𝗔𝘄𝘄 𝗯𝗼𝘆!

💌: {END} What if

Aww boy!

💌

Bagaimana jika seandainya, haruto tidak pernah mengenal  Wonyoung?

"Gimana sebulan berada di indonesia, kamu betah kan?"

"Ya."

"Sudah ketemu sama may, calon tunangan mu itu cantik kan?"

"..."

"Jangan bilang kamu ga pernah nemuin may?"

"Hm."

"HARUTO!!!"

Pip

Haruto mematikan panggilan telfon nya sesegera mungkin, dirinya sangat muak kepada orang tua nya, terlebih mami nya itu yang selalu berusaha menjodohkan dirinya dengan wanita yang sama sekali dirinya tidak suka.

May nama nya. sama seperti dirinya, may perempuan blasteran jepang juga, dan tinggal di indonesia.

Jika saja haruto tau kalau sekolah yang dirinya tempati sama dengan may, haruto akan menolak mentah-mentah datang ke indonesia.

Haruto dan may sebelum nya sama sekali belum pernah bertemu, tapi beberapa hari yang lalu may mendatangi dirinya dan mulai mendekati haruto.

Haruto tidak benci pada may, namun hanya kasihan.

Kasihan karna may harus merasakan keegoisan orang tua mereka yang memaksakan untuk bertunangan dengan pria yang sama sekali tak menyukai nya.

Dan terlebih lagi haruto sengaja bersikap dingin dan tak perduli pada may agar tidak memberikan harapan pada wanita itu.

May itu cantik, pintar, dan baik. Rasanya sayang sekali jika may menyia-nyiakan waktu nya hanya untuk mengemis cinta dari calon tunangan nya yang sama sekali tak berminat pada dirinya.

Masih banyak cowok yang lebih baik lagi dari haruto, yang bisa mencintai gadis itu tentu saja.

Bagi haruto hubungan yang dipaksakan sangat tidak mengenakan.

"Daripada lu aduk-aduk ga jelas, mending kasih gua."

Haruto hanya membiarkan jeongwoo mengambil alih makanan nya yang tidak dirinya sentuh dan hanya dirinya aduk tak jelas.

"Kenapa sih lemes banget?" tanya jeongwoo keheranan melihat haruto yang sedari tadi tak ada minat pada apapun.

Sejak tadi datang ke sekolah, hingga jam istirahat pertama sekarang, haruto yang pada dasarnya udah kayak kulkas berjalan itu, makin terlihat dingin ketika hanya berdiam tanpa minat seperti sekarang ini.