(vote yaa!)
IN THE SCHOOL
"Hai, kak Asha yah? Aku mau foto bareng sama kaka dong, boleh yah."
Baru saja dua langkah aku memasuki gerbang sekolah, namun sudah ada saja yang mengajakku foto bersama. Ya jujur aku memang bukan siapa-siapa namun kata teman seangkatanku tipe wajahku yang memang ada campuran rusian ini mampu membuat menonjol diantara yang lain.
"Ooh boleh-boleh dong, masa gak boleh sih." Ucapku sambil tersenyum dan merangkul nya.
Aku melihat beberapa orang yang berada dipinggir mading berbisik, aku pun tau kalo mereka sedang membicarakanku. Entahlah sudah berulang kali aku dibicarakan yang tidak enak hanya bisa tersenyum.
"Ashaaaaa, akhirnya lo dateng juga! Gue kira lo bakal dateng pas waktunya udah mepet."
"Apaan sih lo ah, gausah meluk-meluk dong kusut lagi nih baju gue. Udah gue siapin buat nonton dedek gemesh nih." ucapku sambil membenarkan bajuku.
Dia Violet teman sebangku ku dari SMP, dan aku sengaja membuatnya sekelas lagi denganku
"Iya deh yang jadi mba panitia hari ini, nanti tolong sisain satu degem buat gue ya! Jangan lupa sama akun instagramnya." Ucapnya sambil mengedipkan mata, namun aku hanya tersenyum terpaksa. Entahlah mungkin nanti aku lupa, maaf ya vio.
Para panitia telah dipanggil untuk melakukan briefing awal dan menyerahkan bagian tugasnya. Karena kebetulan aku seorang PMR jadi aku akan ditugaskan di UKS.
Bel berbunyi dan tanda dimana aku memulai kegiatan pertama sebagai panitia.
Berjalan dengan santai sambil melihat ruang kelas yang sudah memulai kegiatan belajarnya, aku tersenyum menang karena bisa tidak mengikuti mata pejaran hari ini yang kebetulan sangat sulit, kimia.
Tok Tok Tok .
Aku memasuki ruangan dan beberapa orang disana melihatku, dan ya aku terkaget karena apa yang aku pikirkan tadi pagi benar adanya.
"Loh kok diem aja neng, masuk atuh." Tegur salah satu orang yang duduk dikursi rawat.
Aku menutup pintu dan sedikit meringis malu karena diliatin oleh banyak orang disana, "Eh iya maaf dok."
"Neng saya mah bukan dokternya, saya Rifki asisten dokter si pak bos yang depan ini." Ucapnya sambil tersenyum dan menunjuk orang di depannya.
Aku segera berjalan kearah mereka untuk salaman formalitas dan berkenalan agar bisa mengobrol dengan baik nantinya.
"Halo, saya Asha Liona Eldrich." Ucapku pertama kali seraya mengulurkan tangan kepada asisten dokternya, Rifki.
"Wiih namanya cantik amat neng kayak orangnya." Ia menjabat tanganku dan tersenyum ramah. Kupikir ia akan asik untuk mejadi teman ngobrol sepanjang hari ini.
Lalu aku berpaling dan mengulurkan tanganku kepada seseorang yang memakai sneli sambil memainkan pulpennya diatas meja itu.
"Permisi dokter saya Asha Liona Eldrich, senang bertemu anda." Seperti tadi aku mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya.
"Saya Galen, Galen Navier Briatama." Ia menerima jabatan tanganku sambil tersenyum singkat.
Setelah acara berjabat tangan selesai aku menghampiri teman-temanku yang sedari tadi telah sampai di UKS terlebih dahulu.
Mengobrol dan mencairkan suasana serta mengakrabkan keadaan aku lakukan karena memang satu tim ku ada yang tidak aku kenal dekat.
Setelah merasa cukup aku berjalan ke kaca diruang kedua UKS tersebut dan melihat outfitku hari ini sesekali merapihkan bagian bajuku yang sedikit keluar.
"Udah cantik kok neng, tenang aja tenang."
Aku yang terkaget pun menengok kearah asal suara tersebut. Ternyata yang bicara adalah Rifki sang asisten. Aku kira Dokter Galen, 'eh?'
"Makasi yah kak." Ucapku tertunduk dengan masih memikirkan apa yang batinku ucapkan tadi.
Karena situasi sedikit canggung akibat dua teman tim ku sedang giliran jaga lapangan aku akhirnya bermain dengan gadgetku. Walaupun hanya scroll random setidaknya aku terlihat sedikit ada kesibukan.
Mereka sedang mengobrol, entahlah mengobrol apa aku tidak menyimaknya. Aku hanya berharap ada pasien yang berkunjung. Bukan, aku tidak berharap orang jatuh sakit tapi setidaknya situasi yang aku alami mencair.
"Tok tok tok, Sha tolong bukain pintu dong!!." Teriak sesorang dari luar.
Aku berlari dan terkejut melihat yang pingsan adalah Violet, segera kubuka pintu lebar-lebar agar ia bisa segera masuk.
Tampak dokter Galen yang terlihat kaget juga langsung mengalungkan stetoskopnya dan bersiap berdiri di samping ranjang UKS.
"Maaf ini bisa dijelasin kronologinya?." Tanya kak Rifki kepada yang menggendong Violet tadi.
"Maaf pak yang saya lihat tadi hanya ia jatuh pingsan saja, mungkin karena menonton pertandingan volley terlalu dekat pak sehingga tertimpuk bola." Jawabnya sambil sedikit meringis.
"Baik kamu boleh keluar, Terimakasih." Kali ini dokter Galen yang berbicara. Ia sudah siap memeriksa Violet dengan aku yang masih berdiam diri memikirkan gimana kondisi Vio bisa tertimpuk.
JANGAN LUPA ADD TO LIBRARY YAA!
VOTEEEEE dan Comment bagian yang mungkin kalian suka atau kurang
Terimakasih sudah membaca! have a good day<3
KAMU SEDANG MEMBACA
GALENASHA
RomancePertemuan yang ternyata ga seindah apa yang di bayangkan dengan semua kejadian yang telah di alami oleh seorang Asha Liona Eldrich dengan seorang dokter muda Galen Navier Briatama. Akankah harapan dari seorang Asha Liona akan terwujud? Apakah seora...