Waktu terus berjalan, sekarang jepang sudah memasuki musim semi. Terlihat disepanjang jalan Kota Konoha daun-daun pohon mulai berubah warna dan berguguran.
Tak jauh dari tepian sungai sumida seorang dengan surai pinknya tampak menikmati hembusan angin menerpa wajah ayunya.
Pipi putihnya tampak memerah, suhu udara dingin ditokyo mulai memasuki angka 60% dari biasanya."Menunggu lama?." Sakura yang tengah asik memandang ke arah sungai sontak mengalihkan pandangannya.
"Kau mengagetkanku," Sakura memberi isyarat agar orang tersebut ikut bergabung dan duduk disampingnya. "Aku baru saja tiba 20 menit yang lalu." Ucap Sakura.
"Aku membeli kopi dicafe seberang," Sakura menatap lawan bicaranya itu. "Tenang saja, aku tidak bermaksud apa-apa." Lanjutnya.
Sakura terkekeh pelan dan langsung mengambil secangkir kopi yang disodorkan kepadanya. "Baka."
"Lama tidak bertemu, kau langsung mengataiku. Imouto durhaka."
Tuk
"Ittai ..."
"Saso-nii no baka" Ucap Sakura sambil terkekeh pelan.
"Saki ... Kau." Ucapan Sasori tertahan saat dering ponselnya mengintrupsi aksinya.
"Angkatlah" ucap Sakura acuh.
"Ck, kita belum selesai. Tunggulah sebentar" pamit Sasori kemudian berjalan sedikit membuat jarak dengan Sakura, sedangkan Sakura masih bersikap acuh sambil sesekali menyeruput kopinya.
"Kyaaaa! Baka aniki!." Teriak Sakura saat sebuah ular mainan jatuh tepat di atas pahanya.
Sasori yang menyaksikan itu hanya tertawa puas, setidaknya itu sukses membuat keangkuhan Sakura buyar. "Ku kira kau akan terus bersikap sok cool," ucap Sasori sinis "ternyata masih sama." Lanjutnya, kemudian mengambil kembali ular mainan itu.
"Aku pergi ke korea hanya 2 bulan, bukan 2 abad." Ketus Sakura.
Sasori terkekeh, "Jadi bisa jelaskan kenapa memanggilku kesini?, Kenapa kau tak langsung ke rumah saja?" Tanya Sasori.
"Selama dikorea aku bertemu banyak orang." Ucap Sakura tanpa menjawab pertanyaan dari Sasori.
"Jelas saja, Korea selatan salah satu negara maju di asia. Jangan kuno." Selah Sasori.
"Baka, bukan itu maksudku." Sakura mengambil ancang-ancang untuk memukul Sasori lagi.
"Lalu?" Tanya Sasori akhirnya berusaha serius.
"Aku tau kau mengirim anak buahmu untuk mengikutiku selama di korea." Ucap Sakura.
"Aaaa, kau tau rupanya."
"Aku tau banyak hal." Ucap Sakura ambigu.
"Kenapa harus mengawasi ku seketat itu?" Tanyanya.
Sasori tersenyum simpul, pria jakun itu meraih tangan Sakura lembut. "Karena kau imoutoku satu-satunya, aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu saat bepergian sendirian." Jelas Sasori.
"Kau yakin hanya karena itu?" Sakura menatap jauh ke arah sungai. Ia tau saat ini Sasori tengah menatapnya bingung.
"Tentu saja, selain karena mengkhawatirkan keselamatan mu apa lagi?." Sasori bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Doctor [On Going]
FanficKarena waktu akan menyembuhkan semua luka, menghilangkan semua benci. kadang hidup selalu memberikan pelajaran, pelajaran bagaimana cara untuk memaafkan dan cara untuk menerima. -Haruno Sakura- #Uchihaharuno🥈