41. Adelardo Bimbang

7.8K 394 47
                                    

Happy reading 🌞
Maaf kalau ada typo:(

Kini Adelardo tengah berada di ruang kerja sang kakek ia tidak sendirian Pandu dan Argam juga ikut. Setelah pernyataannya tadi Adelardo langsung saja dipanggil oleh Abraham untuk datang menemuinya.

"Kakek hanya menyuruh kamu untuk tinggal disini tapi tidak dengan wanita itu Adelardo"

"Ceraikan dia dan kembalikan dia ke panti asuhan" lanjut Abraham.

"Apakah anda benar-benar menginginkan saya untuk kembali tinggal disini, jika iya. Maka anda juga harus menerima Cia sebagai istri saya" jawab Adelardo dengan santai.

"Kamu gila Adelardo?, apa kata orang-orang di luaran sana kalau sampai mereka tau keluarga Smith memiliki menantu yang asal usulnya tidak jelas. Apalagi kalian menikah karna wanita itu hamil duluan" sahut Pandu ia tampak tak terima dengan ucapan Adelardo ia takut nama baik yang selama ini ia bangun bersama keluarganya akan tercemar begitu saja karna ulah ponakannya itu.

"Semua bisa diatasi saya bisa menyuruh anak buah saya untuk meminta agar tidak ada media yang mempublish berita itu"

"Lihatlah Argam anakmu ini sangat keras kepala, dia kira dia bisa mengatasi semuanya" Abraham tertawa kecil Adelardo sama persis seperti Argam saat remaja ia akan selalu menentang keputusannya dan bersikap keras kepala pula.

Argam hanya diam saja tak berniat untuk menyahuti perkataan Abraham.

"Oke, kakek kasih kamu waktu satu bulan. Setelah itu kamu harus ceraikan wanita itu. Bagaimana Adelardo?"

Adelardo berdiri dari duduknya "Tunggu sampai Cia melahirkan".

"Ck, jangan Pa. Itu terlalu lama" ujar Pandu

Abraham terdiam otaknya bekerja memikirkan sesuatu, sepertinya ia harus sedikit merubah rencananya.

"Ada opsi lain untuk kamu Adelardo-"" Adelardo menghentikan langkahnya yang akan pergi dirinya berbalik menatap Abraham yang tersenyum manis ke arahnya.

Abraham berdiri menghampiri Adelardo yang tengah menatapnya.
"Jika bayi yang dikandung Cia adalah perempuan maka kamu tidak perlu menceraikannya"

"Pah" Argam dan Pandu dengan serempak berseru lalu berdiri dari duduknya masing-masing.

"Kamu tau sendiri keluarga ini sangat menanti kehadiran seorang bayi perempuan. Seharusnya jika bukan karna kesalahan mu waktu itu Mama mu sudah melahirkan bayi perempuan dengan selamat"

"Jika Cia berhasil melahirkan bayi perempuan maka kita akan memaafkan kesalahan kamu dulu dan kakek berharap bayi dalam kandungan Cia berjenis kelamin perempuan" jelas Abraham.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Adelardo berjalan dengan tatapan kosongnya bayi perempuan?, ayolah dirinya bukan Tuhan bagiamana mungkin ia bisa membuat calon anaknya berjenis kelamin perempuan. Tapi itu jalan satu-satunya agar ia dan Cia tidak berpisah.

Adelardo menatap Cia yang tengah duduk di atas kasur dengan sebuah buku di tangannya.

"Kenapa belum tidur?" tanyanya saat sudah mendudukkan dirinya disamping Cia.

"Nggak bisa tidur, nggak ada kakak" Adelardo tertawa kecil melihat wajah cemberut Cia. Ia mengambil buku yang Cia pegang lalu meletakkannya di meja.

"Sini tidur" Cia langsung memeluk tubuh Adelardo hidungnya mengendus-endus bau Adelardo yang sangat memabukkan baginya.

"Cia"

"Hmm"

"Cara biar dapet anak perempuan gimana?"

ADELARDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang