02: Mengurung, merenung

73 20 0
                                        

"Hyung, lihatlah ada jagoan kecil kita datang ke villa!!"

Jimin berteriak keras saat baru saja membuka pintu kamar milik Yoongi.

Melangkah dengan gesit, sampai pada akhirnya ia pun sampai di tempat tidur yang ditiduri oleh Yoongi saat ini.

"Hyung, ada Shadiq, nih.." Ucap Jimin dengan pelan, dan perlahan membuka selimut yang membungkus tubuh Yoongi.

Saat Jimin berusaha untuk mengintip di sela-sela selimut, dan terlihat jelas bahwa Yoongi ternyata tidak sedang dalam keadaan tidur. Lelaki itu kini sudah membuka matanya, namun saat Jimin melihatnya lebih teliti lagi rupanya Yoongi saat ini sedang menangis meski tidak mengeluarkan suara sedikitpun dari bibirnya.

"Yoongi hyung, bangkitlah!" Tanpa ragu, Jimin membuka lebar-lebar selimut putih itu dan membiarkan Yoongi memperlihatkan buliran air mata yang mengalir di hadapan dirinya.

Jimin tidak bisa membiarkan Yoongi seperti ini lagi. Sudah dua hari, Yoongi terus meringkuk di kamar dengan keadaan seperti ini. Jimin tidak mau melihat Yoongi yang sebelumnya menjadi seseorang yang kuat akan masalah yang di hadapi, namun sekarang karena cinta nya di tolak oleh pujaannya mendadak Yoongi langsung berubah drastis seperti biasanya. Yoongi tidak lagi bisa mendirikan sisi kekuatannya pada dirinya sendiri sekarang.

Menurunkan Shadiq di atas ranjang kasur milik Yoongi dan membiarkan anak laki-laki itu menghampiri keberadaan Yoongi yang sedang memeluk erat bantal berbentuk persegi panjang.

Jimin pun ikut duduk di sisi ranjang sembari mengawasi Shadiq yang sedang berjalan gontai di atas kasur itu.

Dengan mandiri, Shadiq lebih dulu menaiki tubuh Yoongi. Setelah ia berhasil, Shadiq pun menatap Yoongi dengan penuh kegembiraan. Shadiq benar-benar senang setiap kali melihat Yoongi. Karena dengan adanya melihat wajah Yoongi mampu membuatnya mengingat tentang permen kapas yang pernah di berikan oleh Yoongi pada waktu itu.

Karena Shadiq menyadari bahwa Yoongi saat ini tengah meneteskan air matanya dengan tatapan kosong yang sama sekali tidak melirik keberadaannya sekarang. Shadiq langsung merasakan ikut sedih sekarang. Ia mengira Yoongi tidak lagi memperhatikannya. Shadiq mengira bahwa Yoongi menangis karena dirinya. Dan sekarang dengan berselang beberapa detik, Shadiq pada akhirnya menangis dan memeluk tubuh Yoongi.

Jimin yang melihat itu tentu bingung saat Shadiq menangis kembali. Padahal memang saat Shadiq diantar oleh Jungkook ke villa sedang mengangis tersedu-sedu akibat ingin bertemu dengan Yoongi, namun saat Jimin sudah berjalan menghampiri kamar Yoongi, anak laki-laki itu langsung terdiam karena tahu bahwa mereka sedang berjalan ke arah kamar Yoongi. Tapi sekarang, ia bingung mengapa Shadiq bisa menangis kembali secara tiba-tiba, sedangkan dirinya saja tidak berbuat jahil pada anak laki-laki itu dan juga permintaan Shadiq bertemu dengan Yoongi pun sudah terpenuhi sekarang.

"Shadiq, kenapa?"

Shadiq menengok sekilas ke arah Jimin. Lalu ia kembali menatap Yoongi dengan menangis tanpa henti. Shadiq tahu Yoongi sedang sedih, karena dia memang sering melihat ibu nya seperti ini setiap malam. Yoora sering menangis di hadapan Shadiq. Dan itulah yang membuat Shadiq sedih. Anak laki-laki itu tidak mau melihat Yoongi seperti ibunya yang terus menangis.

Tangan mungil milik Shadiq dengan sendirinya meraba pipi mulus Yoongi yang sudah basah akibat air mata yang mengalir. Dan lagi-lagi Shadiq menangis dengan kencang sembari menghapus air mata yang masih mengalir itu.

"Hyung, tolong jangan menangis di hadapan Shadiq. Dia tahu bahwa kau sedang bersedih, jadi dia tidak tega melihatmu seperti ini."

Lagi, Yoongi tidak menghiraukan nya. Ia masih menatap lurus dengan pandangannya yang kosong.

SeesawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang