Part 11

27.7K 1.8K 363
                                    

Doyoung tersentak kaget mendengar Haechan berteriak, ia lirik Haechan yang kini tengah menutupi wajahnya dengan tangan. Doyoung baru saja akan menghampiri Haechan sebelum...

Tok tok tok

"Haechan, kenapa? Kau berteriak kenapa?" Ucap Yuta dari luar.

Seketika Doyoung dan Haechan saling melihat lalu melihat ke arah pintu secara bersamaan. "Mati aku" batin Doyoung. Haechan segera duduk dan membenahi penampilannya begitu pula dengan Doyoung.

"Hyung tadi aku dengar suara Haechan berteriak, Haechan kenapa?" Kali ini terdengar suara Mark yang berbicara.

"Tidak tahu" sahut Yuta, "ini kamarnya juga dikunci" tambah Yuta, sedangkan Doyoung semakin panik di dalam.

Tok tok tok

"Haechan, buka pintunya kau kenapa"

Tok tok tok

"Haechan"

Tok tok tok

"Haechan ada apa?"

Bukan hanya Yuta dan Mark, sekarang bahkan ada suara Taeil, Taeyong dan Jaehyun juga di depan pintu kamar Haechan.

"Hyung buka pintunya" ujar Haechan.

"Aku? Tidak mau bisa mati aku ditangan mereka" sahut Doyoung.

Haechan mencebikan bibirnya, "kau kira jika aku yang buka kau akan selamat, kakiku rasanya lemas sekali sialan" umpat Haechan.

"Mulutmu itu" ucap Doyoung.

Tok tok

"Haechan kau baik-baik sajakan, kenapa tidak di buka pintunya" suara Taeyong lagi yang terdengar.

"Dobrak saja Hyung" terdengar suara Jungwoo menyahut.

Doyoung mengacak rambutnya dengan sekuat tenaga, "aish" gerutunya sebelum melangkah ke pintu dan membuka kamar Haechan, sedangkan Haechan sendiri sudah berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Cklek

Taeyong, Yuta, Jaehyun,Mark, Jungwoo, dan Taeil menatap aneh pada Doyoung yang membuka pintu kamar Haechan.

"Sedang apa kau didalam kamar Haechan?" Tanya Taeil.

Doyoung menatap Taeil dengan gugup, "Hem... Aku..." Jawab Doyoung ragu-ragu.

"Hyung kecoaknya sudah kau buang belum" sahut Haechan dari dalam kamar.

"Sudah ku buang di dalam tempat sampahmu" sahut Doyoung berpura-pura.

"YAAA BRENGSEK SIALAN BUANG DILUAR" umpat Haechan lebih lanjut, Doyoung buru-buru mengambil tempat sampah dari dalam kamar Haechan lalu bergegas pergi dari sana.

"Selamat" pikir Doyoung setelah jauh, "uh si manis itu tidak akan selamat lain kali dariku" bisik Doyoung, "tapi tadi dia menyelamatkan ku" tambahnya ragu namun tak lama Doyoung tersenyum lebar, "kau benar-benar membuatku jatuh cinta Echanie" ujar Doyoung seraya memegang dadanya yang berdegup kencang. "Aku butub toilet" bisik Doyoung sebelum berlari masuk ke kamarnya.

Sedangkan di kamar Haechan, "kau ini dengan kecoak saja takut sampai heboh seperti ahjumma-ahjumma" ejek Yuta.

Haechan mendecih, "kecoak itu menyeramkan ya hyung, jangan mengejekku keluar sana aku mau tidur" ujar Haechan dengan nada merajuk, lalu ia membalik badannya hingga kini posisinya menghadap dinding dan membelakangi Yuta.

Yang lainnya menatap Yuta tajam saat anak itu justru merajuk dan mengabaikan mereka namun fokus Yuta bukan disana. Matanya berkilat tajam saat ia melihat sebuah tanda di tengkuk Haechan, meski samar dan tertutup rambut tapi ia tahu dengan jelas tanda apa itu. "Kim Doyoung kau berani mencuri start dariku" batin Yuta emosi.

Is About Haechan Story (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang