23

5.7K 531 24
                                    







Jaehyun menghembuskan nafas kasarnya, pandangannya lurus menatap langit-langit kamar dengan lengannya yang dipakai sebagai tumpuhan kepala. Untuk kesekian kalinya ia bangun di pagi hari dan hanya tersisa dirinya yang berada di dalam kamar. Rubah mungilnya selalu tidak ada di sebelahnya ketika ia membuka mata. Jaehyun juga yakin jika hanya dirinya dan Jeno saja yang berada di rumah, sedangkan Renjun telah berangkat bekerja sebelum mereka bangun.

Genap satu minggu ia kembali merengkuh Renjun, selama itu pula keduanya tidak mempunyai banyak waktu menghabiskan masa bersama ataupun hanya sekedar berbincang berdua karena kesibukan yang dimiliki Renjun. Tidak terlalu terkejut sebenarnya, sedari dahulu Renjun selalu bersungguh-sungguh dengan pekerjaan yang digelutinya, terlebih sekarang ia juga menghidupi anaknya.

"Nono sedang apa?" tanyanya pada Jeno saat ia sudah turun ke bawah dengan menenteng sebuah laptop di tangan kanannya.

"Sekolah"

Jaehyun mengangguk dan melangkah menuju ruang tengah meninggalkan sang anak yang sedang menuntut ilmu. Seperti inilah pagi yang selalu mereka lewati, Jeno dengan tumpukan buku di meja belajar dan Jaehyun yang berkutat dengan laptop untuk memantau perusahaan yang ia tinggalkan.

Sebenarnya Jaehyun berkeinginan untuk Renjun tidak lagi bekerja dan berdiam diri saja di rumah agar dirinya saja yang mencari nafkah. Walaupun uang yang dimilikinya tidak sebanyak dahulu karena beberapa anak persuahaan telah ia kembalikan pada orang tuanya, namun uang yang ada sekarang masih cukup hingga Jeno mempunyai anak nanti. Namun Jaehyun masih belum menyampaikan keinginannya karena waktu yang belum mereka miliki.

Jika nanti Renjun menerima tawarannya untuk tidak lagi bekerja, maka dirinya akan semakin giat untuk mencari uang demi menghidupi Renjun dan juga anak mereka Jeno, Sungchan, atau jika diberi kesempatan lagi mereka untuk memiliki keturunan lagi di masa depan.

"Ayah"

Jaehyun menoleh mendapati putranya yang berdiri di samping sofa. "Ya?"

"Nono boleh pergi bermain?" ijinnya.

"Tidak mau ikut ayah? Ayah akan ke kantor ibu sebentar lagi" namun anak itu menggeleng. "Ya sudah Nono boleh bermain"

Setelahnya Jeno keluar dari rumah karena telah ditunggu oleh beberapa temannya yang menunggu di luar. Tidak lama dari kepergian Jeno, Jaehyun pun menyudahi pekerjaannya dan kembali ke kamar untuk berganti pakaian dan segera pergi ke kantor Renjun.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk berganti pakaian hingga Jaehyun kembali ke luar kamar dengan kunci mobil dalam genggaman tangannya. Jaehyun melambaikan tangannya pada Jeno yang bermain di rumah tetangga saat anak itu melihat ke arahnya. Jarak rumah ke kantor tempat Renjun bekerja tidak terlalu jauh sebenarnya, namun Jaehyun menghabiskan waktu hingga dua puluh menit di jalanan hingga sampai pada tempat yang bisa dikatakan rumah yang dijadikan perkantoran.

Tanpa berniat turun, Jaehyun menghubungi rubah mungilnya melalui ponsel. Tidak ada janji sebenarnya untuk ia datang, hanya saja hari ini Jaehyun ingin mengajak Renjun untuk pergi jalan-jalan atau hanya sekedar makan bersama.

Lima menit mobilnya terparkir di depan, Renjun terlihat keluar dan berjalan menghampirinya. "Aku membawa mobil" katanya dari luar saat Jaehyun menurunkan kaca jendela.

"Biarkan saja, nanti biar orang suruhanku yang mengambil"

Renjun menurut dan masuk ke dalam mobil Jaehyun, duduk dengan nyaman di sebelah ayah dari anaknya. Sedangkan Jaehyun terlihat sedang meraih sesuatu yang ia letakkan di kursi belakang.

CENTER | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang