14-Istirahat

50 5 2
                                    

"Maaf"

Alden memegang erat tangan Victor yang ia yakini saat ini sedang sangat marah, ia tahu ini salah nya tapi tadi Alden tidak sengaja melakukannya, mungkin.

"Lepas" Victor akhirnya menatap Alden dengan wajah datar, ia tidak ingin melampiaskan emosinya kepada Alden, ia masih punya perasaan.

"Maaf"

"Gue bilang lepas"

"Maafin"

"LEPASIN JONATHAN ALDEN"

Alden menundukkan kepala nya takut, Victor baru saja membentaknya, ia salah, ia tau itu.

"Lepasin gue dan ayo akhiri semua nya" Victor tersenyum miris, sebenarnya ia tak mau mengakhiri hubungannya dengan Alden, tapi ia tak mau jika harus melihat hal seperti tadi.

"Gak! Gak mau! Aku minta maaf!" Alden berteriak kecil sembari memegangi tangan Victor dengan muka memelas, lucu, tapi Victor tidak akan luluh.

"Putus, Den"

Setelah mengatakannya Victor pergi karena akhirnya Alden melepas pegangan pada tanganya. Alden ingin mempertahankan tapi ia pikir percuma karena Victor saat ini sudah kecewa pada nya.

Alden berjalan pelan menuju taman tempat ia dan Naura tadi, ia menatap Naura yang terlihat terkejut, bagaimana ia menjelaskan nya kepada Naura sekarang? Kalau ia membatalkan perjodohannya ia akan membuat Naura sedih dan seperti nya itu adalah cara menjadi seorang pria brengsek yang sudah memberi harapan kepada perempuan tapi tiba tiba membatalkannya begitu saja. Sekarang, Alden bingung..

Victor atau Naura?

Dia terlalu labil, ia tidak bisa memutuskan pilihannya, ia ingin kasih sayang dari Naura tapi juga ingin rasa cinta Victor hanya untuk dirinya, Alden mengaku kalau dia egois, ia tidak mau melepaskan salah satu nya, terlalu sulit.

"Nau.. "

Naura menghampiri Alden, "kenapa? Kenapa tadi tiba-tiba pergi?" Naura bertanya dengan rasa penasaran yang luar biasa.

"Aku boleh jujur?" Tanpa menjawab pertanyaan dari Naura Alden lebih dulu bertanya lagi.

"Boleh, kenapa?"

"Gimana kalau aku bilang kalau selama ini aku udah punya pacar?"

"HAH?!"

🐰🐰🐰

Victor pergi menuju apartemennya, ia kacau, kecewa,sedih, marah, semua jadi satu, selama ini ia sudah mencoba untuk tidak berpikir negatif kepada Alden, tapi kenyataannya itu tidak ada gunanya, Alden membohonginya. Sekarang semua sudah selesai, hubungannya dengan Alden selesai, Victor merasa sakit di hatinya jika harus memutuskan Alden tapi tidak ingin lebih merasa sakit jika dijalani lebih lama.

"I love you, but I'm not stupid"

"Gue gak nyangka lo sejahat ini sama gue den, padahal gue udah berusaha mikir positif tentang lo yang tiba-tiba jadi aneh beberapa minggu sebelumnya"

Victor memandang langit-langit kamarnya "Kayaknya emang belum saatnya kita menjalin hubungan lebih dari temen den, kita cuman ketemu karena piket perpustakaan dan tiba-tiba saling mencintai, aneh, tapi.. Aku sayang kamu Den, aku tulus"

Victor memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi, mengistirahatkan otak nya yang lelah karena masalah nya dengan sang kekasih yang baru saja ia pergoki berciuman dengan perempuan lain.

🐰🐰🐰

"Maksud kamu apa, Alden?" Naura bertanya dengan dada yang terasa sesak, sejak kejadian tadi terjadi keheningan diantara mereka berdua, Alden sendiri pun merasa bimbang antara harus menjelaskan nya atau tidak, ia sekarang harus benar-benar memantapkan pikirin, Victor atau Naura?

"Den?"

"Nau, izinin aku jujur"

"Victor, dia pacar ku, sekarang mantan, tadi dia ngeliat kita ciuman dan pastinya dia emosi dan marah banget sama aku sampai putusin aku, maaf ga pernah jujur soal aku yang udah punya pacar, entah kenapa aku nyaman kalo deket sama kamu, nyaman sebagai.. Temen?"

"Alden? Bukannya kamu sama Victor sekarang udah putus? Kenapa masih mikirin dia? Kamu bisa aja fokus ke aku sekarang kalau kamu bener-bener cinta sama aku, tapi apa? Lihat kamu lebih pilih dia, Alden"

"Perasaan ga bisa dipaksain Nau, hati aku gabisa bohong kalau aku bakal lebih milih Victor dibandingin kamu, rasa buat Victor lebih gede di banding rasa buat kamu, jadi aku harap kamu ngerti dan ga maksa aku buat lebih milih kamu"

"Kamu jahat, Den"

"Aku tau"

"Kalau tau gini buat apa tadi kamu bilang usahain nerima perjodohan kita? Kamu itu ga jauh beda dari cowo bren*sek yang ninggalin perempuan setelah kasi dia harapan, Alden"

Setelah berucap demikian Naura buru-buru pergi dari taman itu, taman itu akan menjadi tempat yang paling di benci Naura setelah terjadinya kejadian dimana ia mengetahui bahwa ia salah telah menempatkan siapa di hatinya.

Alden melihat kepergian Naura, ia menghembuskan nafas kasar

"Semua bakal pergi sekarang kan? Salah gue si"

Alden pulang, menuju ke apartemen Victor, sebelum sampai disana ia yakin dirinya akan di usir, tapi setelah sampai ia tak melihat koper-kopernya di luar, ia masih diizinkan tinggal di sini?

Alden masuk ke kamar milik Victor dan melihat mantan kekasihnya itu sedang tidur telentang, Alden mendekat, mengelus lembut wajah milik sang mantan kekasih, "Maaf udah buat kamu kecewa, Vic" Alden membatin.

Victor yang merasakan sentuhan di wajahnya pun bangun dan menepis kecil tangan Alden yang bertengger di wajah miliknya, ia menatap tak suka pada Alden yang memandangnya dengan intens. "Apa?" Victor bertanya dengan ketus.

"Gapapa"

"Lo ganteng juga ya" Alden mengutuk bibir nya yang baru mengeluarkan kata-kata yang memalukan itu.

"Emang, lo baru nyadar pas di putusin?"

Alden mengerucutkan bibirnya, "Jangan putus ya Vic, please, gue sayang sama loo"

"Gue juga, tapi lo bikin gue kecewa den"

Alden menunduk, tidak adalah lagi kesempatan untuk dirinya ini?"

Victor menatap Alden, kasian juga sih "Yaudah, ngga putus tapi istirahat in hubungan kita dulu, nanti kalau keadaan udah membaik dan gue bisa berpikir jernih kita bisa pacaran lagi, atau kalo emang keadaan ga membaik sama sekali hari itu juga kita akhiri, setuju?"

"Oke"

Hanya itu kata yang bisa Alden ucapkan, ia harap Victor dapat memberinya satu kesempatan terakhir karena Alden sungguh sangat menyayangi Victor, ia tak ingin kehilangan Victor.

"Semoga lo bisa berubah"

"Gue harap gue berubah"

Victor tersenyum "Kalo laper ke bawah, makan"

"Lo?"

"Ga laper"

Alden mengangguk, ia sebenarnya tak lapar tapi ia pergi ke dapur untuk makan, sedikit, hanya sedikit.

Alden sekarang termenung, jujur ia merasa sedikit kehilangan karena pergi nya Naura, tapi ia juga senang, setidaknya ia tidak putus dengan Victor, mereka hanya mengistirahatkan hubungan mereka beberapa minggu ini.

"Huft... Kenapa gue tolol banget sih, udah dapet pacar kayak Victor malah mau cari yang lain, Alden tolol" Alden memaki dirinya dalam hati, ia memang bodoh sudah memberikan celah Naura masuk ke dalam hatinya, salah nya, dari awal memang salahnya.
Doakan saja Alden bisa menjaga hatinya selama mengistirahatkan hubungan nya dengan Victor ini

"Pokoknya ga boleh sampai kepincut den, Victor udah baik mau ngasi lo kesempatan, awas aja lo sia-siain kesempatan yang ga bakal dikasi lagi sama lo ini, lo bisa Den jaga hati lo cuman buat satu orang, Victor orang baik, jangan sakiti dia lagi Alden, Lo bisa Den" Alden menyemangati dirinya sendiri, semoga ini pertanda baik untuknya.
.
.
.
.
.
Hii! Sorry lama ga update hehe, sibuk.

Suka gak ceritanya? Semoga suka dan jangan lupa votemen nya yaaa

Have a nice day semuaa✌

Viden in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang