13: Inilah alasannya

35 7 5
                                    

Cobaan bertambah.

Saat ia baru bisa meyakini Yoora untuk tetap bersamanya dan mengungkapkan perihal cinta jika ia sudah mantap untuk melupakan sepupu dari Yoora. Kini, di detik dan menit ini, cobaan kembali ia rasakan sekarang saat dirinya baru menyadari jika hal demikian pastinya memang akan terjadi kapan saja.

Seorang lelaki yang berperan menjadi kakak kandung dari Yoora datang menghampirinya, memintanya untuk menjelaskan secara detail tentang bagaimana bisa ia mengajak adiknya itu untuk bertinggal dirumah nya ini.

Alasannya memang cukup singkat baginya. Mengajak Yoora untuk bertinggal disini sebab aku tidak mau bila Shadiq akan melupakanku karena jarang bertemu. Jika mereka disini, aku bisa kapan saja menemuinya untuk bermain bersamanya.

Namun agaknya, alasan yang ia punya tersebut bakalan lebih dari yang tadi. Lantaran tujuan di balik semua ini sudah bertambah saat Yoongi mulai memantapkan hatinya untuk bisa menjadikan Yoora sebagai sosok pengganti di hatinya dari yang sebelum. Dan pasti Yoongi akan menikahi Yoora nanti jika hal itu sudah ia rasakan.

Setiap lelaki dihadapannya yang kini sudah berada disamping Yoora dan terus berkontak fisik dengan wanita itu, rasanya Yoongi ingin protes karena ia menyadari jiwa nya sudah dibakar api cemburu. Bodoh memang, ia cemburu dengan seorang lelaki yang sudah jelas dia adalah kakak Yoora sendiri. Seperti sebuah kata, cemburu buta tidak akan mengenal siapa dan apa yang terjadi, ternyata memang itu benar adanya ketika ia baru merasakan.

"Perkiraan kapan tanggal nya?"

"Dua hari sebelum akhir bulan ini."

Tampak lelaki itu terus mengelus perut Yoora dengan lembut. Dan Yoongi hanya bisa mengamatinya, meski dalam hati ia juga ingin merasakan untuk bisa mengelus calon bayi Yoora di dalam sana. Bersyukur nya otak Yoongi masih berfungsi untuk berfikir karena ia terus tersadar jika menyentuhnya sama saja ia melakukan dosa yang besar.

"Kalau begitu ikut denganku kembali ke Gwangju ataupun ke Daegu nanti. Usia kandunganmu sudah memasuki bulan kelahiran, dan akulah yang bertanggung jawab atas kelahiran calon bayi mu ini."

"Ma-maaf, oppa. Aku.. tidak bisa ikut dengan mu."

Jinyeon langsung memasangkan wajah datarnya. "Karena kau terus ingin berada disini?"

Yoora mengangguk ragu sembari melirik Yoongi yang setia duduk disana meski Jinyeon tadi sempat memaksa lelaki itu agar mau memberikan alasan yang pasti. Namun sampai sekarang, Yoongi masih belum bisa untuk mengungkapkan nya.

Entah apa yang terus lelaki itu pikirkan lagi. Padahal sudah jelas bagi Yoora, ia memilih bertinggal disini karena ajakkan dari Yoongi dengan alasan agar kehidupan mereka dapat terjamin sempurna. Hitung-hitung lelaki itu juga ingin membalas kebaikan Yoora yang mau membantunya untuk melupakan cinta yang sempat kandas.

Terlihat Jinyeon pun menghembuskan napasnya panjang, sesak yang ia rasakan masih terus terasa kala mengetahui adik perempuan satu-satunya itu bertinggal dirumah lelaki lain.

Merasa bersalah karena sudah lalai dalam menjaga Yoora itu pasti. Jika Jinyeon tidak bekerja diluar kota dan berkumpul bersama adiknya, dipastikan Yoora tidak akan melakukan hal ini tanpa sepengetahuan darinya.

"Lagipula apa yang membuatmu ingin terus disini, Yoora? Kau tahu jika dia seorang lelaki, kalian sudah jelas bukanlah mahram yang bisa bertinggal dalam satu atap yang sama."

"Aku memang akan tinggal di dorm bersama teman-teman ku. Jadi tidak perlu dikhawatirkan akan hal itu, Yoora akan bisa tetap disini tanpa adanya aku yang juga tinggal disini nanti nya."

Beberapa menit ia hanya bisa terdiam untuk memikirkan alasan yang sebenarnya ia rasakan terjadi, Yoongi pun langsung angkat bicara kembali kini sebab ia sudah tahu apa yang sebenarnya ia rasakan dan harus ia katakan sesuai fakta yang nyata adanya.

SeesawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang