20. Hukuman

16.5K 663 7
                                    

Happy reading🌞

Di ruangan gelap ini terdengar suara ringisan-ringisan yang saling bersahutan, suara jeritan mereka meminta ampunan mengalun indah di telinga Adelardo.

"Buat goresan lagi"suara dingin nan tajam itu membuat ketiga wanita yang semula meringkuk itu menegakkan tubuhnya.

Salah satu dari mereka Letta menatap tajam ke arah Adelardo "Bego, lo mau bunuh kita cuma karna cewek sampah itu".

Adelardo mencengkeram erat dagu Letta hingga membuat mata ke duanya bertemu "Nggak salah, seharusnya yang sampah itu lo bukan dia".

Letta menahan ringisan nya agar tidak keluar saat kuku tajam milik Adelardo menembus kulit wajahnya.
"Gue, sebutan yang pantas buat gue itu berlian. Karna sampai kapanpun gelar sampah akan selalu menempel sama Cia"

"Aawwshh,,,saa-kit"teriak Letta saat Adelardo dengan kerasnya membenturkan kepalanya ke tembok.

"Gue peringatin sekali lagi jangan pernah ucapin kata-kata kotor tentang Cia, dan perbuatan pembullyan lo tadi udah nggak bisa ditoleransi lagi."

"Tenang aja gue nggak akan buat kalian bertiga mati, tapi gue akan buat kalian ngerasain rasa sakit yang lebih parah dari Cia and selamat menikmati suguhan dari gue"

Setelah itu datanglah tiga pria berbadan kekar, Adelardo hanya memperhatikan kegiatan mereka yang tampak memuaskan di matanya. Tiga pria tersebut mencoba untuk melecehkan mereka. Sekarang mereka akan merasakan apa yang dirasakan Cia, mental mereka pasti akan terganggu dan semua sudah diatur oleh Adelardo.

"Lepas,,,Jangan sentuh gue"teriak Letta mencoba menghindari sentuhan dari pria itu.

"Tolong jangan apa-apain kita, Adelardo kita ngaku salah maafin kita semua. Kita janji nggak akan pernah cari masalah sama Cia lagi"teriak Kania saat melihat Adelardo akan pergi.

"Brengsek, lepasin tangan lo anjing"teriak Rani ia mencoba melepaskan tangan pria tersebut tapi usahanya sia-sia.

"Lepass"

"Cia anjing, tunggu pembalasan gue"batin Letta dalam hati.

Saat Adelardo sudah membuka pintu ia langsung di serbu oleh ke-empat temannya.
"Udah selesai"tanya Ethan

"Mati nggak El tuh cewek"ujar Joni dengan penasaran.

"Mulut lo anjing"sahut Leo menggeplak keras mulut Joni.

"Minggir"mereka semua langsung menyingkir memberi akses agar Adelardo bisa jalan. Aura kemarahan Adelardo sungguh kerasa terbukti hawa di markas menjadi panas.

"Jangan ada yang bicara tentang Letta"ucap Revian sebelum menyusul Adelardo.

"Why"ujar Ethan.

"Udah turutin aja, Adelardo lagi mode singa. Jangan sampe kita yang jadi mangsanya"ucap Leo.

"Gimana keadaan Cia"tanya Revian saat sudah mendudukkan dirinya di samping Adelardo.

"Baik"

"Syukurlah"

"Eh bos kita boleh kan jengukin bu bos di rumah sakit"ucap Ethan dari arah belakang disusul oleh Leo dan Joni.

ADELARDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang