Pagi pagi sekali Alden sudah bangun untuk pergi ke kampusnya.
Dia tidak ingin melihat kedua orang tuanya.
Dia berangkat sekitar pukul 6:30.
Tentu saja kampus masih sepi,selain itu hari ini juga banyak murid yang masuk siang.Alden berjalan menaiki tangga menuju rooftof.
Sesampainya disana dia melihat seseorang sedang termenung menatap langit.
Ternyata masih ada yang lebih pagi datang dibanding dirinya."Hai?" Alden mencoba menyapanya.
Pria itu melirik kearahnya.Deg.
Desiran aneh terasa di tubuh Alden.
Victor.
Pria yang kemarin baru saja dia temui dan... Wajah tampannya itu,Alden mengingatnya,sangat mengingatnya."Oh hai Alden" Victor memberi senyum tipis.
Alden memalingkan wajahnya,saat ini wajahnya tengah memerah menahan salah tingkahnya."Emm kamu ngapain?" tanya Alden gugup.
"Merenung" balas Victor,wajahnya terlihat sayu.
"Heiii,lu gapapa kan? Lagi ada masalah ya?" tanya Alden hati hati,tidak ingin terkesan kepo dengan urusan pribadi Victor.
"Masalah gak pernah pergi,den" sahut Victor dengan suara sedikit serak,suaranya terdengar seperti baru saja selesai menangis.
"Kalo mau lu bisa cerita ke gua" senyum Alden dengan tulus.
"Ahh,cuman masalah sepele,ortu gua cerai haha" kata Victor tertawa hambar.
"Sepele?itu ga sepele vic..." Alden menatap Victor dengan iba.
"Setelah lu tau ini,lu harus janji gaboleh keliatan kasian sama gue" ucap Victor mengeluarkan jari kelingkingnya.
"Janji" Alden tersenyum manis,dan menautkan jari kelingking mereka.
~~~Setelah dari rooftof Victor kembali kekelasnya dengan lebih tenang,sebab bisa berbagi ceritanya dengan Alden.
Setelah sampai dibangkunya Rian memanggilnya.
"Torr,nebeng dong,hari ini ada rapat kita langsung pulang,pliss nebeng yaa" tatap Rian dengan penuh harap.
"Gabisan yan,gua mau ke rooftop lagi kalo ga ada kelas" ucap Victor tidak tega
"Yaudah gapapa,gue tau mood lu lagi ga bagus" Rian tersenyum tipis.Victor kembali berjalan menuju rooftop dan melihat Alden masih ada disana.
"Den?lu udah denger?" tanya Victor.
"Udah kok,hari ini guru rapat dan ga ada kelas kan vic?" tebak Alden tepat sasaran.
Victor mengangguk.
"Lu udah tau,tapi kenapa masih disini?" tanya Victor lagi.
"Pengen,lu sendiri ga pulang kan?" tanya Alden balik.
"Yaa... Gtu deh lagian buat apa pulang?gua tinggal sendirian juga" jawab Victor.Terjadi keheningan cukup lama sampai akhirnya Victor bertanya.
"Mau gue anterin pulang?" tawar Victor,berharap Alden menerima tawarannya tersebut.
Alden tersenyum manis, "Boleh" jawabnya.
Victor tersenyum senang.
Alden yang melihatnya terpana,wajah Victor saat tersenyum begitu tampan,sangattt.
Alden ingin melihat senyum itu lagi,lagi,dia ingin senyum itu hanya diberikan untuknya.HANYA UNTUKNYA.
Ah entah apa yang ada dipikirannya saat ini Alden menggeleng gelengkan kepalanya."Yuk" ajak Victor
Alden mengangguk dan turun dari rooftop menuju parkiran.Diperjalanan Victor dan Alden saling mengobrol tanpa kecanggungan sedikit pun diantara mereka.
"Oh ya lu punya saudara den?" tanya Victor kepada Alden.
"Gak,gapunya gue anak tunggal" ekspresi Alden tiba tiba berubah murung.
Victor yang menyadari perubahan ekspresi itu pun merasa tidak enak.
"Maaf kalo gue salah ngomong" katanya meminta maaf.
"Gak,ga salah vic cuma hubungan gue ama keluaraga gue ga bagus" jawab Alden sedikit sesak.
Victor menghentikan mobilnya saat alamat yang diberikan Alden untuknya sudah sampai."Makasi vic,lu baik" senyum Alden mengembang sempurna.
"Gausah kita kan temen" Victor ikut tersenyum.
"Gue masuk ya,maaf gue belum bisa jamu lu keluarga gue beda" Alden tersenyum kecut.
"Jangan sedih,lu punya gue" Victor mengacak acak rambut Alden.
Alden tertegun,dia tidak percaya,pipi nya mulai memerah
"Sekali lagi makasi"Alden langsung masuk dengan wajah memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Viden in love
RomanceKisah tentang Victor dan Alden yang tak sengaja bertemu - Tjoa Victor Agustino Wibowo -Christopher Jonathan Alden Tidak ada kaitannya dengan kehidupan asli masing-masing cast Tysm🤓