Luka dan Harapan

85 4 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit kelabu dengan panca penerangan yang remang. Angin yang berhembus menggoyangkan benda mati yang hanya diam saja. Keluhan demi keluhan, semesta memilih setia mendengarkan keluhannya.

Ketika suara tangisan terdengar pilu, langit juga ikut membasahi tubuhnya. Dia hancur, dia terluka. Dia tidak memiliki rumah untuk membawanya pulang.

Ini Tentang Seorang anak Adam yang merasa lelah akan segalanya.

Tak ada yang bisa di senangi ketika harapan perlahan demi perlahan hancur. Atau pertemuan yang berakhir dengan perpisahan, karena pada dasarnya yang abadi tidak benar-benar ada. Bahkan untuk seseorang yang menemanimu dan tersenyum padamu sebelumnya.

Kepada semesta,

Dan Kepadanya yang sedang menangis, menangislah pada ribuan harapan dan luka yang hancur dan masih saja mengoyak  hatinya, dengan benda yang tidak bisa kau diskripsikan bagaimana sedihnya.

Dan setelahnya tersenyumlah ketika pilumu sudah tidak lagi menguak, karna Semestinya semesta bekerja, tidak ada rasa sakit yang abadi selamanya.

BUNGA TERAKHIR [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang