SELAMAT MEMBACA!!
⚠️BANYAK TYPO TANDAIN⚠️
••
•
Ayyara melangkah kakinya memasuki kedalam rumahnya dengan perasaan was-was. Ia berharap semoga saja ayahnya kali ini tak ada di rumah. Walau sudah mendapatkan nilai sempurna namun jika ayahnya sedang ada masalah dengan kantor pasti ialah yang akan menjadi sasarannya.
"Tuhan, kali ini saja" batin Ayyara memohon.
Saat sampai di ruang tamu Ayyara bisa melihat Rika, Reyhan dan seorang gadis perempuan yang sepertinya seumuran dengan Reyhan. Bisa didengar ketiganya sedang tertawa dengan lepas, entah apa yang sedang di bicarakan hingga semua tertawa.
Tanpa mengucapkan apapun Ayyara berjalan melewati ketiganya. Seketika tawa dari ketiganya berhenti. Ayyara yang melihatnya pun tak peduli sama sekali. Yang terpenting sekarang ia tak bertemu dengan sang ayah jadi ia bisa bebas beristirahat.
Namun sepertinya ketenangan tak berpihak kepada Ayyara. Belum sampai di anak tangga yang pertama ia sudah di panggil oleh Rika.
"Ayya" panggil Rika.
Ayyara yang mendengar nama panggilan yang digunakan oleh Rika itupun langsung menoleh dan menatap Rika tajam.
"Jangan panggil saya dengan menggunakan nama Ayya" peringat Ayyara dingin.
Nama 'Ayya' adalah panggilan yang ibu kandungnya gunakan untuk memanggilnya. Ia tak suka jika wanita yang menjabat sebagai istri ayahnya itu memanggilnya menggunakan nama 'Ayya'.
"Oke, kenapa kamu tidak penyapa kami Ayyara?" tanya Rika yang bagi Ayyara itu sangat memuakkan.
"Penting?" tanya Ayyara.
"Pasti! Kamu itu seperti tak pernah dididik oleh bunda kamu itu" sinis Rika.
Ayyara mengepalkan tangannya kuat. Menatap nyalang wanita paruh baya di hadapannya itu. Matanya memancarkan aura permusuhan yang sangat pekat.
"Berhenti menyebut bunda saya dengan mulut kotormu itu" desis Ayyara.
"Wouu udah mulai berani nih anak" ucap Reyhan.
"Saya tidak berbicara kepada anda" ucap Ayyara yang membuat Reyhan emosi.
"Kamu tambah kurang ajar Ayyara" bentak Rika.
"Anda siapa sampai bisa menilai perilaku saya" sarkas Ayyara.
"Saya ini mama kamu, harusnya kamu itu menghormati saya Ayyara!!" ucap Rika dengan intonasi yang tinggi.
"Kapan anda menjadi mama saya? Bukannya anda adalah tante saya? Anda itu kembarannya bunda. Harusnya anda tetap menjadi tante saya!! Bukannya malah merebut ayah dari bundaa" teriak Ayyara sangat keras.
"Berhenti membicarakan bunda mu yang sudah tiada itu Ayyara. Sekarang mama kamu adalah saya, Rika" bentak Rika.
"BUNDA SAYA MENINGGAL ITU KARENA ANDA!! KARENA ANDA TELAH MEREBUT AYAH DARI BUNDA DAN BERAKHIRLAH BUNDA DEPRESI LALU MENINGGAL TANTE RIKA!!" teriak Ayyara seraya menunjuk Rika dengan kasar.
"BUNDA SAYA HARUS MERASAKAN SAKIT KARENA ANDA!! SODARA MANA YANG TEGA MENYAKITI KEMBARANNYA SENDIRI JIKA ITU BUKAN KAMU RIKA!!" tak ada air mata, hanya ada amarah dan rasa sakit yang terpancar dari matanya.
"KARENA ANDA!! KEMBARAN YANG TAK MEMPUNYAI HATI, BUNDA SAYA SAMPAI MENINGGAL KARENA DEPRESI!!"
"DULU SETIAP MALAM BUNDA SELALU MENGKONSUMSI OBAT TIDUR YANG BERLEBIHAN AGAR BISA TIDUR RIKA!! SEDANGKAN ANDA MALAH ENAK-ENAK SELINGKUH DENGAN AYAH SAYA"
"ANAK MANA YANG TAK SAKIT MELIHAT IBUNYA TERSIKSA!!"
Semuanya terdiam bahkan perempuan yang kira-kira teman dari Reyhan dia sudah menunduk ketakutan karena mendengar bentakan dari Ayyara.
"SETIAP MALAM SAYA INGIN MENANGIS TAPI SAYA TIDAK BISA!!"
"Kalian tau karena apa?" tanyanya pelan.
"Karena ayah yang meminta saya agar saya tak mengeluarkan air mata"
"Saya lelah"
"Bahkan setiap malam saya jarang tidur karena ayah selalu mengunci saya di ruangan tanpa makan malam"
Plakk
Kepala Ayyara menoleh kesamping. Pipinya terasa nyeri dan panas. Sudut bibirnya mengeluarkan darah. Ayyara mendongak melihat seseorang yang telah menamparnya, Reyhan.
"Benti bersikap kurang ajar kepada mama Ayyara" bentak Reyhan.
Tangan Ayyara mengepal, tanpa aba-aba Ayyara menonjok wajah tampan Reyhan dengan begitu keras.
"Arrghh" teriak Reyhan kesakitan.
Dengan segera Ayyara berlari keluar rumah untuk menuju rumah yang ada di samping rumahnya, rumah Nathan.
"NATAN!!" teriak Ayyara dari luar pagar rumah Nathan.
"Nathan woi buka pagernyaa!!" teriak Ayyara.
"Sabar Yaya, gue otw keluar" teriak Nathan dari dalam rumah.
Nathan menghampiri Ayyara yang sudah seperti gembel jalanan. Muka yang memerah, rambut berantakan, seragam yang kusut dan terdapat jejak tamparan di pipinya.
"Anjir darimana aja lo Yaya, habis simulasi jadi gembel baru?" ucap Nathan.
"Oh atau lo habis tawuran ya?" tanya Nathan asal.
"Bacot lo Nat" ketus Ayyara.
Dengan tidak sopannya Ayyara masuk kedalam pekarangan rumah Nathan, meninggalkan Nathan yang masih ada di gerbang rumahnya.
"Gak sopan lo Ayya" teriak Nathan.
"Bodo amat" ucap Ayyara ikut berteriak.
Jika kalian pikir Ayyara adalah seorang yang selalu serius dan tak pernah bercanda kalian semua salah, Ayyara bisa bercanda namun hanya kepada orang tertentu dan Nathan ada orang itu.
***
Haii!! Apa kabar?
Chapter sebelumnya target pembaca udah nyampe tapi votenya belum:(
20 pembaca + 5 vote lanjutt
Jangan lupa vote and rekomendasi cerita ke temen kalian jika suka!!
Btw ayo bantu promosikan cerita ini di Tiktok, Ig, atau pun Sw kalian bila berkenan.Kalian bisa bertemu dengan ku di :
Follow Ig : @ameileyaa
Follow WP : ameileyaa
Tiktok : @ameileyaaMinggu, 24 Juli 2022
Tertanda : ameileyaa
Blora, Jawa tengah

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYTHAN
Teen FictionTakdir indah semesta yang di ciptakan oleh Tuhan. Tunggu End yang sangat mengejutkan di cerita ini!!