Part 25

18.7K 1.2K 111
                                    

Haechan terbangun dipagi hari dengan seluruh nyeri di badannya "brengsek, bisa tidak sehari saja saat selesai melakukannya badan ku tidak sakit" gerutu Haechan saat ia berusaha untuk duduk. Sedangkan Yuta yang tengah berdiri di depan kamar mandi hanya terkekeh kecil.

Yuta berjalan kearah Haechan lalu duduk dihadapan Haechan yang kini memandangnya dengan tajam, "kau selalu begini ya jika selesai bercinta, memaki pasanganmu saat tubuh mu terasa nyeri" ujar Yuta seraya membantu Haechan berdiri.

"Mau coba tidak Hyung dimasuki?" Tanya Haechan sarkas.

"Siapa yang bisa melawan dominasi ku" ujar Yuta dengan nada jahil.

Tapi Haechan justru tersenyum miring, "bagaimana dengan Johnny hyung?" Jawab Haechan.

Yang langsung saja membuat tubuh Yuta merinding, "yang benar saja!" Sahut Yuta cepat. "Jangan sampai terjadi, aku tidak sudi di per-uke pria seperti Johnny" lanjut Yuta.

Sedangkan Haechan hanya tersenyum sinis sebelum menghilang dibalik kamar mandi. Yuta diluar masih merinding akibat kata-kata Haechan sebelum ia mendengar bel kamar hotel berbunyi.

"Kesini, kita sarapan dulu" ajak Yuta.

Haechan mengerutkan keningnya, "kita sarapan di kamar?" Tanya Haechan heran.

"Iya, aku tidak ingin kau terlalu lelah" ujar Yuta.

Haechan menghela nafasnya, "aku tidak selemah itu hyung, tapi terima kasih" ucap Haechan lalu duduk disebelah Yuta. Mereka makan dengan diam, tanpa berkomentar apapun.

"Tentang wanita yang kemarin, dia sepupuku namanya Nakamoto Rin" jelas Yuta namun Haechan nampak diam saja, "ayahnya adalah adik ayahku meski kami memang berbeda nenek" lanjut Yuta.

Haechan merutuk dalam hati karena telah berburuk sangka pada Yuta, "mian hyung, aku hanya cemburu" jelas Haechan gamblang.

Yuta cukup terperangah dengan pengakuan jujur Haechan sebenarnya. Ia tahu Haechan itu kalau bicara memang blak-blakan namun ia tidak menyangka jika anak ini bisa sejujur ini mengenai perasaannya.

"Tidak masalah, lain kali katakan pada hyung jika kau punya hal yang mengganjal di hatimu" ujar Yuta.

Dan Haechan hanya mengangguk mengiyakan, "kita pulang hari ini juga kan?" Tanya Haechan.

"Iya sore nanti kita akan ke bandara, jika kau masih ingin istirahat maka istirahatlah lagi" ujar Yuta.

Namun Haechan menggeleng, "tidak aku ingin pergi mencari kado untuk Taeil hyung" ujar Haechan, ia beranjak bangun dari duduknya dan bersiap.

"Kau pergi dengan siapa?" Tanya Yuta.

"Dengan Jungwoo hyung" balas Haechan seraya memakai jaketnya. "Aku pergi hyung" pamit Haechan.

Namun Yuta menahan tangannya hingga Haechan berhenti, 'Cup' "hati-hati" ujar Yuta setelah mengecup bibir Haechan.

Jungwoo ternyata telah ada didepan kamar Haechan, "oh kau sudah disini hyung?" Tanya Haechan heran ketika ia baru saja keluar.

"Hm, aku baru saja sampai kok" balas Jungwoo.

"Okey kita berangkat sekarang, tapi kita naik apa?" Tanya Haechan.

Jungwoo mengambil sesuatu di kantung celananya, "aku sudah menyewa kendaraan untuk kita" ujar Jungwoo memamerkan kunci mobil dihadapan Haechan.

"Bagus" ujar Haechan senang.

------+++-------

Haechan berdiri bingung membandingkan Jaket yang ada dikedua tangannya. "Warna biru ini atau yang coklat ini, mana menurut mu yang bagus hyung?" Tanya Haechan.

Is About Haechan Story (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang