16. Mama Nakal🦁

20.4K 691 2
                                    

"Cia"panggil Citra.

"Isi surat yang tadi apa?"lanjutnya.

"Bukan apa-apa"

"Bohong"

Cia menghela nafasnya lalu menghadap ke arah Citra "Beneran, itu cuma tulisan iseng aja"

"Ya walaupun cuma iseng tapi gue pingin tau isinya tentang apa"ucap Citra setengah kesal.

"Hustt, diem jangan bersisik. Kalau Bu Dona sampai tau kita bisa kena hukuman"kata Cia sambil melirik kecil ke arah depan yang terdapat Bu Dona yang tengah menerangkan materi pelajaran.

"Lo kan tau sendiri gue orangnya kepoan, mana bisa diem gue kalau belum dapat informasi apa-apa"ucap Citra.

Tanpa mereka berdua sadari sedari tadi Bu Dona terus memperhatikannya "CIA, CITRA BERDIRI KALIAN"teriak Bu Dona.

Cia dan Citra terlonjak kaget dengan segera mereka berdua berdiri, mereka menundukkan kepalanya saat Bu Dona berjalan mendekat ke mereka. Seluruh kelas menatap ke arah keduanya termasuk Zola dan Mega.

"Mereka berdua emang cari mati, udah tau Bu Dona paling nggak suka waktu ada yang berisik di jam pelajarannya"bisik Zola yang diangguki oleh Mega. Pasalnya saat ada yang ketahuan berisik di jam pelajarannya Bu Dona akan memberikan hukuman yang tidak tanggung-tanggung.

"Berani sekali kalian berdua bicara di jam pelajaran saya, kalian lupa saya paling tidak suka dengan anak-anak yang berisik saat saya menerangkan materi. Hormati setiap guru dengan cara kalian diam, menyimak dan mendengarkan materi. Jika ada yang sulit untuk dipahami kalian bisa bertanya, bukan malah ngomong sendiri. Kalian berdua dengar?"ucap Bu Dona sambil berkacak pinggang menatap keduanya tajam.

"Iya Bu"ucap mereka berdua.

"Keluar, ke lapangan lari sebanyak 20 kali. Membantah Ibu tambah dua kali lipat jadi 40 kali"Cia dan Citra yang akan protes terurung saat mendengar ancaman dari Bu Dona.

Cia gelisah bagaimana mungkin ia bisa berlari sebanyak 20 kali mengelilingi lapangan dengan keadaan yang sedang hamil. Kemarin ia membaca di artikel jika saat sedang hamil muda tidak dibolehkan melakukan hal-hal yang berat itu bisa berakibat buruk bahkan sampai keguguran. Lalu bagaimana ia bisa menghindari hukuman dari Bu Dona.

"Cepat keluar"kata Bu Dona.

Citra dengan cepat menarik tangan Cia untuk keluar jangan sampai guru gendut itu menambah lagi hukumannya "Tajam banget tuh telinga, padahal gue tadi udah pelan banget ngomongnya"decak Citra.

Mata sipitnya menatap sekeliling lapangan tidak ada hal yang menarik, bahkan lapangan kini terlihat sangat sepi karna memang ini masih jam pembelajaran. Tapi ada beberapa murid yang berada di sini lebih tepatnya di tepi lapangan sebelah kanan. Mata Citra membola sempurna saat melihat sekumpulan anggota Black Lion. Kalau ada tontonan begini mah Citra pasti kuat secara tampang anak-anak Black Lion tidak ada yang minus.

"OMO, OMO lihat Ci para pangeran lagi berkumpul"seru Citra dengan histeris sambil menunjuk ke arah anggota Black Lion.

Cia mengikuti arah telunjuk Citra matanya terpaku sejenak pada Adelardo ke tampanan lelaki itu bertambah saat rambutnya sedikit bergerak karna sepoain angin. Cia menggelengkan kepalanya, dari awal ia tau tentang Adelardo ia biasa saja tidak ada tampannya sama sekali tapi kenapa saat sudah terikat dengan Adelardo ia malah terjerumus dalam pesona ketampanan lelaki itu.

"HEH, KENAPA MASIH DI SITU CEPAT LARI"teriak Bu Dona dari depan kelas. Citra menepuk jidatnya sendiri kenapa si gendut muncul saat ia berniat akan kabur dari hukumannya.

"Otw Bu"kata Citra ia mulai berlari kecil meninggalkan Cia yang masih menatap Adelardo lalu berganti menatap perutnya. Cia memejamkan matanya dalam hatinya ia memohon agar tidak terjadi sesuatu dengan kandungannya, lalu ia mulai menyusul Citra.

ADELARDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang