Sasori POV
Nampak beberapa orang yang tak asing bagiku sedang berdiri didepan ruang rawat imoutoku dengan rawut wajah yang cemas.
Tak terkecuali aku sendiri yang sedari tadi berdiri menyenderkan tubuhku didinding rumah sakit ini, sedangkan nenek menangis sesugukan didalam pelukan kakek.
Tak ketinggalan naruto dkk minus sasuke juga berada dirumah sakit itu dengan raut wajah tak kalah cemasnya.
Aku beralih menatap Hinata yang tampak begitu pucat sedangkan ino terus menitihkan air matanya sambil terus meracau tak jelas.
Aku hanya bisa menghelah nafas pasrah, jujur aku sangat merasakan kecemasan yang besar akan kondisi sekarang.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampakan sosok utakata dengan jas putih miliknya khas seorang dokter, keluar dengan raut wajah hampir tanpa ekspresi membuat aku dan tentu mereka semua yang menunggu diluar semakin cemas.
Utakata melirik kearah kami semua secara bergantian kemudian menghelah nafas berat.
"Aku tau ini sulit"
Ucapnya"Tapi aku harus mengatakannya"
Utakata mengambil nafas sekali lagi seperti sedang menetralkan fikirannya sendiri, sedangkan aku hanya berdiri dalam diam menunggu penuturan utakata selanjutnya.
Jujur aku sangat tak suka dengan kondisi ini dia terlalu banyak berbasa-basi.
Ck membuatku kesal."Cepat katakan utakata"
Desak kakek akhirnya.Kami langsung fokus melihat kearah utakata sekarang.
"Maaf"
Ucapnya pelanMendengar kata maaf keluar dari mulut utakata membuat aku tak sabar hingga akhirnya aku melihat ino menghampiri utakata dan meraih kerah baju pria itu.
"Cepat.katakan, kami tak butuh basa basimu"
Tekannya kemudian melepas kerah baju utakata"Sakura----kami tak bisa menyelamatkannya maafkan kami"
Ucap utakata lancarDeg.
Seketika tubuhku terasa kaku saat mendengar ucapannya barusan, katakan padaku ini tidak benarkan?katakan!
Dan tatapanku beralih menatap Ino yang tepat berada di hadapan utakata seketika kulihat tubuhnya menegang ditempat aku tau dia sangat kaget, dia diam s berusaha untuk mencerna apa yang baru saja utakata katakan begitupun dengan aku.
"Kau bohong!"
Ucap nenek tiba-tiba karena ia tak percaya dengan apa yang dia dengar dengan lirih"Maafkan saya nenek saya sudah melakukan yeng terbaik,tapi tuhan lebih menyayangi sakura"
Jelasnya.Aku masih diam tak bergeming dari tempatku beradu dengan fikiranku sendiri.
"S-sakura d-dia tidak mungkin....ini pasti bohong kaaaaann....."
Teriak ino frustasi"Sakura hiks hiks sakura hiks sakiiiiiii"
Tangis inoSedangkan nenek hanya bisa menangis dalam pelukan kakek, nenek tampak rapuh aku tau ini sulit baginya dan begitupun dengan kakek sekuat apapun dia menyembunyikannya aku bisa melihat kekhawatiran di wajah tegas kakek.
Pandanganku beralih pada sahabat sakura, Hinata menangis dalam diamnya ia benar-benar tak bisa berkata apa-apa.
"Hiks hiks hiks sakiiii.."
Ratap nenekTanpa aku sadari air mata lolos dengan begitu mudahnya, aku tak bisa menahan sesak di dadaku.
Imoutoku!sakura! Apa berita ini benar?? Apa benar imouto kesayanganku telah tiada didunia ini?.
![](https://img.wattpad.com/cover/149722104-288-k371813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Doctor [On Going]
FanficKarena waktu akan menyembuhkan semua luka, menghilangkan semua benci. kadang hidup selalu memberikan pelajaran, pelajaran bagaimana cara untuk memaafkan dan cara untuk menerima. -Haruno Sakura- #Uchihaharuno🥈