Epilog

6K 479 3
                                    







Mempunyai waktu libur di tengah kesibukan terhadap pekerjaan dan juga urusan keluarga membuat sesiapapun tidak akan melewatkan waktu tersebut. Yang biasanya bersembunyi di balik tumpukan dokumen dengan jas yang bertengger di tubuhnya dan juga dasi yang mencekik leher sepanjang hari, kini semua itu seakan hilang entah kemana dan digantikan dengan kegiatan yang berbeda.

Seperti Jaehyun yang kini tengah membawa sebuah koper dan sedang menuruni anak tangga rumahnya. Sang istri menunggu di bawah dengan sebelah tangan berkacak pinggang dan sebelahnya lagi mengusap perut yang telah membuncit.

"Yakin hanya ini saja?" tanya Jaehyun memastikan lagi pada sang istri saat ia telah berhasil membawa turun koper dari kamar mereka.

"Memang apa lagi? Hanya tiga hari kan?"

Jaehyun melangkahkan kaki menuju dapur dan membuka kulkas untuk mengambil minuman. Suasana rumah kali ini benar-benar sunyi tanpa ada suara teriakan ataupun kegaduhan yang dibuat oleh dua anak mereka.

"Sepi juga tidak ada mereka" seru Jaehyun yang kembali dengan satu kaleng minuman bersoda di tangannya.

Sejak kemarin Jeno dan juga Sungchan dibawa oleh orang tua Jaehyun untuk kunjungan perusahaan di luar negri sekalian dengan berlibur setelahnya. Dan kini dengan waktu yang dimiliki Jaehyun dan Renjun, keduanya juga memilih untuk berlibur. Tidak pergi ke luar negri seperti orang tuanya, Jaehyun hanya akan mengajak istrinya berlibur ke luar kota. Tidak akan ke tempat yang jauh, mengingat kandungan Renjun yang semakin besar dan mudah lelah.

Mungkin ini juga akan menjadi kali pertama mereka honeymoon, anggap saja seperti itu, mengingat keduanya tidak memiliki waktu berlibur setelah pernikahan mereka. Memanjakan istrinya dengan berlibur bukan juga ide buruk. Selama ini Renjun telah mengurusnya dan juga kedua putra mereka dengan baik. Jaehyun hanya ingin memberikan rubah mungilnya sedikit kebebasan.

"Mau berangkat sekarang?" tawar Jaehyun pada sang istri.

"Boleh. Sebelum hari semakin panas, nanti aku malas"

Keduanya memang menyepakati akan berangkat setelah mereka melakukan cek rutin kandungan Renjun di rumah sakit. Maka kini setelah Jaehyun membawa turun koper mereka, keduanya akan segera berangkat menuju destinasi yang telah dipilih.

"Nanti mampir ke supermarket dulu ya? Aku mau membeli cemilan" pinta Renjun yang disanggupi Jaehyun.

Setelah memastikan bahwa posisi duduk Renjun telah nyaman di dalam mobil, Jaehyun baru menginjak pedal gasnya meninggalkan rumah. Kali ini mereka benar-benar hanya pergi berdua, tanpa ditemani seorang sopir maupun bodyguard. Jaehyun dan Renjun hanya ingin menikmati waktu bersama tanpa orang lain.

Jarak yang mereka tempuh untuk bisa sampai di tempat tujuan bisa menghabiskan masa hingga tiga jam lamanya, itu jika jalanan tidak macet dan mereka tanpa berhenti. Jaehyun tidak akan melakukan hal itu, sesekali ia akan berhenti di rest area demi kenyamanan istrinya yang tengah mengandung.

"Tidurlah jika mengantuk" suruh Jaehyun pada sang istri yang terlihat sudah tidak sanggup membuka matanya karena rasa kantuk. Sebelah tangannya mengelus perut Renjun yang sudah terlihat sangat membuncit di usia kehamilan yang memasuki bulan ke enam.

"Nanti kau tidak ada teman berbicara"

"Tidak apa, sayang. Tidur saja. Aku bangunkan jika sudah sampai"

Jaehyun tersenyum kala Renjun menurut. Ia sedikit melirik pada istrinya yang kini tengah menyamakan posisi kursinya agar nyaman dibuat untuk tidur. Setelahnya benar-benar tidak lagi terdengar suara Renjun.

CENTER | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang