chap 5

61 19 189
                                    

Pagi pun datang. Evangeline yang baru membuka mata, tersenyum melihat puteri kecilnya yang masih nyenyak di sampingnya. Dia mengintip tubuhnya yang berada di dalam selimut, dan kembali tersenyum melihat tubuhnya masih telanjang bulat di sana. Membuatnya teringat aktifitasnya bersama harry semalam yang cukup menyenangkan namun juga mengherankan. Senyum di bibir eve luntur, dan dirinya mulai memikirkan kenapa akhir-akhir ini dirinya sering merasa asing dengan perlakuan harry?. Setiap pria itu mendekatinya, eve merasa malu dan gugup. Padahal sudah 6 tahun menikah, tapi kenapa baru sekarang timbul rasa aneh itu di dekat harry yang selama ini dia cintai setengah mati.

Eve menggeleng berusaha tak memikirkan apa yang ada di otaknya. Dia berbalik dan menemukan harry masih lelap dengan bertelanjang dada. Membuatnya mengangkat kepala untuk memandangi wajah tampan suami nya itu. Ada perasaan aneh lagi, eve merasa wajah pria itu pucat. Dan saat eve menyentuh dada harry, dia mengernyit merasakan kulit harry sangat dingin. Membuatnya mengelus dan meraba dada harry cukup lama. Berusaha memastikan apakah benar suhu tubuh harry jauh di atas rata-rata. Sangat dingin padahal separuh tubuhnya tertutup selimut super tebal. Dan pria itu juga terlihat biasa saja, semalaman juga tidak mengeluh demam atau kedinginan.

"Lalu bagaimana bisa kulitnya sangat dingin? Apa harry menyadari itu? Semalam saat di kamar mandi, dia masih hangat seperti pada umumnya."

Batin eve sembari mengecup dada harry secara lembut. Kemudian wanita itu mencium bibir harry dan melumatnya secara sepihak. Sampai si empu terbangun dan membuka matanya, di ikuti tangannya yang bergerak meremas bokong eve di dalam selimut dan bibirnya yang mulai membalas lumatan evangeline.

Eve yang menyadari harry sudah bangun, langsung membuka mata dan mendapati iris hijau harry tengah balas menatapnya. Perlahan tangan harry menarik kedua paha eve hingga wanita itu mengangkang dan beralih posisi jadi menindihnya.

"Morning sex for me."

Bisik harry melepas ciuman lalu memasukkan miliknya ke dalam eve.

"But---abby..?"

Harry tersenyum miring

"Dia masih tidur, dan aku akan bergerak pelan."

Eve menoleh ke arah abby sedangkan harry mulai bergerak menarik dan mendorong pinggul eve agar wanita itu menyeimbangi gerakan pelan nya.

Eve memperhatikan abby yang kini bergerak membenarkan posisi tidur, dan membuatnya menghentikan gerakan sejenak sambil menekan dada harry.

"Dia tidak akan bangun, percayalah. Aku ayah nya, aku tau bagaimana dia."

Eve menatap harry lalu mengangguk patuh. Dia kembali bergerak bersama harry dan sangat hati-hati. Keduanya memejamkan mata sambil berciuman. Bermain di samping puteri mereka yang masih berumur 4 tahun. Lumayan nekat dan terlalu egois sebenarnya. Namun apa hak kita? Mereka sepasang suami istri, dan kita hanya pembaca kisah cinta mereka. Miris.

"Baiklah, mari kita sarapan. Silahkan nikmati hidangannya. Dan kau harry, makanlah yang banyak putra ku sayang."

Harry tersenyum, terlihat begitu senang karena anne yang menyuruhnya dengan penuh perhatian. Dan di sisi lain, ada zayn dan eve yang sepertinya cukup penasaran dengan apa yang harry rasakan. Kenapa pria itu bisa sangat senang dan bisa sangat marah karena hal kecil.

Keduanya mengamati harry yang kini mengunyah makanannya. Namun tak lama kemudian, pria bermata hijau itu berhenti mengunyah dan menatap tajam pada zayn yang duduk tepat di sebrangnya. Sangat tajam, tatapan harry seolah akan menusuk zayn.

"Kau menikmati makanan mu harr?" tanya zayn terlihat mencoba menghindari masalah dari harry. Dia sadar bahwa harry sangat tidak menyukainya. Namun zayn tidak tau pasti sejak kapan harry berani memusuhi nya.

[God's] MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang