Rumah ternyaman

2.4K 398 86
                                    

Oke. Karena udah 200-an vote yuks lanjott!

...

Halo...

Sehat?
Warning dulu ya!
Cerita ini kemungkinan bakalan panjang dan maybe bakal slow update tapi Niko bakal usahain untuk terus update.
Pengennya juga tamat di wattpad.
Jadi buat oknum² rese tolong banget ya gak usah ngerusak mood penulis manapun.
Kalo gak suka karyanya atau menurut kalian karya itu mengandung unsur ketelanjangan mending cabut deh. Jauh² kalau perlu blokir aja akun ini oke?
Selama gak ada yg rese, moga aja sugar mommy tamat di WP. Tapi misal sewaktu-waktu dapat lagi surat cinta dari wattpad, bakal ditamatin di pdf.
Tapi masih lama ya.
Jangan neror gue di WhatsApp nanyain pdf sugar mommy dh jadi belum wkwkwk

Oke enjoy~

...

"Sudah kukatakan untuk sering-sering mengunjungi Sakura bukan?" sengit Sasori. Bola mata hazelnya menatap tepat pada kembarannya yang malah mengorek telinga dengan bola mata memutar. Gaara dan sikap seenaknya memang sering kali membuatnya naik pitam.

"Dia sudah besar, untuk apa kau terus memperhatikannya?" sahut Gaara. Sepenuhnya tidak suka dengan rasa tertarik yang Sasori perlihatkan pada wanita Haruno itu, "Jika kau khawatir datangi saja rumahnya dan semua masalahmu selesai bukan?"

Sasori menghela napas pelan, "Kuharap kau tidak mengambil kesempatan dibalik sikapmu yang seperti ini ya."

"Memang kenapa?" tanya Gaara sambil menyeringai, "Sakura bukan milikmu Sasori dan aku bisa kapan saja memilikinya. Tentu menyenangkan melihat kembaranku patah hati."

Sasori mengangkat salah satu alisnya sambil tertawa, "Memilikinya? Wah... Kau dapatkan dari mana rasa percaya diri yang tinggi itu?"

"Jika kau ingat, paman sudah memberiku izin untuk mendekati putrinya."

"Ya Tuhan Gaara, jika kau lupa aku juga sudah mendapatkan izin itu," sengit Sasori.

Gaara tertawa, "Keluar. Aku ingin melanjutkan pekerjaanku," usirnya cepat.

Sasori menatap pada layar monitor adiknya, "Sekarang pukul dua pagi dan kau masih mengerjakan itu?"

"Mau bagaimana lagi? Besok rapat dengan Uchiha Corp dan Sakura meminta bantuanku," sahut Gaara sambil menguap dan merentangkan tubuhnya. Cangkir kopi dengan uap yang masih mengebul terlihat tenang di samping layar monitor.

Sasori mendengus, "Ya sudah. Biar aku yang ke rumah Sakura sekarang. Anak kecil itu pasti masih terjaga karena memikirkan tentang esok hari."

"Anak kecil yang membuat adik kecilmu bangun eh?" Sindir Gaara.

Sasori melirik sinis.

...

Namun nyatanya tidak. Wanita Haruno yang mereka taksir secara bersamaan kini sedang membuka kunci rumahnya dengan seorang pria muda berusia dua puluh tahun yang berdiri di belakangnya dengan senyum tipis yang tertahan.

Kopernya dia geret masuk ketika pintu itu berhasil dibuka. Sasuke menyembunyikan senyum yang entah dengan maksud apa.

"Masuk saja. Kau bisa ke kamar tamu di pojok sana," kata wanita itu sambil menunjukkan kamar di pojok ruangan dengan dagunya.

Sasuke menoleh ke arah kamar itu dan mengangguk, "Terimakasih, jadi aku boleh langsung ke sana?" tanya Sasuke.

Sakura menatap pria itu dalam lima detik panjang kemudian mendengus, "Ya masuk saja, memang kau mau apa? Membersihkan ruangan terlebih dahulu atau bahkan memijatku yang sedang kelelahan ini?"

Sugar Mommy [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang