Happy reading🌞
Maaf kalau ada typo :(Cia menuruni tangga dengan kedua tangan yang sibuk memegangi es krim. Wanita hamil itu kini sudah siap dengan seragam sekolah yang melekat pada tubuhnya.
"Umm, enak banget" gumam Cia ketika merasakan kedua rasa es krim yang berbeda itu.
"Apanya yang enak?" Cia yang terkejut dengan suara Adelardo refleks menjatuhkan kedua es krimnya.
"Yah, es krim nya" Cia memandang sedih es krimnya yang kini sudah tergeletak di lantai.
Adelardo memandang es krim yang sudah mencair itu, "Siapa yang ngizinin lo makan es krim?" bukannya Adelardo melarang Cia untuk memakan es krim tapi berhubung sekarang masih pagi, ia takut Cia akan terkena flu nantinya.
Cia menggeleng polos "Jangan marah. Dari semalem aku udah pingin makan es krim, kalau aku bilang sama kakak pasti kakak ngga bolehin aku".
"Gue nggak bolehin itu karna gue khawatir sama lo. Gue takut lo kenapa-kenapa apalagi lo lagi hamil. Emang lo mau sakit?"
"Nggak mau" Cia menunduk takut walau nada bicara Adelardo terkesan santai tapi entah kenapa ia merasa bahwa Adelardo sedang memarahinya.
"Jangan nangis, gue larang lo bukan karna gue jahat tapi ini semua demi kesehatan lo sama baby nya" Adelardo menarik tubuh Cia agar mendekat lalu menghapus air matanya.
"Nanti siang lo boleh makan es krim tapi cuma satu nggak boleh lebih"
Cia mendongak mata bulatnya yang sedikit berair itu menatap Adelardo dengan penuh semangat.
"Really?"Adelardo tersenyum gemas lalu menarik kedua pipi berisi Cia "Yes".
"Ih, jangan digituin. Nanti pipi aku jadi makin melar"
Adelardo mengangguk paham "Kalau yang ini pasti boleh".
Cia mengangkat sebelah alisnya
"Apa--"Cupp
Tubuh Cia mendadak kaku saat mendapat serangan tiba-tiba dari Adelardo. Pipi kanannya berhasil dihadiahi satu kecupan.
Singkat, tapi itu berhasil membuat rona merah muncul di kedua pipinya."Ciee blushing"
"Apaan sih, aku nggak blushing" elak Cia. Ia memalingkan wajahnya, melihat Adelardo yang tertawa lepas seperti itu membuatnya semakin tampan.
"Ini buktinya. Merah banget" tunjuk Adelardo pada pipi Cia.
" Ini karna aku pakek blush on"
Adelardo yang mendengar jawaban Cia semakin tertawa keras, hal itu membuat Cia kesal.
"Jangan ketawa" marah Cia.
"Oke-oke gue nggak ketawa lagi"
"Yaudah sekarang kita berangkat ke sekolah" masih dengan rasa kesalnya Cia berbalik tapi sebelum ia benar-benar melangkah Adelardo sudah lebih dulu menarik pinggangnya hingga kepalanya membentur dada bidang milik Adelardo.
"Kata orang kita nggak boleh ngelakuin sesuatu setengah-setengah" bisik Adelardo tepat di telinga Cia
"Jadi--"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARDO
Teen FictionKing Adelardo Smith sosok lelaki beringis yang menjabat sebagai ketua geng. Lelaki yang memiliki tatapan tajam itu mampu menghabisi semua orang yang berani mengusik ketenangannya. Membuat masalah dengannya sama saja menggali lubang kematiannya sendi...