Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
."Terima kasih." Ujar Jungkook sembari memeluk Taehyung dari belakang.
Taehyung memejamkan matanya sejenak, melepaskan pelukan Jungkook lalu memeluknya dengan erat.
"Ingat. Aku melakukan ini karena dirimu. Bukan karena aku menyukainya." Ujar Taehyung kesekian kalinya.
Jungkook tersenyum lembut sembari mengangguk. Ia tidak menyangka jika Taehyung menuruti kemauannya. Dan saat ini di kejauhan sudah ada Irene yang sedang menunggu kedatangan Taehyung. Dengan tidak rela Taehyung melepaskan pelukannya, menangkup kedua sisi wajah Jungkook yang terlihat bahagia.
"Ingat! Aku tidak mau menyentuhnya, hanya menjadi kekasihnya saja. Walau aku tidak menyukainya." Taehyung berkata serius dan diakhiri dengan merotasi bola matanya malas.
Jungkook mengangguk beberapa kali dengan tersenyum lucu. Sedikit berjinjit untuk memberi kecupan singkat di bibir Taehyung.
"Jangan terlalu dingin—"
"Sudah cukup Jeon Jungkook." Sela Taehyung dengan wajah garang.
Jungkook menutup mulutnya sendiri lalu mengangguk pelan. Merapikan sebenyar baju yang dipakai Taehyung lalu mendorongnya pelan agar segera menemui Irene yang duduk membelakangi mereka. Taehyung pun berjalan dengan malas ke sana, di balik punggungnya—senyum Jungkook menghilang. Digantikan oleh tatapan kosongnya.
Ia berbalik arah untuk pulang, tidak mau lebih lama melihat prianya bersama wanita lain apalagi itu adalah sahabat baiknya. Ia tidak punya pilihan selain melakukan ini. Ini semua bisa terjadi karena kejadian beberapa hari yang lalu di sebuah rumah sakit.
.
.
.Beberapa hari yang lalu..
Jungkook berlari tergesa menuju rumah sakit di aman Irene dirawat. Keringat di pelipisnya menetes begitu saja. Di sana, di sana ia melihat ibu Irene sedang menangis di pelukan suaminya. Ia segera menghampiri mereka berdua dengan napas yang berantakan.
"Hhh.. a-ada apa Ahjumma?" Tanya Jungkook sembari mengatur napasnya.
Ibu Irene menarik Jungkook dalam pelukannya, menangis di pundak bocah yang tidak mengerti apapun. Setelah beberapa saat akhirnya tangisan ibu Irene berhenti. Ia membawa Jungkook agar duduk di sampingnya.
"Nak.. bantu Ahjumma ya?" Pintanya sembari menggenggam erat kedua tangan Jungkook.
Tanpa berpikir panjang Jungkook mengangguk. Yang ia pikirkan hanya untuk segera tahu apa yang terjadi. Dia sangat khawatir.
"Bantu Taehyung menjadi kekasih Irene." Pinta Mikyung ibu dari Irene.
Jantung Jungkook berhenti berdetak sesaat, menatap wajah Mikyung dengan mata kosongnya.
"Nak Jungkook." Mikyung menggoyangkan lengan Jungkook.
Jungkook tersadar, ia menatap kedua mata Mikyung dengan tatapan bingung dan terkejut, tidak percaya.
"Irene menyukai Taehyung. Bantulah Irene mendapatkan pria yang dicintainya. Hiks.. hanya beberapa bulan. T-tidak akan lama." Mikyung kembali menangis.
Alis Jungkook saling bertautan karena semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh wanita cantik di depannya ini. Mikyung mengambil sebuah map bewarna biru berlambang rumah sakit, menyerahkan kepada Jungkook dan diterima dengan sedikit ragu. Terdapat nama Irene di atas map tersebut, perasaan Jungkook menjadi tidak enak. Ia tahu apa yang ia pegang. Ini adalah buku rekap medis rumah sakit pasien.
Halaman pertama dibukanya dengan perlahan dan ia langsung disuguhkan dengan banyaknya hasil tes yang tidak dimengerti olehnya. Lembar demi lembar yang ia lihat hanyalah tanda + atau positif di setiap tabel. Hingga ia sampai di halaman akhir bagian bawah. Tubuhnya mengaku dan menegang, jantungnya berdetak dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCK! (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8
Fanfiction⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISSGENDERING! ⚠️ Fucker vs Fucker Dua remaja yang saling mempertahankan posisi dominannya. Selalu bersaing, tidak pernah akur namun mereka menyimpan luka masa lalu bersama. top! Tae bott! Kook