Happy reading🌞
"Ngapain?"Cia yang tengah bercermin sambil mengikat rambutnya tersentak kaget saat mendapati Adelardo yang sudah lengkap dengan seragamnya.
"Kakak nggk lihat kalau aku lagi kuncir rambut"ucap Cia dengan pandangan yang masih menatap cermin.
Adelardo berdecak pelan, memandangi tubuh Cia yang terbalut seragam sekolah sama sepertinya "Ngapain pake seragam, hari ini lo nggak ke sekolah".
Cia dengan cepat menatap Adelardo dengan tangan yang bersedekap dada "Nggak bisa gitu, aku tetap mau masuk sekolah"
"Jangan keras kepala keadaan lo masih belum pulih"
"Hari ini aku ada ujian sejarah kak"ujar Cia dengan wajah memelasnya, berharap Adelardo akan luluh tapi nyatanya perilaku tersebut tidak mengubah keputusan Adelardo.
"Turuti perkataan gue bisa?, ini juga demi kebaikan lo sama anak kita"Adelardo hanya takut kondisi mental Cia akan terganggu saat ia mengingat perlakuan Letta dengannya saat disekolah, mungkin jika kondisinya sudah cukup baik Adelardo akan memperbolehkannya untuk kembali bersekolah.
"Kalau aku nggak sekolah aku sendirian disini"ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
Adelardo menyentil pelan bibir Cia yang mengerucut itu "Lo nggak sendirian bego, di bawah masih ada para maid".
"Iya aku tau, tapi umur mereka beda jauh sama aku. Nggak enak juga nanti kalau aku ajak mereka bercanda terkesan nggak sopan obrolan mereka juga nggak akan nyambung sama aku kak"memang Adelardo lebih memilih memperkerjakan sosok wanita yang sudah paru bayah sebagai maid di rumahnya alasannya simpel Adelardo tidak ingin berurusan dengan wanita apalagi banyak wanita muda diluaran sana yang berambisi kepadanya. Tapi Adelardo tidak pernah menuntut mereka untuk bekerja keras Adelardo juga memperlakukan mereka semua dengan baik.
Adelardo menghela nafasnya "Gue temenin" putusnya yang membuat Cia menyuguhkan senyuman manisnya.
"Beneran"
"Hmm"ucap Adelardo sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Revian
Gue nggk msuk, urusn Wirlos kita bhs nanti mlem di mrks.
Kini sepasang suami istri itu tengah berada di halaman belakang, Cia sangat suka berada disini suasananya sangat sejuk dan asri ditambah dengan beberapa tumbuhan bunga yang menambah kesan indah, suara kicauan burung terdengar merdu di telinganya. Cia telah memilih tempat ini sebagai tempat favoritnya di mension milik Adelardo.
"Jangan tidur"tegur Adelardo sangat melihat Cia yang memejamkan matanya.
"Ish, aku nggak tidur. Aku lagi menikmati suasananya aja".
"Lo suka disini"tanya Adelardo.
"Heem, aku punya impian buat punya rumah yang ada halamannya kayak gini, terus nanti ada mainannya, anak-anak bisa main sepuasnya. Dan aku, aku bisa nikmati tawa mereka ngelihat mereka lari-larian dari sini"ucapnya dengan diakhiri senyuman tipis ia jadi mengingat anak-anak panti mereka sangat suka bermain mainan yang ada di taman kota, Cia jadi rindu dengan mereka semua.
"Kenapa cuma lo?, gue juga mau. Kita berdua bakal sama-sama menikmati tawa mereka tingkah laku mereka, kejahilan mereka"sahut Adelardo yang membuat senyum Cia semakin mengembang, tapi ucapan Adelardo yang selanjutnya membuat Cia gugup setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARDO
Novela JuvenilKing Adelardo Smith sosok lelaki beringis yang menjabat sebagai ketua geng. Lelaki yang memiliki tatapan tajam itu mampu menghabisi semua orang yang berani mengusik ketenangannya. Membuat masalah dengannya sama saja menggali lubang kematiannya sendi...