Bab 24

423 51 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-oOo-


H-5 sebelum pernikahan.

Wonhee meneguk tequila miliknya, dia duduk sendirian di meja yang biasa dia duduki di club itu. Sudah lama tidak datang ke sana, dan malam ini dia datang untuk melepas stres yang sejak kemarin memenuhi isi kepalanya.

Tentang pernikahan tersebut.

Setelah berdebat dengan Yeonjun, dia tidak bisa berdebat dengan ayahnya. Entah pernikahan itu akan terjadi atau tidak, Wonhee hanya menjalani hari-harinya sendiri sebelum hari-H pernikahan datang.

Wonhee sudah tidak berbicara dengan Sunghoon lagi, bahkan mengirim pesan. Wonhee mengambil cuti kuliah setelah dia diberi tau tanggal pernikahannya, dia tidak bisa fokus dan merasa dirinya tidak enak badan setiap hari. Dia merasa dunianya sudah suram. Dia tidak bisa fokus pada mata kuliah, ataupun tentang pertemanannya. 

Jungwon, soal Jungwon. Saat sang adik tau bahwa kakaknya akan menikah dengan Yeonjun, dia sangat marah. Bahkan sempat bertengkar dengan sang ayah. Tapi sama. Pada ujungnya dia juga sama seperti Wonhee, pasrah.

Dia menjadi pendiam dan tidak membicarakan isi hatinya, mulai tidak mengikuti keaktifan WOLFUS dan memilih hiatus sementara. Dia juga tidak berbicara dengan Wonhee. Intinya, Jungwon mencoba untuk mengisi waktunya sendiri, memikirkan apa yang terjadi kedepannya dan dia harus bagaimana dengan pilihan hidup sang ayah.

"Nona Kim," seorang pelayan datang menghampiri Wonhee.

Perempuan itu meletakkan gelasnya di meja, "Ada apa?"

"Anda mendapat undangan VIP dari tuan Lee di kamar nomor 8."

Wonhee berdiri dari duduknya setelah mengangguk pada pelayan. Sepertinya ada yang membookingnya lagi kali ini, jadi dia segera pergi ke kamar VIP. Melewati orang-orang yang berdansa dan mulai mabuk, Wonhee sampai di depan kamar VIP nomor 8 sesuai pesan pelayan.

Wonhee mengetuk pintunya dan mendengar suara laki-laki di dalam yang menyuruhnya masuk. Dia membuka pintu dan akan segera membungkuk, tetapi berhenti karena melihat siapa yang memesan dirinya.

"Kenapa diam saja? duduklah, aku siapkan wine kesukaanmu juga," kata Jay tersenyum sambil menunjukan botol wine itu.

"Kenapa kamu di sini? dan kenapa memesan diriku?"

"Memangnya kenapa? aku tidak boleh memesan wanita yang ada disini?" Jay menuangkan wine nya ke dalam dua gelas yang ada di atas meja di sebelah ranjang. Dia duduk di pinggir ranjang dengan kaki yang menyilang, "Jangan tolak pelangganmu, walaupun kamu mantanku, aku tetap membayarmu karena telah melayaniku."

Wonhee menghela nafas. Dia tidak tau kapan Jay ada di sini, dia tidak melihat laki-laki itu masuk ke dalam club padahal Wonhee sudah ada di club sejak club itu benar-benar baru buka.

addicted & obsessed [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang