3 Hari terkurung

69 4 0
                                    

"A wound in the heart, it is invisiblebut can  make  someone give up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"A wound in the heart, it is invisible
but can  make  someone give up."







"M-mahen sakit banget mereka menyakitiku lagi hiks" ujarnya sambil terisak.

Kata-kata itu masih menggangu mahen selepas ia mendengar tangisan Harsa yang kini tertidur di kasur miliknya. Mungkin dia akan bertanya kepada haikal kalau ia sudah bangun nantinya.

Mungkin karena keasyikan dalam lamunannya, mahen sampai tidak sadar bahwa Harsa sudah bangun dari tidurnya.

"Mahen?" Panggil harsa.

Sadar ada yang memanggilnya ia pun menoleh, ternyata Harsa sudah bangun.

"Eh, udah bangun kal? Mau duduk" tanya mahen

Harsa pun mengangguk, kemudian mahen membantu haikal untuk duduk.

Mahen menatap harsa dengan lekat dan menarik nafas pelan sepertinya ini waktu yang tepat untuk menanyakan masalah harsa.

"Harsa, sebenarnya ada apa? kalo ada masalah cerita ke gue, jangan di Pendem sendiri."ujar mahen

Harsa yang mendengar hal itu menghela nafas panjang.

"Jadi, Ayah ngurung gue selama 3 hari dikamar. Gue juga gak sengaja nampar arinka. Lo tau" Harsa kemudian menatap mahen, "rasanya sakit banget hen. di saat ayah sama bunda khawatir sama Arinka gue rasanya iri banget sama dia kenapa yang selalu di khawatir in itu cuman bang Dika sama Rinka sedangkan gue? gak sama sekali, sakit rasanya hen gue udah gak sanggup lagi kalo gini caranya." Ujarnya sambil memegang dadanya yang terasa sangat sesak.

Mahen yang mendengar itu tidak bisa berkata-kata lagi ia menatap iba kearah sahabat sekaligus yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri.

"Sebenernya gue itu, anak mereka gak si kenapa kebanggaan mereka itu selalu bang Dika sama rinka, emang gue gak berharga begitu?" Tanya nya

"Sa, Lo itu berharga. Lo masih ada gue, keluarga gue terbuka buat lo. Ada geng dream yang selalu ada buat Lo dan ada anaya disisi lo. Masih ada kita disini kal Lo gak sendiri." Mahen berkata demikian

Harsa yang mendengar hal itu tak bisa berkata apa-apa, ia bersyukur setidaknya masih ada yang Sudi menganggapnya sebagai keluarga dan menghawatirkan keadaannya.

"Thanks hen udah selalu ada buat gue. Gue beruntung banget bisa punya sahabat kayak lo."

"Sama-sama sa, gue siap jadi tempat keluh kesah Lo setiap saat." Seraya menepuk pundak harsa.















TBC










Haiii semuanya gimana kangen gak sama Harsa gak nih? Mohon untuk vote dan komen ya heheh mumpung lagi luang jadi saya update sekarang deh 😌.

Bintangnya di pencet ya biar saya tambah semangat buat nulisnya, dadah para pembaca tersayang ❤️👋.

BUNGA TERAKHIR [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang