34. Letta is back

7.6K 368 15
                                    

Happy reading 🌞
Maaf kalau ada typo:(

Adelia menatap kamar bernuansa galaksi itu, ia sedikit menghela nafasnya. Dulu, Adelardo ingin sekali kamar bernuansa seperti ini. Ia ingat betul dimana Adelardo merengek kepada Argam untuk kamarnya direnovasi.

Flashback On

"Mama El mau kamarnya kayak gini" ujar Adelardo kecil sambil memperlihatkan sebuah desain kamar galaksi yang ada di ponsel.

Adelia tersenyum tipis, "Kok bilang Mama bilang sama Papa dong".

Adelardo memasang wajah masamnya, lalu ia menunduk menatap jari-jari kakinya.
"Papa kan masih ada di luar negeri gimana El mau bilang" ucapnya dengan lesu

"Siapa bilang?, Papa udah ada disini" suara bass seorang laki-laki menyeruak masuk ke telinga Adelardo, membuat bocah kecil itu kesenangan bukan main.

"PAPA" seru Adelardo lalu ia dengan cepat meloncat ke dalam gendongan Argam.

Argam mengacak-acak rambut anaknya yang sudah satu bulan ini ia tinggal karna urusan pekerjaan.
"Kangen sama Papa" Argam dan juga Adelia terkekeh kecil melihat sikap manja Adelardo.

"Beneran?, bukan karna mau minta sesuatu?" Adelardo menyengir ia mengedipkan beberapa kali matanya sebisa mungkin ia menunjukkan wajah imutnya agar sang Papa bisa menuruti permintaannya.

"Pa, Papa tahu Galaksi?. El mau kamarnya ada Galaksi-galaksi nya" ujarnya dengan nada memohon.

Argam mencium gemas pipi anaknya, ia sangat bersyukur bisa mendapatkan anak se gemas Adelardo yang mampu membuat rasa lelahnya hilang seketika saat sudah bertemu.

"Cium Papa dulu" Argam menyodorkan pipi kanannya, Adelardo dengan buru-buru memberi beberapa kecupan hingga membuat pipi Argam sedikit basah karna terkena air liurnya.

"Oke, permintaan pangeran akan segera diproses"

Flashback off

Adelia tersenyum miris, dulu Argam sedekat itu dengan Adelardo tapi sekarang?, mendengar namanya saja Argam sudah marah. Adelia segera menghapus air matanya ia segera beranjak keluar pasti Argam sudah menunggunya di bawah. Saat membuka pintu wajah dingin Argam yang pertama kali Adelia lihat.

"Pah-" Argam memandang sejenak Adelia lalu pergi meninggalkannya sendirian.

"Kapan semuanya berakhir Tuhan" batin Adelia.
Tanpa Adelia ketahui dalam perjalanan Argam menangis. Sama sepertinya Argam juga merindukan keluarganya yang dulu. Tapi semua itu mustahil mengingat perbuatan yang Adelardo lakukan dulu sehingga membuat keluarganya hancur.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

"REVIAN" suara teriakan itu membuat Revian menghentikan langkahnya.

Tarikan pada bahunya membuatnya mau tidak mau harus berbalik. Ia menatap datar Om nya yang sudah sedari kecil merawatnya. Kedua orangtua Revian meninggal karna kecelakaan dan yang mengambil alih untuk merawat adalah keluarga dari Mamanya.

"Ini?, ini balasan kamu buat Om yang sudah merawatmu. Revian, Om hanya ingin kamu menerima perjodohan ini saja. Apa pernah Om minta sesuatu sama kamu?, enggak kan. Jadi om mohon sekali ini saja".

Revian meraup wajahnya dengan kasar "Kenapa harus perjodohan ini Om, Revian bakal turuti semua kemauan Om kecuali ini" ucapnya dengan frustasi.

ADELARDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang