26

5K 512 13
                                    







Pernikahan mereka baru digelar saat usia kandungan Renjun memasuki bulan kedua, tepatnya saat morning sickness yang dialami Renjun sedikit mereda. Keduanya sepakat untuk melangsungkan pernikahan di Korea dan kembali hidup di negara asal mereka.

Renjun benar-benar tidak pernah menduga jika momen seperti ini akan hadir dalam hidupnya. Bahkan malam sebelum mereka mengikat janji suci di hadapan tuhan saja Renjun menangis sesenggukan hingga Jaehyun berusaha keras membujuk kasihnya agar tidak terus menangis.

Pernikahannya digelar secara mewah dan besar-besaran, mengundang banyak orang-orang penting yang menjadi kolega kedua belah pihak selama ini. Acara pernikahan mereka juga menjadi ajang untuk memperkenalkan Jeno dan juga Sungchan pada publik. Jelas publik terkejut dengan sosok pewaris Jung yang berbeda ibu, namun desas desis tersebut hanya berlangsung sebentar dan digantikan lagi dengan suka cita menyambut kebahagiaan sang mempelai dan juga penerus Jung.

Saking banyaknya tamu yang datang, Renjun sampai kualahan menghadapi mereka semua. Ia berujar pada suaminya jika kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri, berakhir dengan mereka yang meninggalkan pesta pernikahan dan masuk dalam kamar hotel yang mereka sewa.

"Bagaimana?"

"Apanya?" tanya balik Renjun yang telah bergelung di bawah selimut dengan lengan Jaehyun yang menjadi bantalan kepalanya.

"Rasanya sekarang"

"Sama saja, hanya status yang berubah menjadi istrimu"

"Benar"

Mungkin rasanya akan berbeda dan memacu jantung jika saja ini pernikahan pertama mereka dan malam pertama mereka. Renjun akan jauh lebih berdebar lagi jika itu yang terjadi. Nyatanya sebelum melangsungkan pernikahan, mereka telah bersama-sama dan memiliki buah hati. Keduanya juga berada dalam satu ranjang yang sama sebelum memutuskan menikah. Hanya status saja yang berubah, selebihnya sama saja. Itu yang Renjun rasakan. Namun Renjun tetap bersyukur, dirinya lebih dihargai sekarang, dan keluarga Jaehyun yang telah menerimanya.

Julukan manusia berhati malaikat agaknya cocok disematkan pada Renjun. Pemuda berkelahiran Maret tersebut bahkan tidak marah atau menuntut haknya saat kedua orang tua Jaehyun meminta maaf padanya. Walaupun semua yang ada dalam ruangan berurai air mata untuk meminta maaf padanya, Renjun tetap mengulas senyumnya dan menerimanya dengan lapang dada. Rubah mungil tersebut benar-benar telah melupakan semuanya, ia menganggap jika semua yang terjadi dalam hidupnya adalah rencana tuhan untuk membuat dirinya menjadi lebih baik.

Renjun juga tidak menginginkan ganti atas kerugian materil yang selama ini menimpanya. Bahkan ia menolak mentah-mentah beberapa anak perusahaan milik keluarga Jung yang akan dilimpahkan dan diubah nama kepemilikan menjadi miliknya. Renjun benar-benar tidak membutuhkan itu semua.

Mungkin Renjun juga tidak akan menjadi sekuat ini jika semua hal tersebut tidak mampir dalam hidupnya. Mungkin hidupnya akan berjalan hambar seperti sebelum bertemu dengan Jaehyun. Mungkin Jeno dan Jaemin tidak akan menjadi anaknya jika dirinya tidak bertemu dengan Jaehyun. Semua mengakui kesalahannya saja menurutnya telah cukup. Renjun hanya ingin hidup dengan bahagia saja sekarang tanpa ada perselisihan dengan sesiapapun.

"Kau tidak sedang menginginkan apa-apa lagi?"

"Hmm?" jawab Renjun seadanya karena matanya telah tertutup dan baru saja akan melalang buana di alam mimpi, namun Jaehyun kembali mengajaknya berbicara.

CENTER | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang