chap 8

64 20 309
                                    

Evangeline's POV

Aku terbangun dari tidur ku yang terasa panjang. Ugh, kepala ku terasa pusing dan hal pertama yang terlintas di kepala ku adalah harry yang memeluk dan mencium ku saat aku ketakutan akan mimpi buruk yang terasa sangat nyata. Dan aku berakhir tidur di pelukannya, kurasa.

Pun aku menggerakkan tubuh ku menghadap ke belakang. Dan menemukan sosok yang sempat membuat ku ketakutan dan berpikir akan mati di bunuh olehnya.

Harry... Dia tidur menyabukkan tangan di perut ku. Terlihat sangat posesif pada keadaan. Lengan kekarnya cukup erat memeluk ku. Dan rasa cinta ku kembali memenuhi otak. Membuat ku memberanikan diri membelai pipi nya.

Apa ini? Tadi pagi aku ketakutan bahkan hanya untuk bertatapan dengannya. Dan sekarang? Aku sangat ingin memeluknya dan melupakan mimpi buruk itu. Semua mimpi buruk tentangnya, aku ingin mencintai harry ku saja.

Criing

Aku menoleh ke arah nakas dan meraih ponsel ku. Membuka pesan dan nama zayn tertera di pesan masuk paling atas. Membuat ku mengerutkan kening dan menggigit kuku jemari ku. Menoleh pelan ke arah harry yang masih nyenyak.

Kalau dia tau aku mendapat pesan dari zayn, ini pasti akan menjadi masalah. Lantas aku pun membuka pesan dengan cepat, dan alangkah terkejutnya aku saat membaca pesan singkat zayn yang bertuliskan.

Zayn : "Eve, pastor michael ditemukan tewas gantung diri di ruangan nya."

Membuat ku membulatkan mata dan mengerjap. Lalu kembali membaca pesan mengerikan ini, astaga! Aku tidak salah baca. Ini benar kabar duka tentang father michael yang baru kemarin ku ajak bicara? Ya tuhan. Apa lagi ini?

"Ehmm.."

Spontan aku mengunci ponsel ku. Saat harry bergerak menarik perut ku. Aku tidak tau masalah apa lagi ini? Kenapa sangat kebetulan sekali father michael mati setelah aku meminta pencerahan padanya. Dan kenapa di hati ku muncul kecurigaan terhadap suami ku sendiri.

Tidak! Aku jahat jika aku membawa nama harry dalam kasus orang luar. Tidak mungkin ini ada hubungannya dengan harry, dan dia juga tidak pernah keluar rumah tanpa ku pasca kecelakaan itu. Ya tuhan.. Father michael. Aku tidak menyangka dia akan berakhir seperti ini. Dan ini sangat mencurigakan. Aku mengenalnya.

Aku masih ingat betul apa yang kami bicarakan di belakang semua orang kemarin.

"Father, aku butuh bantuan mu."
-
"Berhati-hatilah dengannya eve."
-
"Aku coba."
-
"Baiklah, aku akan membantu mu mencari solusi evangeline."

Padahal ada hal penting yang harus kami selesaikan. Tapi kenapa malah seperti ini?

"Harry?"

Aku mengelus pipi harry. Berusaha membangunkannya. Bahkan tangan ku gemetar.

"Harry.."

Dia tidak mau bangun. Dan saat aku berniat turun dari ranjang, tangan kekarnya menahan dengan sengaja. Membuat ku menatapnya.

"Harry bangun. Ada kabar buruk. Harry."

"Ugh ayolah sayang, kau yang meminta ku menemani mu tidur sepanjang hari. Kenapa kau pula yang mengganggu ku?"

Apa? Aku memintanya begitu? Kapan? Aku tidak ingat.

"Tapi--"

"Kumohon, beristirahatlah. Aku lelah."

"Tapi, father michael meninggal dunia. Kita harus mengikuti upacara pemakamannya harry."


Author's POV

[God's] MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang