AKHIRNYA UPDATE LAGI !!!!
130 VOTE 25 KOMENTAR GAS!!!
HAPPY READING❤❤❤❤
Shinta menunduk menatap sapu tangan yang diberikan Rama.
"Ret, kok gue tiba-tiba kecewa ya." Gumam Shinta sambil meremas sapu tangan Rama. Hatinya terasa di terkam habis oleh dinginnya sikap Nakula padanya.am
"Kenapa?" Tanya Reta sambil menoleh ke Shinta. Gadis itu terlihat lesu.
"Mas Nakula.. Gue gak tau salah gue apa ke dia dan apa yang buat dia acuh banget sama gue sekarang." Lirih Shinta. Reta mendesah pelan sambil mengusap bahu Shinta.
"Ta, kalau udah gak bisa di pertahanin perasaan lo.. Mending lo lepasin aja. Gue gak tega lihat elo kayak gini terus. Berharap sama suatu hal yang gak pasti bahkan nyaris gak mungkin." Ucap Reta masih mengelus bahu Shinta prihatin.
"Gue cuma pengen dilihat. Tapi dia acuh banget sama gue." Lirih Shinta lagi.
"Duh gue kok sensitif banget sih cuma perkara kayak gini.. hiks.. Kayaknya gue mau haid deh makanya gue cengeng gini." Isak Shinta sambil menghapus air matanya menggunakan sapu tangan milik Nathan.
"Udah udah ish." Ucap Reta masih mengusap bahu Shinta.
**
"Cewek yang tadi gue kasih sapu tangan kayaknya tetangga elo bukan sih, La?" Tanya Rama yang duduk di samping kemudi Nakula.
"Hm." Jawab Nakula singkat tanpa menolehkan wajahnya
"Ah pantesan kayak gak asing sama wajahnya." Gumam Rama sambil tersenyum senang.
"Kenapa emangnya?" Tanya Nakula tanpa menoleh ke arah Rama dan masih fokus pada jalanan.
"Hehehe tiap gue ke rumah elo tuh gue biasanya pelan-pelanin pas lewat rumahnya biar ketemu dia. Eh ternyata dia pegawai di perusahaan." Ucap Rama senang akhirnya Nakula melirik Rama sekilas.
"Lo mau deketin dia?" Tanya Nakula. Tatapannya fokus pada jalan yang masih dihiasi rintik hujan.
"Kayaknya sih iya. Gak tau kenapa kalau lihat dia itu bawaannya gak bosenin gitu." Balas Rama sambil tersenyum manis.
"Kalau mau deketin ya deketin. Kalau enggak ya enggak. Jangan kayaknya." Ucap Nakula dengan nada datar..
"Ya kan lihat-lihat dia ngerespon gak. Lagian gue tadi baru ngobrol juga sama dia tapi elo malah ngajak cabut." Gerutu Rama ketika mengingat kejadian di kantor tadi. Nakula yang mendengar gerutuan Rama mengehembuskan napasnya kesal.
"Eh tapi gimana? Dia anaknya baikkan?" Tanya Rama penuh minat.
"Iya dia anak baik. Sekelas sama anak rumahan lah." Jawab Nakula seadanya. Rama yang mendengarpun mengangguk-angguk paham.
"Selera gue banget tuh kalau anak rumahan." Ucap Rama tertawa.
"Tapi jarak umur kalian agak jauh loh." Ucap Nakula memperingatkan.
"Jauh? Berapa tahun emang?" Tanya Nathan penasaran. Nakula terlihat berpikir sambil mendesis.
"Gue nggak inget. Lima tahun ada kali ya." Gumam pria itu sambil mengusap dagunya.
"Halah, cuma segitu. Itu termasuk jarak yang sangat aman. Lagian umur kan cuma angka." Ucap Rama sambil tertawa dan diikuti tawa oleh Nakula.
***
"Kok baru pulang Shin? Hujannya di kantor lama ya?" Sapa ibu Shinta saat melihat putrinya baru pulang saat hampir magrib.
"Iya buk, terus pas di jalan si Reta ngajak makan dulu." Balas Shinta lalu meraih tangan ibunya untuk dicium.
"Makanya beli mantel hujan. Biar gak kejebak hujan terus." Omel ayah Shinta yang baru datang dari dapur. Shinta yang melihat ayahnya pun langsung meraih tangan ayahnya.
"Males banget Yah kalau pakai mantel. Gerah gitu rasanya." Balas Shinta.
"Ya tapi kan kasihan kamu kalau nunggu hujan kelamaan." Omel ibu Shinta.
"Gak apa-apa nunggu hujan sambil lihat genangan sekalian mengenang masa lalu." Ketus Shinta sambil tertawa lalu langsung melarikan diri ke kamarnya sebelum di omeli oleh orang tuanya.
Saat memasuki kamarnya tiba-tiba senyumnya mengembang teringat sesuatu..
"Mengenang masa lalu ya.. Masa lalu sama Mas Nakula.." Gumam Shinta sambil memejamkan matanya mengingat-ngingat masa itu..
TBC
HIYAAAAAA SUDAH UPDATE YAAAA TOLONG VOTE DAN KOMENTARNYA!!!!
KIRA-KIRA KENANGAN APA YA YANG DIINGET SHINTA?!
THANKS FOR READING❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (ON GOING DI WATTPAD LAGI)
General FictionShinta tidak harus untuk Rama. Tapi di sini Shinta untuk Nakula. Namun, bagaimana kalau Rama menawarkan serta menjanjikan kebahagiaan untuk Shinta yang sedang menantikan perasaan Nakula? Apakah Shinta akhirnya goyah? Dan memilih Rama yang menjadi pa...