***
Seekor kucing mungil tengah disudutkan singa besar nan buas. Si kucing tampak tak mungkin terbebas. Belakang, juga kiri kanannya terdapat tembok besar, sedang di hadapannya sang singa bersiaga melahap. Ingin melompati tembok, tapi apa daya tubuh si kucing yang terlampau mungil. Tembok itu terlalu tinggi untuk tubuhnya.
"Menyerahlah! Tidakkah kau lihat seberapa besar tubuhku?" Angkuh sang kucing mengintimidasi. "Bahkan mulutku saja melebihi ukuran tubuhmu. Aku terlalu hebat untuk kau hadapi."
"Kau terlihat superior, tapi bukan berarti tak punya kekurangan."
"Aku sama sekali tidak menemukan kekurangan dalam diriku yang se-perkasa ini."
"Kau akan menemukannya saat bergerak untuk melahapku."
"Banyak bicara kau, Makhluk Lemah." Sang singa melompat, hendak menerjang mangsa di hadapannya.
Bersamaan dengan terjangan sang singa, si kucing langsung berbalik badan dan berlari cepat, lalu dengan gesit ia loloskan diri melewati sebuah lubang yang terpahat di dinding, lubang itu berukuran sekecil tubuhnya.
Seketika sang singa terdiam, ia terperangah akan kebisaan mangsanya yang tak ia miliki. Kebuasannya hilang dalam sekejap.
"Kau tahu, setiap makhluk sudah diberi kelebihan dan kekurangannya masing-masing," kata si kucing yang kemudian berlalu dalam langkah penuh kelegaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggalan's Kisah Dalam Menit
CasualeKumpulan berbagai kisah dalam bentuk one-shot. Mayoritas lebih mengarah ke kisah inspiratif. Singkat dan bermakna. Itu dua hal utama yang ditawarkan konten ini. Copyright © 2021 FLORIFICTION. All Rights Reserved