PART 17

322 53 14
                                    

LONG TIME NOT SEE YOU WKWWK

HAPPY READING❤

"Gak usah ngarang cerita!" Teriak Nakula setelah memukul rahang adiknya itu. Sadewa tertawa pelan. 

"Ngarang cerita gimana? Emang bener kan Mas dulu suka sama anak kecil. Atau sekarang masih? Kenapa mas gak kejar dia?!" Balas Sadewa sinis. Nakula menahan emosinya mati-matian. 

"Lebih baik Mas kejar Shinta, dari pada mas nyesel. Lagi pula dia udah dewasa. Jangan jadiin Nara pengalihan!" Desis Sadewa lalu ia meninggalkan Nakula yang termenung. 

Nakula memejamkan matanya dan langsung terbayang wajah yang paling sering muncul di pikirannya tiap malam sebelum tidur. Seorang perempuan yang selalu ia hindari tanpa alasan.

Arshinta Anjani... 

Pesonanya yang Nakula mati-matian abaikan sejak ia memasuki masa SMA. Rasa yang ia kira hanya sebatas rasa sayang kepada adik ternyata jauh lebih dalam dari itu. 

Bagiamana bisa ia jatuh cinta pada seorang anak kecil?! Bagaimana bisa ia dulu menikmati kecupan-kecupan polos seorang anak kecil? 

Nakula brengsek memang.

Ia menyadari semua perasaannya pada Shinta kecil saat ia sudah kelas sepuluh dan Shinta baru kelas empat atau kelas lima. Nakula sempat frustasi hingga ia berusaha menghindari Shinta. Namun gadis itu sangat polos malah mengejar Nakula hingga Nakula lelah dan membiarkan Shinta menempel padanya.

Akhirnya ada cara yang membuat Shinta menjauhinya. Saat ia kelas sebelas, Shinta merengek ikut ke sekolahnya padahal ia ada acara osis. Mau tak mau Nakula mengajaknya. 

Hingga sebuah ide muncul, ia harus mengalihkan perasaannya pada orang yang seumuran. Narawisrani contohnya. 

Adik kelasnya yang cukup dekat dengannya. Saat Shinta menempel terus pada Nakula, Nakula sengaja mendekatkan diri juga ke Nara. Tanpa disangka Shinta merajuk. 

"Kakak itu siapa sih Mas?!" Tanya Shinta kecil sambil menyengit tak suka. Nakula bukannya bodoh! Ia tau Shinta juga menyukainya terbukti saat Shinta selalu menuliskan Nakula❤Shinta di bukunya. 

"Dia temennya Mas Nakula calon pacar. Kenapa? Cantikkan?" Tanya Nakula. Shinta melengos lucu. 

"Cantikkan juga Shinta!" 

Iya cantik kamu, tapi kamu harus jaga jarak dulu dari Mas, Shin. 

Dan sejak saat itu pula hubungannya dan Shinta mulai merenggang. Shinta yang dulu selalu menempel padanya makin lama makin menjauh. Bahkan saat anak itu kesulitan dalam pelajaran pun ia memilih meminta bantuan Sadewa meskipun diawali cekcok tak berguna karena Sadewa suka menjahilinya dan mengabaikan Nakula. 


Bagi Nakula itu lebih baik. Shinta menjauhinya dan ia menjauhi Shinta. Ia tak mau pikirannya makin kacau dan berdampak buruk bagi keduanya. Hingga, saat orang tuanya menawarinya untuk berkuliah di luar negeri tanpa pikir panjang ia langsung menyetujuinya. Ia pikir sekembalinya ia dari pendidikannya ia sudah melihat Shinta yang beranjak dewasa dan bisa ia rengkuh. 

Namun, nasib berkata lain. Hari dimana kepulangannya ia melihat Shinta turun dari goncengan motor yang dikendari anak seusianya sambil tersenyum manis dan semakin memperburuk saat Shinta masih menjaga jarak padanya. Enggan berbicara padanya, jangankan berbicara melirik saja enggan. 

Saat itu Nakula berpikir kalau ia memang tak bisa meraih Shintanya.


TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA DALAM DIAM (ON GOING DI WATTPAD LAGI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang