03 : NAYTHAN

75 42 17
                                    

-Selamat Membaca!!
⚠️ Typo bertebaran!! Tandain ⚠️

Seorang pemuda berjalan di koridor rumah sakit dengan tatapan kosongnya. Tak ada sorot bahagia di matanya. Hanya ada kekosongan disana.

Pikirannya mulai menerawang kembali kepada perkataan seorang dokter muda yang menanganinya tadi.

"Setelah melihat laporan leb, dengan berat hati saya menyatakan jika anda mengidap penyakit cystic fibrosis"

Cystic fibrosis, sebuah gangguan keturunan yang mengancam jiwa serta merusak paru-paru dan sistem pencernaan.

Cystic fibrosis disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada gen yang mengatur distribusi garam dalam tubuh manusia. Perubahan gen tersebut membuat kadar garam di dalam keringat meningkat. Kondisi ini menyebabkan lendir di saluran pernapasan, pencernaan, dan sistem reproduksi menjadi kental dan lengket.

Sayangnya, fibrosis kistik tidak dapat disembuhkan. Beberapa pengobatan ditujukan untuk mengurangi gejala akibat masalah paru-paru dan sistem pencernaan. Namun, rata-rata usia harapan hidup pengidapnya berkurang karena penyakit ini. Hanya setengah dari penderita dapat hidup melewati usia 40 tahun.

"Tuhan, gue butuh keajaiban darimu" batinnya.

"Buat gue bertahan lebih lama lagi Tuhan"

"Jangan buat gue kembali kepada keabadian jika belum melakukan kebaikan di dunia ini"

"Berikanlah waktu kepada lebih lama lagi untuk gue membuat orang lain bahagia Tuhan"

"Setidaknya jika gue pulang, gue telah melakukan kebaikan dan membuat orang lain bahagia"

"Jangan buat hidup di dunia ini sia-sia Tuhan"

Pemuda dengan banyak keinginan untuk bertahan itu adalah Nathan. Pemuda yang berumur 17 tahun namun sayang di usianya yang masih muda ini, ia mengidap penyakit cystic fibrosis.

Nathan ingin jika suatu saat nanti ia pulang ada orang yang telah ia buat bahagia.

Nathan ingin bertahan untuk orang lain bahagia.

Nathan tak ingin hidup di dunia menjadi sia-sia karena pulang sebelum melakukan kebaikan.

Dan...

Nathan bertahan untuk Ayyara.

***

Hari ini Ayyara pulang dengan keadaan yang tenang namun tidak dengan Reyna. Kali ini Reyna kembali kalah dengan perjuangannya. Sorot mata Reyna terlihat jelas jika ia kalut.

Reyna memandang Ayyara dengan sorot mata sulit di artikan. Helaan nafas kasar ia keluarkan. Tangannya mengepal kuat. Matanya mulai berkaca-kaca, kristal di dalam matanya memberontak untuk keluar namun Reyna cepat menepisnya.

"Ayyara, selamat atas kemenangan lo kali ini dan terimakasih berkat lo nanti malam gue bakal dapet pukulan dari ayah gue lagi" ucap Reyna dengan suara serak.

"Reyna, gue hari ini lega karena menang dari peperangan hari ini. Untuk besok lo bebas nyalurin sakitnya ke gue" Ayyara berucap dengan senyuman tipisnya.

"Permainan hari ini telah usai Reyna. Semoga kita esok kembali bertemu dengan keadaan yang baik, dan tanpa luka lebam seperti hari ini" ucap Ayyara pelan.

"Haha tanpa luka lebam? Omong kosong yang sangat manis Ayyara. Gue tau gue bakal dapet itu karena gue telah kalah dari lo" kekeh Reyna.

Keduanya saling berjabat tangan "Sampai jumpa di perjuangan esok hari, teman" ucap keduanya.

Mereka berdua keluar kelas bersama namun pulang dengan arah yang berbeda.

"Sekali lagi gue, kalah Ayyara" batin Reyna

***

Malam ini Reyna kembali di pukul oleh ayah tirinya lagi.

Bugh

"Anak tidak tau di untung" ucap Rion marah.

Bugh

"Bodoh! Tidak berguna!!"

Bughh

"Sialan, kau membuat ayahmu malu Reyna. Nilai mu bukannya naik tapi malah turun" bentak Rion.

Bugh

"Anak pungut yang menyusahkan" sarkas Rion tanpa memikirkan perasaan Reyna.

"RION!! APA-APAAN INI!! KAU APAKAN CUCU SAYA!!" teriakan dari lansia itu menghentikan kegiatan Rion yang sedang memukuli Reyna.

Lansia itu adalah Wijaya, orang tua dari Rion yang juga merupakan kakek dari Reyna.

"DIA TELAH MEMBUAT SAYA MALU PAH!! REYNA NILAINYA SEMAKIN MENURUN" teriak Rion begitu marah.

"Tapi bukan berarti kamu bebas memukuli Reyna. Gunakan otak kamu untuk memikir" sarkas Wijaya.

"Dia anak saya dan saya bebas memukulinya sesuka saya" ujar Rion mengundang emosi Wijaya.

"Ingat Rion. Warisan saya sebagai besar jatuh kepada Reyna dan jika Reyna mati warisan itu akan hilang dan kamu akan menjadi miskin, lalu hidup melarat" ucap Wijaya berapi-api.

Dada Rion naik turun, nafasnya memburu menandakan bahwa ia sedang emosi.

"Jika bukan karena warisan, sudah ku lenyapkan kalian dari hidup ku" batin Rion.

Wijaya berjalan menuju Reyna yang sudah tertunduk di lantai dengan air mata yang terus luruh membasahi pipinya.

"Hiks hiks hiks" isak Reyna menahan kesakitan di sekujur tubuhnya itu.

"Reyna ayo bangunlah" ucap Wijaya membantu Reyna bangun.

"Kakek hiks"

"Tenang lah kakek sekarang melindungi mu nak" Wijaya menepuk-nepuk punggung Reyna pelan.

"Huuhh na-nafas rey-na se-sekk huuhh" tiba-tiba saja Reyna merasakan nafasnya terasa akan terputus.

"Ka-kek huuhh"

"Rey-" belum sempat menyelesaikan ucapannya Reyna sudah kehilangan kesadarannya.

20 pembaca + 5 vote lanjuttJangan lupa vote and rekomendasi cerita ke temen kalian jika suka!!Btw ayo bantu promosikan cerita ini di Tiktok, Ig, atau pun Sw kalian bila berkenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 pembaca + 5 vote lanjutt
Jangan lupa vote and rekomendasi cerita ke temen kalian jika suka!!
Btw ayo bantu promosikan cerita ini di Tiktok, Ig, atau pun Sw kalian bila berkenan.

Kalian bisa bertemu dengan ku di :
Follow Ig : @ameileyaa
Follow WP : ameileyaa
Tiktok : @ameileyaa

Rabu, 20 Juli 2022
Tertanda : ameileyaa
Blora, Jawa tengah

NAYTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang