#3 Haikal Vs Jensen

175 25 16
                                    

Pagi itu matahari tidak terlalu menampakkan dirinya, ditutupi oleh awan awan gelap yang hampir menyelimuti separuh langit. Jensen melihat suasana ini sangat cocok untuk berolahraga mengingat hari ini adalah hari libur.

Jensen pun keluar kamar untuk bersiap siap olahraga pagi itu. Ia melipir ke sebuah kamar dengan pintu berwarna putih bergambar kartun moomin dengan tulisan "awas beruang galak" di bawahnya.

Tanpa basa basi Jensen masuk ke kamar itu dan melihat ada sesosok tubuh manusia di bawah selimut, sosok itu adalah Haikal.

"olahraga yuk. Lu kemarin udah janji mau nemenin gue olahraga"

"Hm.." Haikal hanya menggeliat dan mengubah posisi tidurnya.

"Kal, Ayookkk!" Jensen masih berusaha membangunkan Haikal dengan menarik selimutnya

"Apasih.... gue lagi enak tidur juga" Haikal tetap tidak bangun dan menarik kembali selimut ke badannya

"Ayo sepedaan bareng gue"

"Besok aja deh, ini cuaca bagus banget buat molor"

"Oh... gitu"

"Besok deh gue temenin, gue mau tidur dulu"

Karena tidak mendapatkan respon dari Haikal akhirnya Jensen berjalan keluar kamar dan sebelum menutup rapat pintu dia berkata

"Oke, kalo gitu gue anggap lo udah siap jadi babu gue selama sebulan"

Jeklek! Pintu kamar telah tertutup dengan sempurna.

Mendengar ucapan Jensen, Haikal langsung melompat dari tempat tidurnya

"ANJIR! gak bisa gitu hey, tunggu gue 5 menit!"

Dengan muka paniknya, terpaksa Haikal langsung bergegas untuk menemani Jensen bersepeda. Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sudah siap bersepeda. Jensen mengecek rute yang akan mereka ambil.

"Gue milih rutenya dulu bentar"

"Kayaknya nih ya....kayaknya loh ya... kalo sepedaan ke arah waduk enak tuh" Ucap haikal dengan gayanya yang sok iye

"Yakin lo mau ke sana? rute pulang perginya 25 km loh, ini lebih jauh 5 km dari kesepakatan kita" Jensen meyakinkan haikal dengan rute yang ingin dia ambil

"Gapapa gue mah santai aja, toh di sepanjang jalan kan banyak pohon jadi enak gitu menikmati angin pagi"

"Gue pastiin sekali lagi nih, yakin lo?" 

"Yakin gue, udahlah yuk"

"Awas ya kalo ntar ngerengek ditengah jalan"

"Jangan sok lu, bisa gue. Gue buktiin ntar"

"Gak yakin gue Kal"

"Idih. Kalo gue tepar duluan ntar gue jabanin apa yang lo mau"

"Gas!" Jensen langsung mengayuh sepedanya dan memimpin di depan. Dari belakang terdengar suara teriakan haikal

"TAPI DENGAN SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU YE JEN!!!"

"Yaaa!!" Sahut Jensen

~••••~

Dengan napas terengah-engah Haikal masih mengayuh pedal sepedanya. Sedangkan Jensen masih memimpin jauh di depan Haikal.

"Jen, berhenti dulu yok bentar!" Teriak haikal dari belakang

Jensen tak mendengar suara teriakan Haikal sehingga tetap melanjutkan laju sepedanya.

"Budek lo" Ucap haikal dengan nada kesalnya

KONTRAKAN SAMYANG ES TEH 2000 ¦ 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang