Part 17

22.6K 1.5K 315
                                    

Jungwoo mengerutkan keningnya ketika mendengar bunyi alarm miliknya. Dengan nata yang tetap terpejam, tangannya meraba-raba untuk mencari dimana letak handphone miliknya. Setelah mendapatkan apa yang dicarinya, dengan cepat ia matikan alarmnya.

Karena sudah terlanjur bangun Jungwoo memilih untuk bangun sekalian, sembari mengusap matanya ia melangkah keluar kamarnya, melewatkan sosok Haechan yang tengah bergelung nyaman dalam dekapan Jaehyun.

Jaehyun cukup kaget saat ia mendengar bunyi pintu yang ditutup dengan keras, "ck, Kim Jungwoo" omelnya sebal. Ia pijit kepalanya dengan pelan, "semalam aku memimpikan Haechan" ujarnya lirih.

"Hm"

Dengungan seseorang seketika menyadarkan Jaehyun, ia sontak segera melihat kebawah dan melihat sosok yang dirindukannya tengah memeluknya dengan nyaman.

"Haechan" panggil Jaehyun pelan.

"Hm"sahut Haechan pendek.

Jaehyun langsung memeluk Haechan dengan erat, "kau pulang, akhirnya kau pulang" bisik Jaehyun penuh kerinduan. Karena posisi Haechan tidur cukup kebawah, jadi posisinya ada dalam dekapan Jaehyun, dan dagu Jaehyun ada di pucuk kepala Haechan.

"Haechan membuka matanya perlahan, lalu tersenyum lembut dalam dekapan Jaehyun. "Hm, aku disini hyung" jawab Haechan sambil mendongakkan kepalanya menatap pada Jaehyun.

Jaehyun melepas pelukannya lalu menarik Haechan keatas, agar posisi wajah mereka dapat berhadapan. "Kau tahu hyung merindukan mu, jangan pergi tanpa pamit seperti kemarin lagi" ujar Jaehyun seraya mengelus pipi Haechan dengan lembut.

"Aku tahu, maafkan aku" bisik Haechan dengan nada menyesal.

Jaehyun mengangguk, "tidak apa yang penting kau sudah pulang, itu sudah cukup" jawab Jaehyun, yang membuat Haechan tersenyum manis ke arahnya.

Jaehyun sempat terpaku sebentar sebelum akhirnya mendekatkan kepalanya kearah Haechan, ia tatap bola mata Haechan sebelum akhirnya mempertemukan bibirnya dan bibir Haechan. Bibir Jaehyun tidak sekedar menempel biasa, namun bibir Jaehyun langsung memagut bibir bawah Haechan dengan lembut.

Haechan tidak menolak, yang dilakukannya hanya memejamkan matanya dan meremas kaos tidur Jaehyun di bagian dada. Ciuman Jaehyun semakin menuntut tidak puas dengan memagut bibir bawah Haechan, kini Jaehyun menggunakan lidahnya untuk membelai gigi Haechan yang masih menutup. Haechan yang paham keinginan Jaehyun pun akhirnya membuka mulutnya mempersilahkan lelaki tampan itu untuk mengeksplorasi setiap sudut didalam mulutnya.

"Mmmhhh... Hhyuunng" desah Haechan kala ia merasa tangan Jaehyun masuk kedalam kemejanya yang belum sempat ia ganti semalam.

Namun desahan Haechan justru membangkitkan hasrat Jaehyun, apalagi orang yang diinginkan berbaring pasrah disampingnya. Jadi dengan segera Jaehyun merubah posisinya dengan menindih tubuh Haechan.

"Hyung menginginkanmu, boleh" ujar Jaehyun meminta persetujuan.

Haechan sempat terdiam sebelum akhirnya mengangguk setuju, membuat Jaehyun akhirnya bangkit dan mengunci pintu kamarnya. Jaehyun lalu kembali lagi keranjangnya dan langsung menyerang bibir Haechan lagi.

Ciuman yang dilakukan Jaehyun lebih menuntut dari tadi, kini lidah Jaehyun bahkan mengundang lidah Haechan untuk bermain bersama. Membuat Haechan yang tidak siap hampir tersedak beberapa kali, aliran saliva Haechan bahkan mulai turun dari sudut bibirnya.

"Hah...hah...hah" desah Haechan berusaha menarik nafas.

"Emmmh....." Namun Jaehyun tidak mau menunggu lama, kini leher Haechan yang menjadi sasarannya, dengan lembut ia kecup dan kulum dengan lembut membuat Haechan hanya dapat mendesah frustasi.

Is About Haechan Story (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang