Lanjutan Kisah Cinta ALTARA bagian 2.
Alta Arsenio Wijaya, sang raja jalanan yang menjabat sebagai ketua geng motor paling berpengaruh di Jakarta. Dijuluki sebagai dewa kematian yang tak kenal ampun dengan musuhnya. Otoriter, kejam, dan tak berperas...
Siapa yang excited baca cerita ini acungkan jari ☝️
[HAPPY READING]
__________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••
Tara tampak sibuk menatap layar monitor didepannya. Jemari lentiknya dengan lihai mengetik setiap huruf dan angka tanpa harus melihat keyboard. Sesekali dia melirik buku yang ada sampingnya sebagai referensi.
"Taraaaa."
Teriakan itu membuat fokusnya terpecah. Tara menoleh, seorang gadis berjalan menghampirinya dan duduk di depan mejanya.
"Kenapa, Din?"
"Lo di cariin, Alta tuh."
"Bilang aja gue gak ada."
Dina mengerutkan keningnya, "Loh kenapa?"
"Gue gak mau ketemu sama dia." Ucap Tara singkat padat dan jelas.
"Kalian berantem lagi?"
Perkataan itu sontak membuat jemari lentiknya yang tadinya mengetik kini terhenti sesaat. Dia mengangkat wajahnya menatap Dina sebentar dan kemudian mengangguk pelan.
Dina menarik kursinya lebih dekat, "Kenapa lagi, Ra? Alta bikin masalah?"
"Ya gitu deh." Tara membalas seadanya karena malas.
"Kali ini masalah apa?"
"Tawuran."
"Hah serius?"
"Kalo gak percaya tanya aja sama pacar lo."
"Reno juga?" Dina tak menyangka kalau Reno ikut terlibat.
"Hm."
Dina mendecakkan bibirnya. Ia beranjak dari duduknya dengan tangan terkepal. "Ya udah gue pergi dulu ya, Ra."
"Jangan lupa bilangin sama Alta kalo gue gak ada." titipnya.
"Mau bohongin aku?"
Tara refleks menoleh ke belakang. Ia memutar bola matanya malas saat melihat Alta berdiri tidak jauh di belakang nya. Sorot matanya tajam. Dia berjalan dengan satu tangan tersimpan di saku celana.