chap 12

68 16 158
                                    

Terlihat evangeline sedang mengobrol bersama zayn malik di salah satu cafe di tengah kota. Keduanya duduk berhadapan dan terlihat biasa saja, tidak seperti keduanya memiliki hubungan khusus lebih dari teman seperti yang harold/harry takutkan. Dan tanpa di ketahui siapapun, seseorang tengah mengamati keduanya dari sebrang jalan.

Hingga sekitar satu jam kemudian, terlihat eve berdiri dari kursinya di ikuti zayn yang kemudian pergi bersama eve keluar dari cafe tersebut. Keduanya nampak menyudahi pertemuan dan berpelukan singkat lalu memasuki mobil masing-masing.

Sesampainya di rumah,  eve langsung menuju kamar dan meneteskan air mata saat melihat harold masih tidur nyenyak. Dia tersenyum miris lalu berbalik dan mengambil sesuatu dari lemari pakaiannya yang kemudian dia bawa sebuah kaos ke dalam kamar mandi.

Evangeline POV.

Aku tak kuasa, aku selalu merasa hancur saat melihat sosok harold. Rasa rindu ku terhadap harry semakin menyiksa.

Aku merosot dan duduk di lantai kamar mandi, bersandar pada dinding sembari menciumi kaos panjang kesayangan harry.

"Hiks hiks, harry... Kau di mana? Aku tidak bisa terus begini harry.. Aku ingin kau pulang hiks hiks."

Aku terisak dan menutup mulut ku dengan kaos harry. Tidak ingin harold mendengar tangisan ku yang sengaja ku sembunyikan darinya.

Aku tau harold sudah meyakinkan ku bahwa harry akan sembuh pada waktunya. Tapi aku takut, aku teramat takut kalau harold hanya mencoba menghibur ku atau mungkin mencoba menipu ku. Bagaimana kalau harry tidak sembuh? Bagaimana kalau harry pergi selamanya? Tidak, aku tidak mau. Aku tidak mau di tinggal suami ku secepat ini. Tanpa pamit dan tanpa pertemuan terakhir.

Tubuhnya terasa palsu, sosok yang ku lihat di ranjang itu terasa seperti bayangan yang tidak dapat menenangkan kegelisahan ku. Aku ingin harry dan aku ingin bicara dengannya.

"Harry, kumohon keluarlah. Aku merindukan mu, sangat merindukan mu harry. Hiks hiks."

Aku melihat ke arah cermin wastafel dengan air mata yang mengalir deras. Betapa kecewanya aku melihat tak ada tanda-tanda harry di sekitar ku.

Membuat ku semakin sedih dan tak sanggup berpikir jernih. Ketenangan ku terusik, hati ku terguncang.

Harry ku yang tersayang kini sedang terjebak di suatu tempat dan aku tak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya. Bagaimana kalau harry kedinginan di luar sana? Bagaimana kalau dia juga sedih sama seperti ku? Bagaimana kalau harry ingin pulang? Dia pasti bingung, dia sedih, dan dia takut. Aku yang selama ini selalu jadi teman nya, setiap waktu setiap detik aku bersamanya. Tapi kali ini kami terpisah, dan aku tidak berdaya. Ya tuhan.. Apa dosa kami berdua? Kenapa kau memberikan cobaan ini pada kami? Aku tidak bisa hidup tanpa harry, dan aku takut harry juga tidak mau jauh dari ku. Aku sangat mencintai nya tuhan.. Biarkan aku menemani harry sekalipun kau mau membawanya ke akhirat. Aku rela menemaninya, aku rela.

Mata ku terasa panas, sejak pulang dari cafe aku sudah menangis dan merasakan mata ku sembab sekarang.  Ku pikir setelah bicara dan berbagi cerita kepada zayn, aku akan merasa lebih tenang. Tapi ternyata aku salah, hati ku tetap hancur.

"Eve, apapun yang terjadi dia masih harry mu. Kalau arwah harold masih di dalam tubuh harry. Coba tanyakan padanya apa harry juga merasakan apa yang harold rasakan. Contohnya saat dia memeluk mu, apa harry juga merasakan kehangatan mu. Cobalah perjelas itu, tanyakan apapun yang ingin kau tanyakan pada harold. Agar kau bisa sedikit lebih tenang. Aku juga tidak bisa berbuat banyak karena aku takut harry atau harold akan salah paham. Tapi kapan pun kau butuh aku, aku selalu ada untuk mu."

Kata-kata zayn itu terngiang di telinga ku. Dia benar juga, aku harus memastikan bahwa harold dapat di percaya. Bagaimanapun juga secara tidak langsung tadi dia mengatakan bahwa dia iri pada harry yang dapat hidup dengan bahagia. Sedangkan dirinya sudah mati 23 tahun yang lalu. Itu pasti menyiksanya, berada di samping harry yang bahagia. Sedangkan dirinya hanya arwah gentayangan yang tak bisa berbuat apa-apa sebelum memasuki tubuh harry. Aku harus mengetesnya.

[God's] MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang