05 : NAYTHAN

74 33 18
                                    

HAPPY READING!!
⚠️TANDAI BANYAK TYPO⚠️

***

Saat ini Ayyara tengah duduk di kursi teras rumah milik Nathan.

Nathan menghampiri Ayyara lalu mendudukkan dirinya di kursi samping Ayyara yang hanya terhalang oleh meja bundar.

"Tumben lo kesini ayy" tanya Nathan heran.

"Kayak gue gak pernah kesini aja" ucap Ayyara memutar bola matanya malas.

"Ya-yakan lo beberapa hari ini jarang kesini"

"Biasa gue kan sibuk" ucap Ayyara terselip nada sombong di ucapannya.

"Hilih sok sibuk lo ayy" Nathan menyentil kening Ayyara pelan.

"Emang gue sibuk ya!" ucap Ayyara ngegas.

"Sibuk ngapain coba? Sibuk rebahan?" tanya Nathan.

"Rebahan mata lo"

"Mulutnya mbak astaghfirullah" Nathan mengelus dadanya sok dramatis.

"Serah gue lah"

"OH IYA LO HARI INI KEMANA GAK MASUK SEKOLAH" teriak Ayyara secara tiba-tiba.

"Anjir kaget gue" Nathan mengelus dadanya, "Santai sist, gue hari ini gak masuk sekolah karena ada kepentingan yang penting" lanjut Nathan.

"Kepentingan apa?" ucap Ayyara menyipitkan matanya curiga.

"Ya ada lah pokoknya. Lo jadi orang kepoan amat" ucap Nathan.

"Sorry bro, gak kepo gak dapet inpo" ujar Ayyara.

"Ya ya ya" Nathan memutar bola matanya malas.

"Btw kita jalan-jalan ke mana gitu yok" ajak Ayyara.

Nathan memikirkannya sebentar. Mencari tempat mana yang akan ia kunjungi bersama Ayyara.

"Gimana kalo kita ke danau aja" ajak Nathan.

"Gas kuen bro" seru Ayyara girang.

"Sana pulang" suruh Nathan, "Ganti baju dulu biar seragamnya gak kotor" tutur Nathan.

Ya memang setelah perdebatan antara Ayyara dan Rika tadi Ayyara langsung lari kerumah Nathan jadi ia tak sempat berganti baju.

"Alah gue pinjem hoodie punya lo aja gue males kerumah" ucap Ayyara.

"Orang rumah deket gini masa males sih"

"Gue malas" ucap Ayyara menekankan kata malas.

"Oke" final Nathan.

***

Dan setelah perdebatan singkat tadi berakhirlah kedua berada di danau yang Nathan maksud tadi. Dan soal ganti baju, akhirnya Nathan meminjamkan satu hoodie warna hitamnya untuk Ayyara walaupun sedikit kegedean.

"Nat kita main sepada yuk, gue lagi pengen naik sepeda nih" ucap Ayyara saat melihat dua buah sepeda berwarna putih hitam di bawah rumah pohon di danau itu.

"Tumben? Ada apa-apa ya?" tanya Nathan memicingkan matanya curiga.

"Gakpapa gue cuma pengen naik sepeda aja" ucap Ayyara.

"Oke tapi gue yang bonceng lo gimana? Biar tambah seru?" usul Nathan yang diangguki oleh Ayyara.

Nathan menuntun salah satu sepada itu. Ia mulai menaiki sepada itu. Setelah itu Ayyara ikut naik ke boncengan belakang sepada itu.

"ARE YOU READY?" seru Nathan.

"READY" teriak Ayyara kencang.

"Satu, dua, let's go" Nathan mulai mengayuh sepeda itu dengan semangat.

"Lebih cepat lagi Nat" ucap Ayyara berteriak.

"Ini udah cepet Ayy" ucap Nathan ikut berteriak.

Sore itu, di pinggir danau itu, dan air danau dan kicauan burung di sore ini menjadi saksi betapa sederhananya kebahagiaan keduanya. Bahagia tak perlu mahal. Asal bersama orang yang spesial pasti akan selalu menciptakan kenangan yang sangat indah.

"Udah ah cape gue" Nathan memberhentikan sepedanya di bawah sebuah pohon besar.

"Yah kok udahan sih" Ayyara turun dari sepada dengan memberengut kesal.

"Maaf Ayy gue udah cape" ucap Nathan meminta maaf.

"Loh lo sakit Nat?" tanya Ayyara kala melihat wajah Nathan memucat.

"Gue gpp kali" Nathan menyapu bibirnya menggunakan lidahnya, "Bibir gue cuma kering aja, gak usah khawatir kayak gitu" lanjut Nathan.

"Beneran" ucap Ayyara khawatir.

"Iya gpp, udah ayok balik aja, nanti lo di marahin sama ayah lo lagi kalo pulangnya terlambat" tutur Nathan.

Akhirnya mereka berdua pun pulang bersama dengan menggunakan motor milik Nathan. Memang keduanya menuju danau tadi menggunakan motor Nathan.

Ayyara turun dari motor Nathan lalu menyerahkan helm milik Nathan yang ia pakai tadi kepada Nathan.

"Maksih ya" ucap Ayyara tulus.

"Alah kayak sama siapa aja Ayy" ucap Nathan, "Sana masuk nanti dimarahin ayah loh" lanjutnya.

"Siap kapten Nathan" ucap Ayyara sambil bergaya hormat layaknya tentara.

"Sana masuk, gue pulang kerumah dulu. Kalo mau ke rumah kesana aja gpp gue selalu di rumah kok" ucap Nathan.

"Siap, gue masuk dulu ya. Babayy"

Setelah Ayyara masuk kedalam pekarangan rumahnya. Nathan melakukan motornya untuk menuju rumahnya. Beristirahat mungkin yang dilakukan Nathan setelah ini, mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi membuat ia merasa lelah tapi tak apa semua itu demi Ayyara.

Ayyara membuka pintu utamanya dengan hati-hati. Helaan nafas ia keluarkan. Nafasnya terasa susah keluar jika ia masuk kedalam rumah ini, rumah yang seharusnya nyaman namun kini seperti neraka yang sangat panas.

"Akhirnya kamu pulang anak nakal" ucap David mengagetkan Ayyara.

Dengan berat hati Ayyara mengangguk kepalanya pasrah.

"Hari ini saya mendapatkan nilai sempurna Ayah, dan maaf karena saya keluar tapi tidak meminta izin terlebih dahulu" ucap Ayyara menatap sang ayah.

"Namun kamu harus tetap di hukum Ayyara karena kamu telah menampar istri saya" tegas David.

"Siap ayah" ucap Ayyara tanpa beban.

Bugh

Bugh

Bughh

Bughh

"Saya harap kamu tak mengulanginya lagi Ayyara" ucap David.

"Maaf, tapi saya tidak janji ayah"

Bughh

***

HAI GIMANA NIH CERITANYA?!

TULIS PENDAPATMU➡️

KASIH EMOT🔥🔥

BINTANG DI POJOK BAWAH JANGAN LUPA DI PENCET!!

PROMOSIKAN CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN!!

Rabu, 10 Agustus 2022
Tertanda : ameileyaa
Blora, Jawa tengah

NAYTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang