SKUY LAH GASSSS 120 VOTE 25 KOMENTAR MASUK GAK?!
HAPPY READING LUR💕
"Hahahhaha emang kamu mau cowok yang kayak gimana?"
YANG KAYAK ANAK TANTE NOMER EMPAT!!!!
****
Shinta langsung menggelengkan kepalanya keras, "Astagfirullah Shinta cuma bisa batin." Gumam gadis itu sambil mengelus dadanya.
Iyalah cuma bisa batin, bisa perang dunia kalau dia teriak tentang kemauannya di depan Arimbi.
"Batin apa coba?" Tanya Arimbi sambil terkekeh.
"Ya cuma bisa batin tante godain terus masalah jodoh Shinta mulu. Mas Nakula sama Mas Sadewa dong digodain jangan Shinta mulu." Gerutu Shinta sambil duduk di kursi meja makan.
"Capek tante godain mereka yang ada kalau di godain merekanya kabur. Kalau godain perempuan kan lebih seru apalagi kamu." Ucap Arimbi masih terkekeh.
"Yaudah Shinta ikutan kabur kalau gitu." Ucap gadis itu lalu berdiri dari duduknya, saat berbalik hampir saja ia menubruk dada seseorang.
Eh dadanya padet basah lagi.
"Udah balik La?" Sapa Arimbi pada seseorang yang ada di hadapan Shinta.
La? Nakula?
"Eh?!" Shinta langsung terjingkat ketika sadar siapa orang yang hampir ia tabrak. Nakula hanya melirik sekilas.
"Iya buk." Ucap Nakula lalu melewati Shinta yang membeku akibat terkejut dengan pemandangan yang menyegarkan tadi.
"Astagfirullah." Gumam Shinta.
"Tante, Shinta pulang dulu kalau gitu." Pamit Shinta sambil berbalik dan sedikit melirik Nakula yang tengah meminum air dingin di depan kulkas.
"Kok buru-buru sih? Mau kemana? Kencan ya?" Tuduh Arimbi dibaluti humor, Shinta yang mendengar pun menghembuskan napasnya lelah.
"Kencan sama kasur Tantee, mau ngelanjutin rebahan." Bela Shinta dengan nada gerutuan.
"Eh eh anak perawan itu harus rajin jangan tidur lagi Kalau kayak gitu bisa-bisa gak dapet jodoh karena kebanyakan males sama rebahan." Ucap Arimbi sambil tertawa.
"Lima hari kerja hari sabtu kesempatannya Shinta rebahan tante. Mana besok mau ada acara arisan di rumah mana Shinta kebagian jadi Sie Kebersihan." Keluh gadis itu sambil sesekali melirik Nakuka yang masih berkutat tak jelas di dapur.
"Udah ah Shinta pulang dulu Tante kalau di sini terus nanti Tante recokin Shinta nikah mulu." Pamit Shinta setengah jengkel.
"Hahahaha iya dehh, makasih ya kuenya. Inget pesen tante, cepetan dapet jodoh soalnya tante udah gak sabar bantu-bantu hajatan." Ucap Arimbi masih dengan senyum gelinya.
"Daripada bantu-bantu hajatan mending jadi yang punya hajatan tanteeeee." Teriak Shinta sambil berlari sebelum Arimbi menahannya kembali dengan serangan-serangan andalannya.
Bukan tanpa alasan Shinta segera lari. Imannya bisa goyah hanya dengan melihat tubuh Nakula yang sedikit basah serta keringat yang menghiasi wajahnya.
"Ih anak itu." Geli Arimbi sambil geleng-geleng.
"Denger tuh kata Shinta, sebenernya ibuk juga pengen mantu lagi. Tinggal kamu sama Sadewa. Kamu kapan bawa perempuan ke rumah?" Tanya Arimbi yang sudah mulai mode julid ke anaknya ini. Nakula yang mendengar pun menghembuskan napasnya jengkel.
"Nakula kan masih sibuk ngurus usaha buk. Belum kepikiran buat bawa perempuan ke rumah." Jawab pria itu dengan jengkel.
"Ya tapi kan kalau udah nikah seenggaknya bakal ada yang merhatiin kamu secara khusus La." Sungut Arimbi.
"Nanti kalau udah saatnya Nakula bawa perempuan itu kok buk." Jawab Nakula kesal. Pembantu yang memasak di dapur itu pun hanya tersenyum geli akibat adu mulut antara ibu dan anak yang selalu membahas hal yang sama.
"Kapan bawanya? Ibuk gak mau ya tiba-tiba ada perempuan dateng ngaku-ngaku hamil anak kamu dia dateng karena gak kamu kasih kepastian." Ucap Arimbi yang sukses membuat Nakula melongo.
"Duh buk, jangan kebanyakan nonton drama pernikahan sama perselingkuhan deh ini nih akibat kebanyakan nonton itu, khayalan ibuk jadi kemana-mana. Nakula gak sebejat itu." Balas Nakula yang semakin jengkel akibat khayalan Arimbi.
"Awas aja gak segera bawain ibuk sama bapak mantu. Kamu bakal ibuk jodohin." Ancam Arimbi yang kesal karena dibantah terus oleh Nakula.
"Nakula bakal pindah tugas ke luar jawa kalau ibuk maksa loh." Ancam Nakula balik dengan seringai jahilnya. Ia tau ibunya paling tak bisa berjauhan dengan anak-anaknya. Tapi keempat anaknya tega hidup jauh dari ibunya demi meraih cita-cita yang sama sekali tak direstui dan tinggal Nakula yang bertahan di dekat bapak dan ibunya bahkan masih tinggal bersama.
"Ih kok makin ngeselin ya kamu. Sana sana mandi sana." Usir Arimbi yang merasa kalah telak akibat ancaman Nakula. Nakula yang mendengar itupun tertawa puas karena menang adu argumen dengan ibunya. Ia langsung lari menuju tangga yang membawanya ke lantai dua di mana kamarnya berada.
Saat memasuki kamarnya ia segera menutup pintunya lalu Nakula menyandarkan punggungnya di pintu kamar sambil memejamkan matanya. Senyum jahil yang tadinya menghiasi wajahnya selama ia berlari dari dapur hingga kamarnya perlahan luntur.
"Gimana mau bawa dia kalau hubungannya masih gini-gini aja."
TBC
YYYYYEEEAAAYYY SUDAH UPDATEEEEE SENENG BANGET WKEKKWKWKEKEK
KASIH SEMANGAT DONG BUAT RESPON 😭
Thanks for reading💕
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (ON GOING DI WATTPAD LAGI)
General FictionShinta tidak harus untuk Rama. Tapi di sini Shinta untuk Nakula. Namun, bagaimana kalau Rama menawarkan serta menjanjikan kebahagiaan untuk Shinta yang sedang menantikan perasaan Nakula? Apakah Shinta akhirnya goyah? Dan memilih Rama yang menjadi pa...