Part 30

28K 1.5K 301
                                    

Haechan berjalan mengendap-endap memasuki kamar Taeil, ia baru ingat jika ia belum sempat memberi kado untuk ulang tahun Taeil. Jaket yang dibelinya bersama Jungwoo ternyata masih tersimpan rapi di lemarinya. Haechan tersenyum hangat saat menatap pigura foto yang ada disamping ranjang Taeil.

 Haechan tersenyum hangat saat menatap pigura foto yang ada disamping ranjang Taeil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenapa Haechan masih memilih untuk tetap berada di kamar Taeil. Ia pandangi kamar Taeil dengan tatapan dalam. "Kenapa disini?" Suara Doyoung seketika mengagetkan Haechan dari acara melamunnya.

"Oh hanya mau menaruh ini" balas Haechan seraya menunjuk pada kotak yang ada disudut ranjang Taeil.

"Kado untuk Taeil hyung ya?" Tanya Doyoung.

Haechan mengangguk membenarkan, "Hyyng libur hari ini?" Tanya Haechan.

"Tidak aku ada jadwal tapi nanti sore, kau juga nanti sore masih ada jadwal dengan Dream kan, sini ayo istirahat" ajak Doyoung, ia yang sudah lebih dulu berbaring melambai pada Haechan agar berbaring disampingnya.

Haechan menurut ia naik ke ranjang Doyoung lalu berbaring di samping namja tampan itu. Haechan memiringkan tubuhnya agar dapat melihat wajah Doyoung serta lebih leluasa memeluk Doyoung.

"Hyung?" Panggil Haechan pelan.

"Hm?"

"Jika aku tidak debut dengan NCT apa kau akan suka padaku?" Tanya Haechan tiba-tiba.

Doyoung memandang Haechan sesaat sebelum akhirnya menjawab, "kenapa pertanyaan mu aneh sekali? Tapi hyung rasa hyung akan tetap jatuh cinta padamu karena kau dan hyung memang sudah ditakdirkan" balas Doyoung.

"Aneh sekali mendengar mu berbicara semanis ini padaku" ujar Haechan setengah mengejek setengahnya lagi jujur ia cukup tersentuh akan perkataan Doyoung.

Doyoung mengambil tangan Haechan yang dipandangi bingung oleh Haechan, namun sedetik kemudian.

"Aaakkhhh...Hyung jangan gigit jariku" teriak Haechan kala Doyoung menggigit jari telunjuknya tanpa perasaaan.

Doyoung memang hanya menggigitnya sebentar lalu memandang pada Haechan, "kau dulu sering sekali membuat ku kesal setengah mati" jawab Doyoung datar.

Haechan yang masih membelai tangannya hanya menatap Doyoung dengan pandangan merajuk, ia sudah bangkit dan duduk. Namun dengan cepat Doyoung meraih tangannya dan memutar posisi mereka hingga kini Haechan sudah ada dalam kuasa Doyoung.

"Tapi meski sering membuatku kesal, kau juga membuatku selalu merindukan mu" ujar Doyoung seraya membelai wajah Haechan.

Doyoung menarik kepala Haechan mendekat lalu menyatukan bibir mereka. "Umhhh" Desah Haechan tertahan. Lidah Doyoung tengah bergerak liar di dalam mulutnya. "Mfffhh..." Alisnya mengernyit ketika benda lunak dan basah itu menyapu langit-langit mulutnya. Dengan susah payah ia berusaha melepas pagutan liar mereka. "Hahh– hyung yang kau lakukan ini masih siang?" Protes Haechan.

Is About Haechan Story (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang