Heeseung meletakkan satu kaleng soda dan duduk di bangku yang kosong. Perempuan di depannya langsung mengangkat kepala sebentar, "Kenapa kamu sudah tidak pernah ke ruang WOLFUS lagi?" kata Heeseung pada Wonhee.
"Aku sibuk," balasnya sambil menulis di buku catatannya. Dia sedang mengerjakan tugas dari dosennya. Seperti biasa di taman kampus. Namun kali ini sendirian.
Tadi Yunji sudah sempat mengajaknya ke ruang WOLFUS, tetapi Wonhee menolak. Tentu saja. Dia tidak ingin melihat Sunghoon, apa lagi bertemu dengannya. Ini sudah berjalan sekitar tiga hari dan Heeseung mencari Wonhee karena ingin tau kenapa dia tidak datang ke ruangan itu lagi.
Padahal biasanya, sebelum Yunji yang datang, Wonhee pasti sudah datang duluan dan menggoda para member WOLFUS sebagai bercandaannya.
Heeseung membukakan kaleng soda milik Wonhee, lalu memberikannya, "Kamu ada masalah dengan Yunji?"
"Tidak."
"Lalu? Sunghoon?"
Begitu nama Sunghoon di sebut, Wonhee langsung terdiam. Heeseung tertawa kecil, "Ah jadi dia sebabnya," dia menjeda kalimatnya, "Ada apa? kalian tidak berteman lagi?"
"Ya, bisa di bilang begitu. Aku Tidak datang ke ruangan kalian bukan ingin memusuhi kalian semua. Aku hanya nggak enak dengan Sunghoon, kalau aku ada di sana, dia akan terganggu. Begitu sebaliknya" ujar Wonhee.
Heeseung mengangguk-anggukan kepalanya, "Berbaikan sana."
Wonhee mengangkat kepalanya, "Apa maksudmu?"
"Kalian harus berbicara berdua, jika seperti ini terus, kita tidak bisa berteman lagi. Pasti pertemanan kalian bisa renggang begini karena ada sebabnya. Jadi lebih baik di bicarakan dari pada kamu menjauh dengan tim WOLFUS yang lain juga," jelas Heeseung.
Wonhee jadi sadar diri, dia bisa berteman dengan Jay yang sebenarnya adalah mantan pacarnya sendiri, tetapi tidak bisa berteman dengan Sunghoon yang hanya sebatas teman biasa. Wonhee jadi merasa dirinya adalah pengecut jika seperti ini terus.
Namun, dia canggung. Karena semenjak Sunghoon memutuskan pertemanan mereka, Sunghoon tidak pernah berbicara dengan Wonhee lagi. Begitu sebaliknya. Mereka juga sudah tidak berkontak lagi, benar-benar saling diam saja. Bahkan, saat tidak sengaja bertemu di kafe atau kantin kampus, mereka sama-sama pura-pura tidak melihat satu sama lain.
Heeseung berdiri, "Aku kembali ke ruangan dulu, kalau bosan disini datang saja ya. Jangan menjauh begini, kamu kan tetap temanku juga."
---
Wonhee menatap tajam laki-laki di hadapannya, dia membencinya. Sangat sangat membencinya. Rasanya ingin mencabik-cabik laki-laki itu sampai habis, tidak peduli jika akan dibilang gila.
"Kamu sedang badmood? kenapa wajahmu kesal begitu, sayang?" tanya Yeonjun setelah meneguk ice americano nya.
Wonhee sedang ada di perusahaan Bae. Detailnya, ada di ruangan Bae Yeonjun. Dia datang sendiri karena ingin membicarakan tentang berita yang beberapa hari lalu membuat kehebohan media --tentang Sunghoon merebut Wonhee dari Yeonjun.-- Sampai sekarang belum reda.
Karena dua hari lalu Yeonjun juga sedang berkeliaran di luar gedung dengan seorang wanita yang tidak di ketahui identitasnya, jadi rumor-rumor lain mulai muncul mengenani hubungannya dengan Wonhee.
Yeonjun berdiri dari sofa dan mendekati Wonhee, dia membungkuk sedikit, "Kenapa? kamu sakit?" tanyanya sambil menyentuh kening Wonhee.
Perempuan itu menepis tangan Yeonjun, "Jangan sentuh. Kamu tidak punya hak untuk menyentuhku."
KAMU SEDANG MEMBACA
addicted & obsessed [✓]
Fanfiction"I can win the game, also can win your heart." --- Kecanduan dan obsesi merupakan suatu sifat yang berbahaya bagi suatu individu. Seseorang bisa mendapatkan perasaan tersebut dari mana saja. Mulai dari hal positif, sampai hal negatif. Seperti Kim W...