#4 Melukis Kesan

122 25 12
                                    

Minjeong...

Jika kamu sibuk membanding aku dengan dia, maka tidak akan pernah ada habisnya. Karena semua itu berdasar pada bagaimana cara kamu melihat sisi diriku, yang mungkin saja kamu hanya fokus dengan kekurangan.

Padahal kelebihanku lebih ketara yakni cara aku mencintaimu...

Pagi ini Jeno mencuci motor vespa kesayangannya dengan bersemangat, selain itu dia juga tampak memasukkan satu pasang mantel hujan karena dirinya memang punya satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Pagi ini Jeno mencuci motor vespa kesayangannya dengan bersemangat, selain itu dia juga tampak memasukkan satu pasang mantel hujan karena dirinya memang punya satu. Lelaki itu kemudian lanjut masuk ke dalam lagi untuk ganti baju.

"Jadi piknik sama pacar kamu?" Tanya Eunwoo hyung yang tengah meminum tehnya sembari membaca koran. Pemandangan ini memang berbeda, mungkin karena Eunwoo hyung sudah bekerja sehingga dia tertarik membaca koran. Berbeda dengan Jeno yang lebih suka membaca wattpad atau webtoon, kalau itu dia suka genre thriller.

"Pake mobil hyung aja, udah bersih kok soalnya habis dicuci. Hyung habis baca ramalan cuaca menunjukkan kalau mau hujan" sambung Eunwoo hyung yang kali ini menoleh ke arahnya.

Mendengar itu Jeno pun mengeluarkan ponselnya untuk ikut melihat ramalan cuaca juga, sembari berjalan keluar teras untuk melihat keadaan langit saat ini. Kemudian tiba-tiba dirinya terpikir sesuatu, lebih baik ia menelepon Minjeong terlebi dahulu dan menanyakannya tentang dua pilihan kendaraan mereka hari ini.

"Halo sayang, lagi ngapain?" Sapa Jeno dengan manis dalam telepon.

"Em lagi nata makanannya, ada apa?" Tanya balik Minjeong dari seberang sana, dengan suara yang terdengar sambil tersenyum.

Jeno lalu mendudukkan dirinya ke kursi di teras, dengan kaki kanan di atas kaki kirinya, "Barusan aku lihat ramalan cuaca, katanya nanti bakal hujan. Kalau misalnya kita naik mobilnya Eunwoo hyung gimana yang? Mau gak?" Tanya Jeno.

"Em mobilnya gak dipake? Nanti tiba-tiba pas kita pake dipake" sahut Minjeong sembari merapikan lagi doshirak buatannya.

"Enggak kayaknya yang, orang hyung sendiri yang nawarin" jawab Jeno dengan yakin.

"Tapi enakkan naik motor deh, lebih romantis, terus juga bisa lihat jalanan lebih luas dan jelas. Katanya kamu juga suka aku peluk sambil tangan aku masuk ke dalam saku jaket kamu" jelas Minjeong yang membuat hati Jeno berbunga-bunga, sebab tak biasa kekasihnya itu berkata romantis seperti sekarang. Ia juga tak menyangka Minjeong akan mengingat setiap kalimat yang pernah ia ucapkan, ternyata selama ini kekasihnya itu menjadi pendengar yang baik serta pengingat yang handal.

"Em manis banget ayangku sekarang" puji Jeno yang sebenarnya salah tingkah sendiri. Diseberang sana Minjeong juga tersenyum lepas, sampai membuat wajahnya merona.

"Em jadi naik vespa aja ini?" Tanya Jeno memastikan kembali.

"Iya" balas Minjeong kembali singkat, namun tak apa karena hal itu sudah jadi kebiasaan perempuan ini.

Kopi Tanpa Latte [JENO × WINTER] End💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang