Waktu berlalu..
Seperti yang sebelum-sebelumnya. Eve bangun di ranjang kebanggaannya setelah mengalami mimpi atau hari-hari yang buruk. Bagaikan kebiasaan, eve sudah hapal dan hanya menarik napas sangat dalam saat menyadari dirinya ada di ranjang. Dia pun meregangkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar.
Indra penciumannya menajam, saat dirinya mencium aroma wangi di kamarnya. Membuat eve menoleh pelan ke arah nakas, dan menemukan ada buket bunga babybreath di sana.
Merasa aneh, eve beringsut duduk lalu memutar kepala saat mendengar suara dehem seseorang.
"Good morning my love."
Harry berdiri menyapa eve dengan senyum lebar, serta penampilan yang segar. Pria itu bersandar di pintu balkon. Eve diam sejenak, mencoba berpikir dan membedakan apakah ini mimpi atau nyata.
Matanya meneliti penampilan harry dan tak berniat membalas ucapan selamat pagi pria itu. Harry memakai pakaian serba putih. Kaos panjang, celana panjang, dan sepatu yang keseluruhannya warna putih. Perlahan bibir eve tersenyum setelah melihat penampilan harry yang nampak berbeda dari biasanya. Membuatnya teringat akan sosok harry yang tenggelam bersamanya tempo hari.
Dia perlahan beringsut turun dari ranjang dan berjalan pelan menghampiri harry. Tatapannya terjatuh pada kalung salib yang seingatnya baru kemarin dia temukan. Eve terpaku, dan langkahnya terhenti di tengah ruangan.
"Kau..."
"Sayang, aku punya buket untuk mu. Lihatlah, ini bunga kesukaan mu. Terimalah bunga dari ku sayang."
Eve menatap buket bunga yang harry taruh di tangannya. Lalu pria itu menarik evangeline dan mengajaknya keluar kamar. Dan eve yang masih tak sadar sepenuhnya, hanya berjalan lambat dan patuh pada harry yang menuntunnya ke lantai satu.
"Nah, itu dia. Sayang kemarilah!"
Eve memutar kepala, dan menautkan alis melihat abby berlari ke arah harry. Di ikuti elise yang sudah berpakaian rapi. Elise berhenti di depan eve dan tersenyum padanya.
"Hai kak, kau baru bangun ya? Kami akan pergi ke taman kota. Dan juga akan makan siang bersama ibu mertua mu."
Eve hendak membuka mulut untuk bicara namun suara harry lebih dulu terdengar hingga dia tak jadi bersuara.
"Elise, berikan salam ku dan eve pada ibu. Bilang padanya, kami sedikit sibuk. Kau tau maksud ku bukan?"
Elise mengangguk, dan eve hanya dapat mengamati keduanya.
"Kalian mau kemana?" tanya eve dengan wajah penasaran.
"Abby dan elise akan berakhir pekan bersama ibu. Tapi kau dan aku tetap di rumah sayang."
"Apa? Kenapa?" eve nampak seperti orang linglung.
"Karena kita akan menghabiskan waktu bersama dirumah. Hanya kau dan aku. Okay, kalau begitu kalian boleh berangkat. Kemari abby ku sayang, cium daddy dulu."
Abby terkikik senang lalu memeluk harry yang kini berjongkok di lantai. Bocah itu memberi ciuman di kedua pipi harry lalu menarik tangan eve agar ikut berjongkok, yang kemudian dia kecup bibir eve.
"Mommy baik-baik di rumah ya. Abby mau belanja mainan bersama aunty dan nanna. I love you mommy, nanti abby belikan es krim untuk mommy. Bye mommy, bye daddy!"
"Tunggu--"
Harry menahan tangan eve yang hendak meraih abby.
"Kami berangkat ya kak. Selamat hari libur. Ayo sayang, supir nya sudah menunggu."
"Jaga abby baik-baik el."
Teriak harry pada elise yang menggendong abby ke mobil milik anne.
"Baik kakak ipar."
KAMU SEDANG MEMBACA
[God's] MIRACLE
FanfictionGenre : Horror, romance, mistery. Baca aja kalau pingin tau alur barunya!! *WARNING!* has adult content, and violence, as well as psychological. [Di larang plagiat, dan menghujat!!] Written on : 21 mei 2022. Finished : 6 sep 2022. ©copyright by @bab...