Happy reading🌞
Bel istirahat baru saja berbunyi, satu persatu murid kelas X-IPA 3 mulai meninggalkan kelas mereka. Berbeda dengan Zola, gadis itu tengah duduk di atas bangku sambil mengeluarkan uang dari dompetnya lalu menghitungnya.
"Zol, ke kantin gak?"tanya Mega diikuti Citra dan Cia yang berdiri dibelakangnya.
Zola menatap malas ke arah Mega "Uang gue tinggal sepuluh ribu, mana ATM gue ketinggalan di rumah. Kalian aja yang ke kantin gue enggak"ucapnya sambil memperlihatkan uang dua ribuan nya yang berjumlah lima.
"Jatuh miskin lo Zol"ejek Citra yang langsung ditatap kesal oleh Zola.
"Diam anjir, ucapan adalah doa. Sama aja lo doain gue miskin"kesalnya.
"Udah jangan pada ribut, Zol kamu ikut aja ke kantin nanti pakek uang aku dulu"mereka bertiga sontak menatap Cia, raut wajahnya memperlihatkan ekspresi terkejut.
Cia menautkan kedua alisnya "Kenapa?, ada yang salah sama ucapan aku".
"Maaf ya Ci bukannya gue rendahin lo, tapi------ keuangan lo sendiri juga susah. Biasanya waktu kita ajak ke kantin lo selalu nolak, alasannya karna lo mau hemat uang. Ini lo malah nawari Zola, emang uang lo cukup?. Emm maksud gue tuh lo simpan aja uang lo buat keperluan sehari-hari. Zola biar gue aja yang bayarin"
"Uang aku cukup kok, lagian kan sekarang keperluan aku udah ditanggung sama kak Aa---"Cia memukul bibirnya sendiri ia hampir saja keceplosan, ia lupa bahwa para sahabatnya belum mengetahui perihal dirinya dan Adelardo.
"Hah, maksudnya gimana?. Kak Aa siapa perasaan di panti nggak ada deh laki-laki yang umurnya di atas lo"sela Citra ia melihat gerak-gerik Cia yang tampak gelisah sepertinya sahabatnya itu menyembunyikan sesuatu.
Ia juga merasa sekarang Cia lebih terurus, badannya terlihat sedikit berisi dan wajahnya terlihat terawat mungkin ia melakukan beberapa perawatan wajah atau skincare. Tapi Cia bisa mendapatkan uang dari mana, melihat pekerjaannya yang hanya sebagai penjaga sebuah minimarket kecil.
"Ci jawab dong kok malah diam aja, atau jangan-jangan lo sembunyiin sesuatu dari kita ya"ucap Mega.
Sekarang Cia merasa terpojokkan, sahabatnya kini terus menerus mendesaknya. Apa ia harus memberitahu tentang hubungannya dengan Adelardo, tapi ia takut saat mereka semua mengetahuinya mereka akan membencinya dan menjauhinya.
"Cia lo dengar kita nggak sih"ucap Citra membuat dirinya tersadar.
Cia menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu menatap mereka bergantian "Aku bakal jelasin tapi nggak disini".
Kini mereka ber-empat sudah sampai di taman belakang sekolah mereka kemari atas usulan dari Mega dengan alasan udaranya disini sejuk.
"Jadi, apa yang mau lo jelasin ke kita"ucap Zola yang membuat Cia menoleh.
Cia menatap lurus ke depan terlihat dua kupu-kupu yang berterbangan, ia tersenyum tipis "Aku nggak tau setelah aku cerita ini semua ke kalian, kalian masih mau anggap aku sahabat kalian atau bukan--"
"Maksud--"Citra langsung saja menyenggol perut Mega lalu melayangkan tatapan tajamnya.
"Jangan dipotong biarin Cia selesain ceritanya dulu"ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARDO
Teen FictionKing Adelardo Smith sosok lelaki beringis yang menjabat sebagai ketua geng. Lelaki yang memiliki tatapan tajam itu mampu menghabisi semua orang yang berani mengusik ketenangannya. Membuat masalah dengannya sama saja menggali lubang kematiannya sendi...