Part 15

26.4K 1.5K 95
                                    

Haechan terbangun dengan rasa sakit di sekujur badannya. Ia tidak menyangka pengalaman pertama kalinya akan berakibat seperti ini. Ia sudah berpindah dikamar pribadinya dengan baju tidur yang terpasang rapi. "Pasti Jisung" batinnya. Haechan mencoba untuk duduk dengan perlahan sebelum akhirnya ia meringis, merasa bagian belakangnya sangat sakit. "Sialan sakit sekali" ujarnya pelan.

Cklek/Buagh

Haechan refleks melempar bantalnya kearah Jisung yang baru memasuki kamar. "Park Jisung sialan, ini sakit sekali bangsat" omel Haechan pada Jisung.

Jisung tertawa kering menghadapi kemarahan Haechan, "mian hyung" ujarnya dengan nada yang sama sekali tidak menyesal. "Aku membelikan obat anti nyeri dan salep luka" ujar Jisung sembari menyodorkan bungkusan kecil kearah Haechan.

Haechan meraih bungkusan itu lalu membuka obat anti nyeri dengan tergesa-gesa. Ia bahkan nekat menelan obatnya tanpa air sama sekali. Haechan duduk dan menunggu hingga obat anti nyeri yang diminumnya bereaksi. Jujur saja Haechan yakin ia tidak akan bisa melakukan apapun jika bagian bawahnya masih terasa nyeri seperti ini.

Jisung yang merasa kasihan melihat Haechan yang menahan rasa sakit sontak duduk didekat kaki Haechan lalu memijat kaki si manis dengan pelan. Haechan yang tadi bersandar sembari menutupi matanya, membuka matanya perlahan lalu tersenyum kecil melihat Jisung yang memijat kakinya sembari menunduk.

"Jika seperti itu aku seperti mengingat saat dia dimarahi ketika menjadi trainee dulu" batin Haechan seraya tersenyum lembut.

Haechan menahan tangan Jisung, "hyung sudah tidak apa-apa, kau bisa berhenti" ujar Haechan.

Jisung menurut, "lalu apakah hyung mau makan, aku membeli sarapan saat mencari obat tadi" tawar Jisung.

Haechan mengangguk jujur saja perutnya memang lapar sekali sekarang, "boleh, kita makan di ruang makan ya" jawab Haechan.

Haechan sudah akan turun dari kasurnya, namun ia kalah cepat dengan Jisung yang telah menggendong dirinya ala bridal style. "Aku akan bawa kau kemanapun hari ini hyung, kau bisa menghitung sebagai permintaan maaf ya" ujar Jisung lebih dulu sebelum Haechan akan menolak.

Sikap perhatian Jisung ternyata tidak berhenti sampai disitu, member termuda NCT ini bahkan juga menyuapinya makan dan menyiapkan air mandi untuknya juga. "Astaga aku jadi merasa seperti wanita" bisik Haechan yang tengah mandi sembari memegangi wajahnya yang memerah. Jujur Haechan akui ia terkesan dengan perhatian Jisung padanya pagi ini.

Terlalu enak berendam dengan air hangat yang ada aromaterapinya Haechan bahkan tanpa sadar telah tertidur lagi, bahkan begitu pulas dan nyenyak.

Jisung melirik pintu kamar mandi Haechan yang masih tertutup, "kenapa sudah sejam tapi Haechan hyung belum keluar juga" bisik Jisunh khawatir, ia taruh handphone yang tadi dimainkannya lalu ia berjalan secara perlahan menuju arah kamar mandi.

Tok tok tok

"Hyung kau masih belum selesai" ujar Jisung, namun tidak ada sahutan sama sekali dari dalam.

Tok tok tok

"Hyung, kau sudah apa belum? Hyung aku masuk ya" ijin Jisung ketika ia rasa Haechan sama sekali tidak menjawabnya. Mata Jisung sempat terbelak sebelum pada akhirnya ia hanya bisa tertawa kecil.

"Astaga" ujarnya menahan gemas.

Jisung lalu berjalan mendekati bath up dimana Haechan tengah terlelap. Gairahnya sebenarnya terpancing lagi, namun mengingat bagaimana ekspresi kesakitan ketika Haechan bangun tadi Jisung jadi tidak tega. Jadi dengan segala pengendalian diri miliknya ia berusaha memandikan Haechan tanpa peduli dengan nafsunya.

Is About Haechan Story (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang