Empatbelas

4.6K 322 34
                                    

di part ini kalian bakalan ngerasain gimana Vanya benar benar jadi pemberontak, juga Hans yang lagi lagi nunjukin sisi mengerikannya sama Vanya.

penasaran? Vote ⭐ dulu sebelum baca,ok.

selamat baca🔥, dan terimakasi.
______________________________________

Dengan gemetar seorang duduk dikursi penumpang yang dikemudikan oleh laki laki dengan tubuh tegap dan kekar namun memiliki tampang yang baby face menggemaskan, sayangnya ketika marah tidak ada menggemaskannya sama sekali.

Tubuhnya ditarik paksa keluar mobil setelah mereka sampai di sebuah mansion yang tidak familiar bagi gadis itu. ia tidak pasrah begitu saja saat diseret paksa oleh laki laki berwajah bayi rasa sugar dady itu. menarik tangannya menolak menuruti si pemaksa yang dengan kasar mencengkeram pergelangan tangannya hinga rasanya aliran darah pun seperti terhambat sampai membuat tangannya keram.

Gadis yang tak lain adalah Vanya yang  diseret paksa oleh adik kelasnya yang bernama Hans untuk memasuki rumah megahnya itu. gadis itu terus memberontak. mulai dari menyentak tanganya agar terlepas, lalu memelintir tangannya sendiri walau sama sekali tangannya tidak dapat bergeser sedikitpun dari cengkraman kuat yang Hans berikan, sampai ia berjongkok menahan tubuhnya agar laki laki itu tidak dapat membawanya lagi.

"Hans aku mohon lepasin aku sekarang, aku mau pulang aja." pinta Vanya. matanya sudah berkaca kaca karena ketakutan dengan raut wajah Hans yang sudah berbeda.

"Enggak akan aku lepasin kamu setelah dengan lancangnya kamu pacaran sama orang lain saat kamu tahu aku yang mengklaim kamu jadi milik aku." tidak ada riak apapun saat Hans mengatakannya, namun sangat mengerikan terdengar oleh Vanya.

"Aku enggak mau sama kamu! aku enggak suka kamu Hans! harusnya kamu tahu kalau aku enggak mau jadi milik kamu Hans! harusnya kamu berhenti!." Vanya berteriak histeris, ia merasa frustasi.

"Aku enggak peduli penolakan kamu VANYA!!! kamu enggak mau jadi milik aku tapi kamu ngajak pacaran laki laki yang enggak kamu sukai? Sekarang aku enggak peduli dengan semua penolakan kamu, kamu harus tetap disisi aku dan kamu tetap milikku!!!." bentak Hans.

Hans membentak Vanya. menundukkan tubuhnya sejajar dengan gadis yang hanya sebatas dadanya saja. mencengkram dan mengangkat dagu Vanya hingga tepat dihadapan wajahnya hanya berjarak beberapa centimeter saja.

"Jangan membantahku Vanya, aku enggak segan buat bunuh siapapun kalau mereka masih enggak tahu diri nyentuh kamu, dan aku akan hukum kamu." lanjut Hans. ia berkata dengan santai namun terkesan dingin.

Setelah mengatakan semua itu Hans kembali menyeret paksa Vanya supaya mau masuk kedalam rumahnya. mereka masih ditengah halaman depan mansion yang luas.

Vanya meneteskan air matanya mendengar ancaman mengerikan itu. gadis itu takut melukai orang lain yang diakibatkan olehnya, walaupun bukan ia yang melakukannya tetap saja secara tidak langsung ia menyakiti orang orang tidak bersalah.

Gadis itu kembali menahan tubuhnya agar tidak bergerak. ia tidak ingin memasuki istana yang berisikan iblis itu. bukan Hanya anaknya saja yang temperamennya menakutkan. bahkan seorang ibu yang lembut dan biasanya memiliki aura yang damai tidak ada dalam keluarga itu, hanya ada ibu yang sama sama memiliki sifat setan seperti sang anak, menuruti semua keinginan bejat si anak.

Hans yang merasa gemas dengan gadisnya yang terus saja memberontak, memutuskan menggendong paksa Vanya seperti karung beras saja. Vanya memekik histeris dengan perlakuan mengerikan Hans. ia takut sesuatu terjadi terhadapnya.

"Sayang kamu sudah pulang, nak?." tanya wanita paruh baya yang merupakan ibu negara dikediaman ini.

Mawar tersenyum dan hanya menatap sekilas gadis yang berada digendongan anaknya itu. ia dapat melihat tatapan dingin nan tajam milik anaknya yang menyebarkan aura kemarahan sangat gelap.

Hello, my senior girl~ (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang